Menghadapi Stereotip Gender, Bagaimana Orang Tua Dapat Membantu Anak Mengatasinya?
Sumber: canva.com

Relationship / 31 March 2023

Kalangan Sendiri

Menghadapi Stereotip Gender, Bagaimana Orang Tua Dapat Membantu Anak Mengatasinya?

Wisnu Prianggani Contributor
1275

Parents, tahukah Anda bahwa masyarakat kita sudah sejak lama mengenakan stereotip bahwa laki-laki dan perempuan dibedakan menurut peran tertentu di tengah masyarakat.

Apa yang dimaksud dengan stereotip? Sejauh yang diketahui, ini adalah sebuah gambaran atau konsep yang dipakai untuk menggambarkan sebuah kelompok dengan ciri khas yang spesifik. Sekarang stereotip tentang laki-laki dan perempuan ini sering sekali terlihat di media, termasuk di dalam film, iklan, buku, majalah, dan konten digital lainnya.

Apa saja stereotip tentang laki-laki dan perempuan yang dipercayai sampai saat ini?

Kalau kita perhatikan dari masing-masing keluarga kita, anak laki-laki selalu dipandang dan diharapkan sebagai sosok yang kuat, agresif, dan sukses di bidang karir. Sementara anak perempuan selalu dipandang sebagai sosok yang lemah, penurut, dan nantinya hanya cocok untuk mengurus rumah tangga dan keluarga. 

 

Baca Juga: 5 Cara Menghargai Orang Lain yang Perlu Diajarkan Kepada Anak Untuk Mencegah Bullying

 

Namun ketika era semakin maju, bukankah pandangan ini tidak lagi relevan?

Nah, stereotip yang masih ada sampai sekarang seperti ini sebenarnya dapat berdampak buruk bagi anak-anak, terutama jika di masa perkembangan dan pembentukan jati diri mereka sudah terus-menerus dikelilingi oleh gambaran yang tidak realistis dan terpaku pada peran gender yang kaku, sedangkan kita seharusnya sudah menyesuaikan diri dari perkembangan jaman. Jadi pada akhirnya, anak-anak akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan pemikiran yang kritis dan berujung pada kesulitan dalam memahami perbedaan.

Orangtua memegang peran penting dalam membantu anak-anak memahami stereotip tentang laki-laki dan perempuan dan cara terbaiknya adalah dengan mengajarkan mereka tentang keberagaman dan mengenalkan mereka pada berbagai macam profesi dan kegiatan yang dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. Hal ini dapat membantu anak-anak memahami bahwa perbedaan individu tidak hanya terletak pada jenis kelamin, namun juga terkait dengan bakat, minat, dan keinginan.

Orangtua juga harus mengawasi media yang dikonsumsi oleh anak-anak dan membantu mereka memahami bahwa gambaran yang ditampilkan di media tidak selalu mencerminkan realita. Orangtua harus selalu dapat membantu anak-anak dalam memilih media yang lebih positif dan membangun pola pikir yang baik.

 

Baca Juga: Begini Sikap Orang Tua Menghadapi Kehidupan Popularitas Anak

 

Penting juga untuk membangun kepercayaan diri pada anak-anak, sehingga mereka dapat mengekspresikan diri dengan bebas dan mengejar minat dan bakat yang sesuai dengan diri mereka sendiri. Ini akan membantu anak-anak mengatasi stereotip yang diberikan oleh masyarakat dan merasa nyaman dengan diri mereka sendiri.

Memang sebagai orang Kristen kita pasti pernah membaca ayat Alkitab yang memberikan pandangan bahwa peran utama seorang wanita adalah sebagai istri dan ibu yang patuh dan tunduk kepada suaminya. Namun, kita juga harus memperhatikan ayat yang menyatakan bahwa “…tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.” (Galatia 3:28). Ayat ini menekankan bahwa di dalam hubungan kita dengan Kristus, semua orang dihargai sama dan memiliki hak yang sama.

Pada akhirnya kita harus kembali memahami bahwa memang ada beberapa ayat Alkitab yang berkaitan dengan pandangan tentang peran dan karakteristik laki-laki dan perempuan. Namun, perlu diingat bahwa interpretasi ayat Alkitab akan selalu bervariasi, dan kita harus memahami ayat Alkitab dengan memperhatikan konteks dan pemahaman yang tepat.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami