Jangan Share 4 Hal Ini di Sosmed Kalau Kamu Gak Mau Jadi Batu Sandungan
Sumber: canva.com

Relationship / 27 March 2023

Kalangan Sendiri

Jangan Share 4 Hal Ini di Sosmed Kalau Kamu Gak Mau Jadi Batu Sandungan

Claudia Jessica Official Writer
1645

Media sosial memiliki kekuatan yang luar biasa. Terlepas dari kekurangannya, media sosial bisa menjadi alat yang luar biasa untuk menyebarkan kasih Tuhan. Kesaksian yang kita bagikan pun bisa menjadi dampak yang baik bagi orang-orang.

Namun, ini tidak berarti semua hal yang kita bagikan di media sosial akan berdampak baik. Bahkan ada beberapa jenis update status atau unggahan media sosial orang kristen bagikan pada umumnya justru lebih merugikan daripada menjadi berkat. Maka dari itu, agar tidak menjadi batu sandungan, kita perlu berhati-hati dalam menggunakan sosial media.

Berikut ini adalah lima hal yang perlu dihindari saat melakukan update status atau mengunggah sesuatu ke sosial media:

1. Oversharing dan menyindir

Beberapa orang tidak menyadari atau tidak mengerti rasa sakit yang mereka timbulkan dari perkataan atau tindakannya. Ada orang yang membicarakanmu di belakang atau berbohong di depan Anda. Itu membuat Anda marah. Anda ingin menumpahkan sedikit isi hati, kemudian mengunggah sesuatu seperti sindiran di media sosial dan berharap orang tersebut melihatnya. Mungkin mereka akan melihat, atau mungkin tidak. Namun, bukan ini yang diajarkan Yesus.

Yesus mengajarkan kita untuk mendekati orang tersebut secara pribadi untuk membicarakan masalahnya (Matius 18:15–18). Lebih dari itu, ada kemungkinan besar bahwa Anda akan membuat teman-teman lain yang tidak bersalah merasa seperti mereka yang menyakitimu.

Jika Anda perlu menumpahkan isi hatimu, lakukanlah kepada seseorang yang Anda percayai secara langsung agar mereka bisa membantu mengatasi beban Anda (Galatia 6:2). Jangan mengunggah status update yang samar-samar.

2. Terlalu cepat meng-update hal buruk yang terjadi pada orang lain

Ketika ada sesuatu yang buruk terjadi pada seseorang, kita ingin orang-orang mendoakan mereka. Ini adalah hal yang baik. Namun, jika kita memposting update di media sosial segera setelah terjadi, ada kemungkinan besar keluarga dan teman dekat belum diberitahu dapat mengetahui berita tersebut melalui internet dan orang asing. Ini bukan hal yang baik dan dapat membuat situasi semakin buruk, terutama jika mereka tidak tahu semua detailnya. Pada titik ini, niat baik kita bukan membawa kenyamanan tetapi justru sebaliknya. (1 Korintus 1:3-4)

Lebih baik menunda posting sampai kita yakin semua orang tahu berita itu. Jika Anda perlu meminta doa, kirim pesan atau hubungi mereka langsung.

3. Meminta dukungan untuk permasalahan orang lain

Tidak semua relasi yang Anda kenal perlu mengetahui semua detail tentang masalah atau hubungan atau penyakit yang dialami oleh orang lain. Detail-detail tersebut bisa menyebabkan masalah di kemudian hari bagi orang-orang yang ingin Anda bantu. Bahkan Anda perlu tahu bahwa apa yang Anda bagikan di media sosial kemungkinan “tersebar selamanya” sekalipun Anda menghapus postingan aslinya.

Sebaiknya kita sebagai orang Kristen, berkumpul bersama dan berdoa untuk hal-hal yang dibutuhkan oleh orang yang sedang membutuhkan pertolongan tersebut secara langsung. Ajak teman dan keluarga yang mengetahui detailnya dan berdoa langsung bersama dengan orang yang membutuhkannya (Yakobus 5:16). Jika Anda terhalang oleh jarak, Anda bisa memanfaatkan teknologi sekarang ini seperti dengan melakukan panggilan video atau video call.

4. Membagikan kemarahan hingga memutuskan pertemanan

Ketika kita mengunggah kemarahan kita di media sosial, tanpa kita sadari, kita bisa memberikan kesan yang tidak baik kepada teman-teman, terutama bagi mereka yang bukan orang percaya. Mereka mungkin akan berpikir bahwa kekristenan mengutamakan kepentingan tertetu. Yang lebih buruk lagi, mereka mungkin akan mendengarkan Anda untuk menghapus Anda dari daftar teman mereka. Jika hal ini terjadi, artinya saksi Tuhan untuk memberitakan kebenaran-Nya telah berkurang.

Namun, bukan berarti kita tidak boleh mengunggah hal yang kontroversial. Sebaliknya, kita harus mempertimbangkan setiap perkataan kita dengan hati-hati dan berbicara dengan lembut (1 Petrus 3: 15).

Sumber : crosswalk.com
Halaman :
1

Ikuti Kami