5 Makna Kata “Hati” yang Terkandung di Dalam Ayat Alkitab
Sumber: gkdi.org

Kata Alkitab / 31 March 2023

Kalangan Sendiri

5 Makna Kata “Hati” yang Terkandung di Dalam Ayat Alkitab

Bella Tiurma Official Writer
2536

Kata “hati” ini termasuk salah satu kata yang paling sering kita jumpai ketika membaca Alkitab. Di mana beberapa ayat Alkitab yang merujuk kepada hati memiliki makna dan sebuah tolak ukur yang diberikan oleh Allah.  

Berikut 5 makna yang terkandung dari kata “Hati” di dalam ayat alkitab. 

1. Pohon dan Buah 

Pohon dan buah merupakan sesuatu hal yang saling berhubungan. Seperti yang kita ketahui bahwa tidak ada buah yang dihasilkan tanpa adanya pohon dan tidak ada buah yang dihasilkan berbeda dari pohon yang menghasilkan. Hal ini sebagai bentuk sebuah pemaknaan Allah untuk mengatakan bahwa apa yang dihasilkan setiap orang adalah bentuk dari hasil atau cerminan yang ada di dalam hatinya. Hati yang baik akan menghasilkan buah yang baik, begitupun hati yang jahat akan menghasilkan buah yang jahat.  

Dari hati juga akan memancarkan sebuah kehidupan, dimana hati setiap orang dan apa yang ada didalamnya akan menentukan hasil atau buah yang dihasilkan. Pemaknaan ini tertulis dalam beberapa ayat berikut. 

Matius 12 : 33-35“Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal. Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.” 

Matius 7 : 16-18 - “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedangkan pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.” 

Amsal 4 : 23 - “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” 

 

2. Firman dan Buah 

Allah sebagai Bapa memanggil setiap orang percaya untuk memperhatikan perkataanNya, mengarahkan telinga kita kepada ucapanNya dan menyimpan perkataanNya di lubuk hati kita. Hal ini menjelaskan bahwa apa yang ada di hati setiap orang akan menentukan buah seperti apa yang akan dihasilkan, pemaknaan ini sama berlaku dengan Firman Tuhan.  

Perkataan Allah adalah Firman Tuhan, tak seorangpun dapat hidup tanpa Firman Tuhan. Sehingga untuk menghasilkan buah dari Firman Tuhan, setiap orang percaya harus menyimpan Firman Tuhan di dalam hatinya. Seperti yang tertulis dari beberapa ayat Alkitab berikut ini. 

Amsal 4 : 20-22 - “Hai Anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.” 

Matius 4 : 4 - “Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” 

Lukas 8 : 11-12 - “Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah Firman Allah. Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.” 

 

3. Allah Melihat dan Menginginkan Hati Kita 

Apa yang nampak dalam penampilan luar setiap orang percaya bukanlah hal yang dipandang oleh Allah, karena Allah melihat hatinya. Seperti orang Farisi, yang nampak di luar terlihat saleh atau baik tetapi di dalam hati mereka munafik. Setiap orang melakukan banyak hal dalam nama Tuhan, tetapi apa yang Tuhan inginkan adalah setiap orang memberikan hatinya kepada Tuhan. 

Tuhan tidak menginginkan buah atau perbuatan kita terlebih dahulu, tetapi Ia menginginkan pohon yang menghasilkan buah itu yaitu hati kita. Ketika setiap orang memberikan hatinya kepada Tuhan, maka akan menghasilkan buah yang baik karena berasal dari hati yang telah diberikan pada Tuhan dan diarahkan oleh-Nya. Hal ini tertulis di dalam beberapa ayat Alkitab berikut ini. 

1 Samuel 16 : 7 - “Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakannya yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang ada di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.” 

Lukas 16 : 15 - “Lalu Ia berkata kepada mereka: “Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.” 

Amsal 23 : 26 - “Hai anakku, berikanlah hatimu kepadaku, biarlah matamu senang dengan jalan-jalanku.” 

 

4. Allah menginginkan Segenap Hati Kita 

Allah ingin agar setiap orang percaya mengasihiNya dengan segenap hati, mencariNya dengan segenap hati, melayaniNya dengan segenap hati, mempercayaiNya dengan segenap hati, dan berbalik kepadaNya dengan segenap hati. Seperti yang dikatakan di dalam Firman Tuhan berikut 

Matius 22 : 37-38 - “Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu dan segenap akal budimu.”. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.” 

Ulangan 10 : 12 - “Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh Tuhan, Allahmu, selain dari takut akan Tuhan, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.” 

Ulangan 4 : 29 - “Dan baru di sana engkau mencari Tuhan, Allahmu, dan menemukan-Nya, asal engaku menanyakan Dia dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.” 

Yeremia 29 : 13 - “Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,” 

Yoel 2 : 12 - “Tetapi sekarang juga,” demikianlah firman Tuhan, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.” 

2 Tawarikh 6 : 14 - “Sambil berkata: “Ya Tuhan, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit dan di bumi; Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu...” 

 

5. Dosa Merupakan Masalah Hati 

Dari pemaknaan sebelumnya, kita memahami bahwa Allah melihat dan menginginkan hati kita. Oleh karena itu, Allah melihat dosa sebagai masalah yang berhubungan dengan hati setiap orang. Dengan apa yang ada di dalam hati manusia sebagai tempat yang Tuhan perhatikan. 

Dosa adalah niat jahat yang menjadi bagian dari hati setiap orang, tak peduli dosa dilakukan melalui tindakan lahiriah atau tidak. Hal ini dijelaskan pada beberapa ayat Alkitab berikut. 

Matius 5 : 27-28 - “Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.” 

Mazmur 66 : 18 - “Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar.” 

Hati adalah bagian dari batiniah keberadaan setiap orang, sebuah pohon yang bergantung pada baik atau buruk buah yang dihasilkan. Karena buah yang dihasilkan akan bergantung pada Firman Tuhan yang disimpan di dalam hati dan perbendaharaan hati. Ketika Firman Tuhan menasehati setiap oranng percaya untuk menjaga hatinya, bukan berarti kita menjaga perbendaharaan hati yang buruk  tetapi mengganti perbendaharaan itu dengan yang baik.  karena Firman Tuhan mampu menghasilkan buah yang baik.

Sumber : The Journal of Biblical Accuracy
Halaman :
1

Ikuti Kami