Cantika, seorang anak berusia 9 tahun yang lahir di keluarga yang percaya Tuhan Yesus, namun tidak pernah ke gereja. Sebagai anak pertama, ia mendapatkan didikan yang keras dari kedua orangtuanya.
Sejak kecil, Cantika dilarang bermain dengan anak-anak tetangga. Tidak hanya itu, ibunya juga menekankan pada Cantika bahwa setiap yang lakukan harus selalu benar. Tidak boleh ada kesalahan.
Jika ada yang salah, ibunya akan marah. Tekanan ini membuat Cantika tumbuh menjadi anak yang pendiam dan tertutup. Di sekolah, ia sulit bergaul dan sering takut melakukan kesalahan. Bahkan, ketika diganggu teman, Cantika tidak berani membela dirinya.
BACA JUGA : Kuasa Tuhan Mengubah Keluargaku yang Berantakan – Charlie
“Mungkin karena saya tipe orangnya kalau melakukan sesuatu atau bicara sesuatu itu harus benar. Dan beberapa kali saya suka bandingin dia dengan anak lain. Jadi dia kalau mau melakukan sesuatu, dia takut salah dan takut buat saya marah. Hingga sifat itu terbawa sampai ia besar..." Ujar ibunya.
Meskipun kedua orangtuanya tidak pernah ke gereja, Cantika sering diajak oleh tantenya ke gereja. Hingga perubahan terjadi saat Cantika mengikuti perayaan Paskah bersama teman-teman gerejanya.
Dalam kegiatan tersebut, Cantika menonton kisah dari kurikulum Superbook “Kasih Terbesar,” yang membukakan matanya akan besarnya kasih Allah.
Hatinya tergerak, dan ia pun mulai berani menceritakan tentang kuasa Tuhan Yesus. “Saya ceritakan pada orangtua saya, kalau Tuhan Yesus itu baik, dia mau mati bagi kita di kayu salib..." Ungkap Cantika.
Secara perlahan, kepercayaan diri Cantika pulih berkat pembelajaran yang ia terima dari kurikulum Superbook. Perubahan ini juga tidak lepas dari dukungan guru sekolah minggu dan orangtuanya.
BACA JUGA : Kerinduan Davien Kecil Melayani Tuhan Terobos Karakternya yang Pemalu
Kedua orangtuanya sangat bersyukur atas perubahan Cantika, terutama ibunya dan berkata "Puji Tuhan, sekarang dia sudah berani untuk tampil, kalau ada perlombaan di sekolah atau di gereja. Kalau dulu dia tiap tampil selalu takut, apalagi kalau dia lihat saya serius mukanya. Dia udah merasa melakukan kesalahan yang buat saya marah. Sekarang kalau dia tampil, saya selalu tepuk tangan dan tersenyum, biar pede dia.."
Sikap positif ini memberikan dukungan besar bagi perkembangan Cantika. Perubahan Cantika membawa dampak besar bagi keluarganya. Ayahnya yang sebelumnya jarang ke gereja, mulai aktif terlibat dalam kegiatan gereja. Bahkan kedua orang tua Cantika akhirnya memutuskan untuk dibaptis, dimuridkan, dan memperbaharui pernikahan mereka di gereja.
Kini Cantika sudah aktif melayani Tuhan di sekolah minggu, sebagai worship leader, singer, dan tampil tambourine. Ia merasa sangat senang bisa melayani Tuhan dengan sepenuh hati.
Agar generasi anak tumbuh menjadi mereka yang mengasihi Tuhan, CBN mempersembahkan Superbook, sarana animasi Alkitab dan kurikulum pembelajaran untuk anak-anak sekolah minggu. Dengan hadirnya animasi Alkitab, anak-anak dapat lebih mudah memahami Firman Tuhan. Mari mendukung terus pelayanan Superbook dalam menyampaikan Injil kepada anak-anak dengan cara yang lebih sesuai dengan kehidupan mereka! Klik tombol di bawah ini untuk memberikan dukungan pada Superbook.
Sumber : Jawaban.com