Fakta Munculnya Kristen Muhammadiyah di Wilayah Terpencil Indonesia Ini
Sumber: canva.com

Kata Alkitab / 2 June 2023

Kalangan Sendiri

Fakta Munculnya Kristen Muhammadiyah di Wilayah Terpencil Indonesia Ini

Wisnu Prianggani Contributor
1413

Tahukah Anda bahwa saat ini warganet sedang dihebohkan dengan sebuah fenomena menarik yang ditemukan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Bagaimana tidak heboh, pasalnya mereka menemukan keberadaan varian baru dari kepercayaan Kristen yang disebut Kristen Muhammadiyah atau KrisMuha yang menghiasi wilayah-wilayah terpencil. Penemuan ini terjadi setelah peluncuran buku dengan judul unik yaitu “Kristen Muhammadiyah: Mengelola Pluralitas Agama dalam Pendidikan”, yang ditulis dengan hati-hati oleh Abdul Mu’ti dan Fajar Riza Ulhaq dengan upacara peluncuran buku di Kantor Kemendikbudristek.

Namun jangan salah paham dulu, sebenarnya buku ini adalah hasil dari penelitian yang mendalam tentang fenomena toleransi yang dilakukan oleh kedua penulis tersebut. Istilah Kristen Muhammadiyah ini sebenarnya merujuk kepada orang-orang Kristen yang dengan setia mendukung dan mengadopsi ajaran Muhammadiyah pada situasi tertentu. Ini sebenarnya bukanlah hal yang didasarkan pada pandangan teologis tapi hanya pada pandangan sosiologis saja.

 

Baca Juga: Apa itu Kristen Muhammadiyah? Simak Alasan Lahirnya Fenomena Baru...

 

Penelitian tentang fakta toleransi umat beragama yang dilakukan oleh dua orang penulis tersebut ternyata mengungkap bahwa fenomena KrisMuha ini muncul karena adanya interaksi yang begitu intens antara siswa Kristen dan Muslim di lingkungan pendidikan sekolah-sekolah Muhammadiyah di daerah-daerah terpencil.

Wilayah-wilayah yang dimaksud adalah Ende di Nusa Tenggara Timur (NTT), Serui di Papua, dan Putussibau di Kalimantan Barat (Kalbar). Di tempat-tempat terpencil inilah hubungan yang erat terjalin antara siswa-siswa Kristen dan Muslim yang menciptakan sebuah fenomena bernama KrisMuha yang menarik perhatian banyak orang.

Buku ini dibuat dengan penelitian yang digali dengan penuh ketekunan, bukan hanya sembarangan ditulis sehingga fenomena ini kemudian dapat disajikan dalam bentuk sebuah buku yang berjudul “Kristen Muhammadiyah: Mengelola Pluralitas Agama dalam Pendidikan.”

Kembali menjelaskan agar tidak terjadi salah paham yang terlalu jauh, Fajar Riza Ulhaq, Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis (LKKS) PP Muhammadiyah, menjelaskan bahwa munculnya varian KrisMuha ini dapat dijelaskan oleh intensitas interaksi antara siswa-siswa Kristen dan Muslim dalam lingkungan pendidikan di sekolah-sekolah Muhammadiyah di daerah-daerah yang sudah disebutkan di atas. Namun, Fajar menekankan bahwa identitas mereka sebagai penganut agama Kristen yang taat tidak terkikis meskipun terdapat interaksi yang begitu dekat.

 

Baca Juga: 3 Poin Utama Deklarasi Jakarta 2023 pada Konferensi Internasional Antar Umat Beragama

 

Sebagai orang Kristen, kita juga harus bisa melihat segala sesuatunya dari berbagai perspektif dan tidak gampang untuk menghakimi. Oleh karena itu, fenomena ini dapat kita jadikan sebagai sebuah pandangan baru tentang keberagaman agama di Indonesia, di mana interaksi antara pemeluk agama yang berbeda dalam lingkungan pendidikan mampu menciptakan pemikiran dan pemahaman yang lebih berkembang dan maju.

Dalam pandangan Alkitab, kita dipanggil untuk mengasihi sesama dan hidup dalam harmoni, tanpa memandang perbedaan agama. Pesan kasih dan toleransi ini terus ditekankan dalam Alkitab, menginspirasi kita untuk saling menghormati dan menjalin hubungan yang kuat di antara pemeluk agama yang berbeda. Oleh karena itu, fenomena KrisMuha ini dapat dilihat sebagai suatu langkah positif dalam memperkuat kerukunan antarumat beragama dan memperluas pemahaman agama secara bersama-sama. Dan bahkan bisa kita jadikan satu langkah yang baik agar kita dapat meperlihatkan kasih Kristus di dalam hidup ini.

Halaman :
1

Ikuti Kami