Pentingnya Kesehatan Mental Seorang Guru Sebagai Tenaga Pendidik

Health / 2 May 2023

Kalangan Sendiri

Pentingnya Kesehatan Mental Seorang Guru Sebagai Tenaga Pendidik

Aprita L Ekanaru Official Writer
1349

Hari ini, 2 Mei 2023 diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Selain itu, hari ini juga bertepatan dengan peringatan hari lahir Ki Hajar Dewantara. Atas jasa-jasanya di dunia pendidikan, Ki Hajar Dewantara ditetapkan sebagai Bapak Pendidikan Nasional oleh Presiden RI Soekarno tertanggal 28 November 1959 melalui SK Presiden RI Nomor 305 Tahun 1959.

Melihat dunia pendidikan saat ini, salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh institusi pendidikan adalah mengenai kesehatan mental. Tidak dapat dihindari bahwa pada masa pandemi, tidak sedikit pelajar mengalami peningkatan stress yang diakibatkan oleh perubahan tata cara kegiatan belajar dan mengajar. Namun bukan hanya pelajar saja yang mengalami peningkatan stress, hal ini juga dialami oleh tenaga pendidik. Kualitas mental guru akan menentukan kualitas pendidikan yang diberikan.

 

BACA JUGA: Ini Pesan Mendikbudristek Nadiem Makarim di Hari Pendidikan Nasional 2023

 

Hal tersebut juga disampaikan dalam orasi ilmiah yang disusun oleh Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Pelita Harapan (UPH), Prof. Dr. Niko Sudibjo, S. Psi., M. A., Psikolog, yang berjudul “Peran Kebahagiaan di Tempat Kerja dan Persepsi Dukungan Organisasi dalam Menjaga Kesehatan Mental Pendidik Menghadapi Pandemi COVID-19”.

Dalam paparannya, Prof. Niko menyoroti pentingnya kesehatan mental bagi pendidik, yang mencakup kondisi tubuh yang sehat, psikis yang baik, kemampuan berinteraksi dengan rekan kerja dan siswa, serta keterampilan mengatasi tantangan pekerjaan sehari-hari. Berdasarkan penelitiannya, ia menemukan bahwa ada dua faktor penting yang memengaruhi kesehatan mental, yaitu kebahagiaan di tempat kerja dan persepsi dukungan organisasi. Penelitian ini mengajukan model untuk memprediksi faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan mental pendidik, sehingga dapat membantu pengembangan program dan kebijakan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan mental para pendidik.

“Kebahagiaan di tempat kerja merupakan aspek penilaian subjektif individu mengenai kesejahteraan di tempat ia bekerja. Terdapat beberapa faktor yang mendorong kebahagiaan ketika bekerja yaitu mereka dapat menyampaikan ide dengan bebas baik kepada rekan kerja maupun atasan, memiliki kondisi fisik yang prima untuk bekerja, dan mencapai target kerja yang telah ditetapkan. Kebahagiaan di tempat kerja yang tinggi secara positif memengaruhi kesehatan individu, termasuk daya tahan yang lebih baik terhadap stres dan kelelahan. Faktor lain yang memengaruhi kesehatan mental pendidik adalah  persepsi dukungan organisasi, dimana ini adalah keyakinan bahwa organisasi tempat seseorang bekerja peduli dengan kesejahteraan karyawan dan menghargai kontribusi mereka. Persepsi dukungan organisasi adalah teori yang menekankan pentingnya karyawan sebagai sumber daya dan aset berharga yang dimiliki organisasi, maka dari itu semakin besar persepsi dukungan organisasi terhadap karyawan organisasi tersebut, akan semakin baik kesehatan mental karyawannya,” papar Prof. Niko.

 

BACA JUGA: 3 Alasan Pentingnya Pendidikan Untuk Anak Usia Dini yang Wajib Kamu Ketahui

 

Kondisi mental yang baik antara pendidik dan peserta didik dapat menciptakan interaksi yang lebih luas, demi mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal, dan menghasilkan perkembangan yang signifikan. Semoga para guru dapat menyadari pentingnya kesehatan mental bagi dirinya dan orang-orang sekitar.

Sumber : Uph.edu | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami