Menghadapi tantangan ekonomi di Indonesia bisa terasa berat. Banyak orang, terutama di usia produktif antara 25 hingga 50 tahun, merasa bimbang ketika sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai.
Dalam situasi ini, tawaran kerja di luar negeri sering terlihat menggiurkan. Tetapi, sebagai umat Kristiani, kita dipanggil untuk tetap bijaksana dan berhati-hati dalam mengambil keputusan, karena tidak semua pintu yang terbuka berasal dari Tuhan.
Mengapa Banyak yang Tertarik Bekerja di Luar Negeri?
Janji gaji besar, fasilitas yang menjanjikan, dan peluang untuk mengubah nasib sering menjadi alasan utama orang memilih bekerja di luar negeri. Dalam 1 Timotius 6:10, Rasul Paulus mengingatkan bahwa “akar segala kejahatan ialah cinta uang.”
Godaan untuk cepat kaya kadang membuat kita lupa untuk memeriksa dengan teliti tawaran yang datang.
Sebagai orang percaya, kita perlu bertanya: apakah keputusan ini sesuai dengan kehendak Tuhan? Tuhan memberi kita hikmat untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang, baik untuk diri sendiri maupun keluarga.
Jangan sampai tawaran kerja ini justru membawa kita ke dalam jebakan yang merugikan, seperti penipuan atau eksploitasi tenaga kerja.
Mengenali Jebakan Tawaran Kerja
Sebelum mengambil keputusan besar, kita harus peka terhadap tanda-tanda peringatan berikut:
1. Tawaran yang Terlalu Bagus untuk Jadi Nyata
Jika suatu pekerjaan menjanjikan gaji besar tanpa kualifikasi yang jelas, waspadalah. Dalam Amsal 14:15 tertulis, “Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijaksana memperhatikan langkahnya.” Jangan mudah percaya tanpa memeriksa keabsahan informasi.
2. Dokumen yang Tidak Jelas
Banyak orang yang terjebak karena tidak memahami kontrak kerja atau dokumen yang diberikan. Selalu pastikan bahwa agensi atau perusahaan yang menawarkan pekerjaan terdaftar secara legal.
3. Biaya Perekrutan yang Tinggi
Beberapa pihak meminta calon pekerja membayar biaya besar di awal. Ini sering kali menjadi indikasi penipuan. Filipi 4:6 mengingatkan kita untuk membawa segala hal dalam doa, termasuk keputusan pekerjaan.
Sumber : Jawaban.com