Yerusalem, Dari Kota Kudus hingga Harapan Kekal
Sumber: Jawaban.com

Kata Alkitab / 20 December 2024

Kalangan Sendiri

Yerusalem, Dari Kota Kudus hingga Harapan Kekal

Puji Astuti Official Writer
5440

Yerusalem, kota yang memiliki makna spiritual, historis, dan politis, telah menjadi pusat perhatian dunia selama ribuan tahun. Sebagai kota suci bagi tiga agama besar – Yudaisme, Kristen, dan Islam – Yerusalem terus menjadi wilayah yang diperebutkan di Timur Tengah.  

Namun, bagi umat Kristen, Yerusalem memiliki arti khusus sebagai tempat sejarah penyelamatan yang dicatat dalam Alkitab.  

Dari Abraham hingga Yesus: Sejarah Yerusalem  

Sejarah Yerusalem dimulai jauh sebelum kota itu dikenal dengan namanya yang sekarang. Dalam Kitab Kejadian, Abraham bertemu dengan Melkisedek, raja Salem, yang diyakini banyak sarjana sebagai nama awal Yerusalem (Kejadian 14:18-20). Peristiwa ini menandai awal hubungan spiritual Yerusalem dengan rencana keselamatan Allah.  

Pada masa Raja Daud, Yerusalem menjadi pusat pemerintahan dan ibadah bangsa Israel. Daud menaklukkan kota itu dari orang Yebus dan menjadikannya ibu kota kerajaannya (2 Samuel 5:6-9).  

Di sini, Daud juga merencanakan pembangunan Bait Suci, yang kemudian didirikan oleh putranya, Salomo. Bait Suci ini menjadi pusat ibadah dan simbol kehadiran Allah di tengah umat-Nya.  

Namun, perjalanan Yerusalem tidak selalu mulus. Kota ini mengalami kehancuran akibat penyerangan oleh bangsa Babel pada tahun 586 SM. Bait Suci yang pertama dihancurkan, dan bangsa Israel dibuang.  

Setelah masa pembuangan, Yerusalem dibangun kembali di bawah pimpinan Zerubabel dan Nehemia, meskipun kejayaannya tidak sebanding dengan masa Salomo.  

Pada zaman Yesus, Yerusalem berada di bawah kekuasaan Romawi. Meskipun berada dalam kondisi penjajahan, kota ini tetap menjadi pusat spiritual bagi orang Yahudi.  

Bait Suci kedua, yang direnovasi oleh Raja Herodes, menjadi tempat Yesus mengajar, berdoa, dan menyatakan diri-Nya sebagai Mesias.   

Mengapa Yerusalem Penting dalam Perjalanan Yesus?  

Yerusalem memegang peranan penting dalam perjalanan Yesus selama di dunia. Kota ini menjadi pusat dari banyak peristiwa penting yang menunjukkan misi keselamatan-Nya.  

 

Yerusalem adalah tempat Yesus masuk dengan penuh kemenangan sebagai Raja Damai, menggenapi nubuat dalam Perjanjian Lama (Matius 21:1-11).

Di Yerusalem, Yesus mengajar di Bait Suci, berdoa di Taman Getsemani, dan mengadakan Perjamuan Malam Terakhir bersama para murid-Nya. Kota ini juga menjadi saksi penderitaan-Nya, saat Ia diadili oleh pemimpin agama Yahudi dan dihukum mati oleh penguasa Romawi.  

Di Golgota, yang terletak di luar tembok Yerusalem, Yesus menyerahkan nyawa-Nya di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia (Matius 27:33-50).  

Tidak berhenti di situ, kebangkitan-Nya dari kematian juga pertama kali dinyatakan di Yerusalem. Dengan demikian, Yerusalem menjadi pusat karya penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus.  

Harapan akan Yerusalem Baru  

Bagi orang Kristen, Yerusalem bukan hanya sebuah kota fisik. Dalam Kitab Wahyu, Yerusalem Baru digambarkan sebagai kota surgawi yang akan turun dari surga pada akhir zaman (Wahyu 21:2).  

BACA JUGA : 

Fakta Mengapa Orang Israel Ziarah ke Yerusalem

Ditemukan Bukti Yerusalem adalah Kota Besar Pada Masa Pemerintahan Daud dan Salomo

Yerusalem Baru melambangkan tempat tinggal Allah bersama umat-Nya, di mana tidak akan ada lagi kesedihan, penderitaan, atau kematian.  

Harapan akan Yerusalem Baru memberikan penghiburan dan kekuatan bagi orang percaya. Kota ini melambangkan pemulihan sempurna hubungan antara Allah dan manusia, serta penyempurnaan rencana keselamatan yang dimulai sejak zaman Abraham. 

Yerusalem, dengan segala kompleksitas sejarah dan maknanya, tetap menjadi pusat perhatian dunia hingga saat ini.  

Bagi umat Kristen, kota ini tidak hanya penting karena masa lalunya, tetapi juga karena harapan masa depannya. Sebagai saksi karya penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus, Yerusalem menjadi simbol kasih dan janji Allah yang kekal.  

Dalam masa Natal ini, ketika kita merayakan kelahiran Yesus Kristus, marilah kita mengarahkan pandangan kita pada Yerusalem Baru yang dinantikan. Kedatangan Yesus yang kedua kali akan membawa pemulihan sempurna bagi umat manusia.  

Kiranya sukacita Natal ini menguatkan iman kita untuk terus berharap pada janji Allah yang akan tergenapi di Yerusalem Baru, tempat di mana kita akan tinggal bersama-Nya dalam kekekalan.  

Rayakan Sukacita Natal dengan Memberitakan Kabar Baik! 

Seperti yang tertulis dalam Matius 24:14, "Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya." Bersama CBN Indonesia, Anda dapat berperan dalam menyebarkan kabar baik dan memuridkan generasi anak serta keluarga. 

Taburan iman Anda, membawa sukacita kekal dan mengubah hidup banyak orang! 

Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami