Masa pubertas adalah fase transisi yang penuh tantangan bagi anak laki-laki. Banyak perubahan fisik, emosi, dan sosial yang mereka alami sehingga bisa menimbulkan kebingungan, tak jarang mereka mengajukan berbagai pertanyaan.
Memahami sisi psikologis dan medis dari pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu orangtua, untuk menjawab dengan lebih bijak dan penuh kasih. Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang sering ditanyakan anak laki-laki selama masa pubertas, beserta jawaban yang bisa membantu.
Penjelasan Medis:
Perubahan fisik adalah tanda pertama dari pubertas, yang biasanya dimulai pada usia 9 hingga 16 tahun. Tubuh mulai memproduksi hormon testosteron, yang menyebabkan pertumbuhan otot, tulang, serta munculnya rambut di wajah, ketiak, dan area intim. Anak juga akan mengalami perubahan suara menjadi lebih berat dan tinggi badan yang cepat.
Pendekatan Psikologis:
Terkadang anak merasa tidak nyaman atau minder melihat perubahan ini, terutama jika perubahan pada tubuhnya berbeda dengan teman-temannya. Orangtua bisa membantu dengan menjelaskan bahwa setiap orang berkembang dengan ritme yang berbeda-beda. Penekanan pada pemahaman bahwa perubahan ini alami dan normal akan membantu anak merasa lebih percaya diri.
Penjelasan Medis:
Mimpi basah adalah bagian dari proses alami tubuh untuk mengeluarkan sperma, yang mulai diproduksi di usia pubertas. Ini adalah hal yang umum terjadi saat anak tidur, dan tidak ada yang salah atau memalukan mengenai hal tersebut.
Pendekatan Psikologis:
Sebagian anak mungkin merasa malu atau takut untuk membicarakannya. Orangtua perlu memberikan pengertian bahwa ini adalah tanda tubuhnya sudah mulai berfungsi sebagai pria dewasa, dan bahwa mimpi basah bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan. Berikan ruang bagi anak untuk bertanya jika ada yang ingin diketahui lebih lanjut, tanpa memberikan tekanan.
Penjelasan Medis:
Perubahan hormon juga mempengaruhi perasaan dan emosi. Di masa ini, anak mungkin mulai merasakan ketertarikan pada lawan jenis. Ini adalah bagian dari proses perkembangan yang alami, karena hormon mempengaruhi area otak yang terkait dengan ketertarikan.
Pendekatan Psikologis:
Saat anak mulai tertarik pada lawan jenis, mereka mungkin merasa bingung atau bahkan bersalah. Orangtua bisa membimbingnya dengan pengertian bahwa perasaan ini adalah bagian dari proses pubertas yang normal. Beri anak panduan mengenai batasan-batasan yang sehat dalam pergaulan, sesuai dengan nilai-nilai keluarga.
Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti