Mengenal Sejarah Eksorsisme dari Viralnya Praktik Pengusiran Roh Jahat
Sumber: canva.com

Kata Alkitab / 24 May 2023

Kalangan Sendiri

Mengenal Sejarah Eksorsisme dari Viralnya Praktik Pengusiran Roh Jahat

Wisnu Prianggani Contributor
1782

Belum lama ini tengah viral di sosial media mengenai seorang Pastor yang melakukan praktis eksorsisme, yaitu praktik pengusiran roh jahat, kepada salah seorang siswi di Sekolah Agama Katolik di Kalimantan. Video rekaman yang sudah beredar di beberapa media sosial tersebut sangat menarik perhatian warganet karena sebelum praktik eksorsisme berhasil, sisiwi yang masih kerasukan roh jahat tersebut sempat berteriak “Tidak mempan!” ke Pastor yang menolognya.

Apakah benar-benar tidak mempan? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, sekali lagi kita harus memahami bahwa praktik eksorsisme sebenarnya sudah ada lama di dalam tradisi agama, dan lebih spesifik lagi praktik ini memiliki akar di dalam sejarah Kekristenan. Artikel ini akan mengupas sejarah eksorsisme dengan dasar penelitian sejarah, serta menyelidiki perspektif Alkitabiah yang relevan untuk pemahaman lebih mendalam.

1. Sejarah Eksorsisme

Eksorsisme memiliki jejak sejarah yang panjang, bahkan dapat kita ditelusuri hingga zaman Perjanjian Baru dalam Alkitab. Jika kita ingat, ada kisah-kisah tentang Yesus yang mengusir roh jahat, dan akhirnya menjadi dasar bagi praktik eksorsisme dalam tradisi Kristen. Namun, seiring berjalannya waktu, eksorsisme perlahan-lahan ditinggalkan oleh gereja-gereja Protestan pada abad ke-17. Menurut peneliti sejarah Jeffrey Burton Russell, praktik ini hampir punah di kalangan Protestan pada tahun 1600.

 

Baca Juga: Eksorsisme : Kerasukan itu Nyata Atau Hanya Histeria?

 

2. Pemulihan dan Dampak Karismatik

Namun, pada awal abad ke-20, eksorsisme mengalami pemulihan melalui gerakan karismatik di gereja-gereja Protestan dan Katolik. Penekanan pada penyembuhan rohani, berbicara dalam bahasa yang tidak dikenal, dan keyakinan akan keberadaan nyata roh jahat membantu mempopulerkan kembali praktik eksorsisme. Bahkan pada catatat sejarah, minat terhadap eksorsisme semakin meningkat setelah film "The Exorcist" rilis pada tahun 1973. Tanpa disadari film ini memicu gelombang ketertarikan dan kontroversi pada masa itu.

 

3. Dasar Penelitian dan Perspektif Alkitabiah

Penelitian sejarah memberikan pemahaman yang mendalam tentang perkembangan dan penolakan eksorsisme dalam tradisi Kristen. Sementara itu, perspektif Alkitabiah memberikan panduan teologis yang relevan. Contoh dari Alkitab, seperti Kisah Para Rasul 16:18, yaitu “Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: ”Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini.” Seketika itu juga keluarlah roh itu.” Ayat ini mencatat Paulus yang mengusir roh peramal dari seorang gadis dan kejadian tersebut menunjukkan bahwa Tuhan yang memiliki kuasa dalam menghadapi roh jahat.

 

Baca Juga: Pastor Minta Paus Francis Tingkatkan Jumlah Imam Pengusir Setan

 

Dengan memahami sejarahnya melalui penelitian dan perspektif Alkitabiah yang relevan, kita dapat mendapatkan wawasan tentang peran dan dampak eksorsisme dalam kehidupan spiritual umat Kristen saat ini. Sekarang kita menjadi lebih paham mengenai praktik eksorsisme ini, yaitu praktik yang telah mengalami evolusi dalam sejarah Kristen dari zaman Alkitab Perjanjian Baru sampai sekarang. Jadi jika kita mendengar atau melihat seorang ahli eksorsis melakukan praktiknya untuk mengusir roh jahat seperti di dalam video yang tengah viral, kita tidak perlu lagi gentar dengan perkataan “Tidak mempan!” dari roh jahat karena kuasa Tuhan yang kita miliki terlebih besar.

Halaman :
1

Ikuti Kami