Viral seorang selebgram asal Medan, Ella nanda Sari Hasibuan (30) meninggal usai lakukan prosedur sedot lemak di Klinik Kecantikan WSJ, Depok, Jawa Barat.
Dugaan sementara, penyebab kematian adalah pecahnya pembuluh darah selama prosedur berlangsung.
Namun, sampai saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti kematian dan kemungkinan adanya kelalaian medis.
Pandangan dr. Tompi: 3 Faktor Penting Keamanan Pembedahan
Melansir dari detik.com, dr. Tompi, seorang penyanyi sekaligus spesialis bedah plastik, memberikan pandangannya mengenai kasus ini.
dr. Tompi, menyatakan pembedahan apapun akan jadi berbahaya apabila tidak dilakukan dengan cara yang tepat, tidak dilakukan orang yang tepat, tidak dengan persiapan yang baik.
"Prosedur sedot lemak harusnya bisa aman terukur kalau kompetensi jelas, ini adalah pekerjaan yang kita dokter spesialis bedah plastik sekolah dulu, baru bisa ngerjain," tegas dr. Tompi.
Beliau juga menyoroti maraknya praktik sedot lemak yang dilakukan oleh orang yang tidak memiliki kualifikasi sebagai dokter bedah plastik.
"Dokter bedah plastik yang mengerjakan harusnya, namun akhir-akhir ini mulai banyak yang bukan dokter bedah plastik ikut mengerjakan karena modal ikut workshop sekali," tambahnya.
Apa Kata Alkitab Soal Operasi Plastik?
Saat ini, kita hidup dimana standar kecantikan mendorong orang-orang untuk melakukan bedah plastik estetik agar memenuhi standar kecantikan publik. Namun, terdapat bahaya nyata yang mengintai di baliknya. Bahaya ini dapat dirasakan dalam hati wanita, dalam kepuasan mereka terhadap diri sendiri, serta dalam cara pria memandang mereka.
Wanita mungkin merasa tidak puas dan frustasi dengan penampilannya saat ini. Ketidakpuasan ini dapat menggerogoti rasa percaya diri dan kebahagiaan mereka. Di sisi lain, pria yang melihat perubahan ini mungkin mulai mengikuti standar kecantikan yang tidak realistis dan tidak bersyukur atas wanitanya.
BACA JUGA: Inilah yang Harus Diketahui Orang Kristen Soal Operasi Plastik dan Kosmetik
Meski ada bahaya nyata dalam hidup di dunia plastik ini, kita juga harus jujur dan mengakui adanya sisi positif yang dibawa oleh dunia operasi plastik, khususnya dalam bidang bedah rekonstruksi.
Bedah rekonstruksi sangat bermanfaat dalam memperbaiki kerusakan akibat berbagai jenis operasi atau kecelakaan yang menyebabkan kerusakan fisik.
Operasi ini memungkinkan kita untuk mengembalikan tubuh menjadi "normal". Misalnya seperti memperbaiki hidung yang rusak akibat kecelakaan atau membantu orang yang lahir dengan bibir sumbing.
Tentunya kita sangat bersyukur bedah rekonstruksi dapat mengatasi rasa sakit dan ketidaknyamanan fisik yang dialami seseorang karena penyakit, trauma, pembedahan, atau hal semacamnya.
Namun, kali ini kita akan membahas operasi plastik untuk kecantikan, di mana seseorang secara sengaja berusaha mengubah atau mempercantik fitur fisik mereka.
Pastor Heath Lambert dari First Baptist Church of Jacksonville menekankan bahwa orang Kristen harus mempertimbangkan beberapa hal sebelum menjalani operasi plastik kecantikan. Menurutnya, ada masalah kebebasan orang Kristen yang perlu dipertimbakan dalam hal ini.
BACA JUGA: Kata Alkitab: Operasi Plastik Tuk Kecantikan, Benarkah Melawan Ketetapan Tuhan?
Alkitab adalah panduan utama kita, bukan pendapat manusia. Meskipun Alkitab tidak secara eksplisit melarang bedah plastik, kita harus berhati-hati dan tidak membebani orang lain dengan beban yang tidak diberikan Tuhan.
Berikut adalah 4 pertimbangan yang harus Anda pikirkan sebagai orang kristen yang ingin menjalani operasi plastik kecantikan:
1. Jati Diri Anda di dalam Kristus
Alkitab menyatakan bahwa kita diciptakan secara menakjubkan dan mengagumkan, sebagaimana tertulis dalam Mazmur 139. Tuhan membentuk setiap bagian tubuh kita di dalam rahim ibu kita. Ini berarti bahwa setiap aspek penampilan kita adalah hasil dari rancangan Tuhan yang sempurna.
BACA JUGA: Demi Cantik dan Ganteng Operasi Plastik Jadi Pilihan. Begini Kata Alkitab Soal Bedah Wajah
Bahkan saat kita bertambah tua dan tubuh kita berubah, Tuhan tetap memegang kendali penuh atas siapa kita dan bagaimana penampilan kita. Oleh karena itu, kita harus merasa nyaman dan bersyukur atas siapa Tuhan telah menciptakan kita.
Saat kita bercermin, ingatlah bahwa pandangan Tuhan tentang kita jauh lebih penting daripada pandangan masyarakat sekuler atau bahkan pandangan kita sendiri. Kita perlu mempercayai Tuhan dengan penampilan kita dan dengan demikian ada pertimbangan tentang siapa Anda.
2. Kesombongan
1 Petrus 3:3-4 mengingatkan kita, "Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah."
Ayat ini tidak melarang kita untuk memperhatikan penampilan luar, tetapi menekankan bahwa fokus utama kita harusnya adalah keserupaan kita dengan Kristus, siapa kita di dalam Kristus Yesus.
BACA JUGA: Telan Banyak Korban, Dokter Bedah Indonesia Tegaskan Bahaya Suntik Filler Sembarangan
Kesombongan adalah tanda kesombongan. Kepuasan adalah tanda kerendahan hati. Kita harus menghindari kesombongan dan obsesi terhadap penampilan fisik. Hanya kita yang bisa menilai tentang hal ini, dan ini adalah Anda serta hati Anda di hadapan Tuhan.
3. Pengelolaan Keuangan
Operasi plastik memerlukan biaya yang tidak sedikit. Dalam pengelolaan keuangan keluarga, setiap uang yang dihabiskan untuk operasi plastik tidak bisa digunakan untuk keperluan lain, termasuk kegiatan yang mendukung pelayanan dan pekerjaan Tuhan.
Kita harus bijak dalam mengelola keuangan kita dan mempertimbangkan apakah pengeluaran besar ini dapat mengganggu prioritas finansial lainnya.
Pengelolaan yang baik berarti kita harus memprioritaskan hal-hal yang mendukung kerajaan Tuhan dan memikirkan dampak jangka panjang dari setiap keputusan keuangan.
BACA JUGA: Diberkatilah Orang Yang Mengandalkan Tuhan, Alamilah Dalam Hidup Anda!
4. Siapa yang Jadi Penguasa Anda?
1 Korintus 6:12 mengajarkan bahwa kita tidak boleh dikuasai oleh apapun selain Kristus. Hal ini berarti kita harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam kecanduan terhadap operasi plastik atau perubahan penampilan fisik lainnya.
Operasi plastik seringkali jadi masalah kecanduan. Orang-orang membawa diri mereka untuk operasi plastik dan tidak tahu cara untuk berhenti.
Kecanduan semacam ini bisa terjadi ketika seseorang mulai terobsesi dengan penampilan mereka dan terus menjalani prosedur operasi demi mencapai kesempurnaan fisik yang tak pernah habis.
Kita harus memastikan bahwa kita tidak membiarkan penampilan atau intervensi bedah mengendalikan hidup kita, dan selalu menempatkan Kristus sebagai pusat penguasaan diri kita.
Sumber : Berbagai Sumber