Apakah Anda tahu bahwa zona megathrust di Selat Sunda berpotensi memicu gempa besar dengan kekuatan maksimal hingga M 8,7?
Menurut Wijdo Kongko, seorang Perekayasa di Balai Teknologi Infrastruktur Pelabuhan dan Dinamika Pantai Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), potensi ini semakin besar jika gempa di Selat Sunda terjadi bersamaan dengan segmentasi megathrust Enggano di Bengkulu dan megathrust Jawa Barat-Tengah. Kekuatan energi yang dihasilkan hampir setara dengan gempa bumi dan tsunami di Aceh pada tahun 2004.
Sejarah Gempa Megathrust Selatan Jawa
Sejarah mencatat bahwa gempa megathrust dan tsunami di selatan Jawa telah terjadi sejak tahun 1700-an. Zona megathrust di sana sering kali mengalami gempa dan tsunami, seperti yang terungkap dalam katalog tsunami Indonesia yang dirilis oleh BMKG. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjelaskan bahwa zona megathrust adalah sumber gempa di zona subduksi lempeng dengan kedangkalan kurang dari 50 km. Zona ini diibaratkan sebagai patahan naik yang besar.
Menurut catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), terdapat 11 peristiwa tsunami yang dipicu oleh gempa bumi di selatan Jawa, antara lain:
Potensi Gempa Megathrust di Wilayah Sumatera
Selain Selat Sunda, megathrust di wilayah Sumatera juga pernah menyebabkan gempa besar. Contohnya, gempa berkekuatan M 8,5 di Nias tahun 1994 dan gempa berkekuatan M 7,9 di Lampung-Bengkulu tahun 2000. Gempa terbesar terjadi di Aceh pada tahun 2004 dengan kekuatan M 9,3, disusul gempa berkekuatan M 8,7 di Bengkulu.
Gempa megathrust Mentawai-Siberut pun tidak kalah dahsyat. Pada tahun 2023, gempa berkekuatan M 7,3 melanda Kepulauan Mentawai. Daryono, seorang ahli gempa, menjelaskan bahwa gempa tersebut merupakan bagian dari rangkaian gempa yang telah diprediksi oleh ilmuwan, mengingat energi gempa di segmen ini belum sepenuhnya terlepas sejak gempa besar pada 10 Februari 1797 dengan kekuatan M 8,5 yang menimbulkan tsunami besar dan menewaskan lebih dari 300 orang.
Upaya Mitigasi dan Antisipasi
Mengantisipasi potensi gempa besar, BMKG telah menyiapkan sistem monitoring, pemrosesan, dan penyebaran informasi gempa bumi. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir dampak dan memberikan informasi yang cepat dan akurat kepada masyarakat.
Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai potensi gempa megathrust, kita dapat lebih siap dan waspada dalam menghadapi ancaman bencana alam ini. Mari tingkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan untuk melindungi diri dan keluarga.
Demikian informasi mengenai gempa megathrust yang pernah terjadi di Indonesia. Tetap berpengharapan kepada Tuhan dan doakan Indonesia agar selalu dalam perlindungan Tuhan.
BACA JUGA:
Kebakaran Hebat di Manggarai, Diduga Penyebabnya dari Charger HP
Ketum PGI Imbau Jadikan Medsos Sebagai Sarana Kerukunan Antarumat Beragama
Sumber : disway.id