Sahat Lubis, Anak Pemalas yang Berubah Karena Ketekunan Guru yang Membimbingnya
Sumber: jawaban.com

True Story / 10 March 2023

Kalangan Sendiri

Sahat Lubis, Anak Pemalas yang Berubah Karena Ketekunan Guru yang Membimbingnya

Claudia Jessica Official Writer
1265

Sahat Lubis, seorang anak berusia lima tahun yang tinggal bersama keluarganya di sebuah desa yang terletak di Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara. Ayahnya, Bernard Lubis, bekerja sebagai pedagang sedangkan ibunya, Nurmi Siregar, adalah seorang ibu rumah tangga yang mengurus rumah dan kelima anaknya.

Sahat adalah anak bungsu dari lima bersaudara dan memiliki jarak usia yang cukup jauh dengan kakak-kakaknya, sehingga seringkali merasa kesepian dan tidak memiliki teman bermain di rumah.

Saat Sahat mulai bersekolah, ia seringkali tidak fokus dan lebih memilih untuk bermain daripada belajar. Ia suka jalan-jalan saat pembelajaran berlangsung dan sangat mengganggu konsentrasi teman-temannya di kelas. Sikapnya yang tidak bisa tenang saat belajar membuat gurunya kesulitan dalam mendidiknya. Namun, dengan penuh kasih sayang, guru Sahat tetap mengajari dan mendidiknya dengan sabar agar Sahat bisa lebih tertib dan sopan saat berada di kelas.

 

BACA JUGA: Kerinduan Hudson Rimun Mendapatkan Pendidikan yang Layak dan Berkualitas Akhirnya Terjawab

 

Kurikulum Super5 yang digunakan di PAUD tempat Sahat sekolah, sangat membantu gurunya dalam menyampaikan materi pelajaran dengan lebih menarik dan interaktif. Tak hanya sekedar pelajaran akademis, Super5 juga memberikan pengajaran untuk membantu membangun karakter anak yang baik. Meski guru Sahat harus mengingatkannya berulang kali agar tidak bermain saat belajar dan fokus pada pelajaran, usaha ini membuahkan hasil yang positif.

Perlahan tapi pasti, Sahat berubah menjadi anak yang lebih tertib dan sopan. Ia tidak lagi mengganggu teman-temannya saat belajar dan lebih fokus dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Perubahan Sahat ini membuat gurunya merasa bangga dan senang dengan perubahan yang terjadi pada Sahat.

Seiring berjalannya waktu, Sahat tidak hanya berubah saat di sekolah, tetapi juga di rumah. Kebiasaan buruknya seperti melawan ibu dan saudara-saudaranya perlahan mulai hilang. Sahat menjadi lebih baik, sopan, dan rajin belajar. Ia bahkan sering membantu ibunya dalam mengerjakan pekerjaan rumah dan membantu saudara-saudaranya.

 

BACA JUGA: Menghadapi Tantangan Mendidik Anak yang Tumbuh di Lingkungan Kurang Baik

 

Semua perubahan yang terjadi pada Sahat tak lepas dari usaha gurunya yang berusaha untuk tetap mengasihi Sahat dan bantuan dari program Super5 yang telah membantu guru-guru untuk memberikan pelajaran dengan menarik dan membangun karakter anak yang baik.

Kurikulum Super5, program yang dikerjakan CBN Indonesia membantu banyak guru dan sekolah dalam mendidik anak dengan baik, dengan cara yang interaktif dan membantu untuk membangun karakter anak dengan baik.

Ayo berikan dukungan kita untuk program pendidikan Super5 agar lebih banyak anak-anak yang dapat memperoleh manfaatnya. Mari berikan dukungan kita untuk masa depan anak-anak kita, donasi sekarang.

Bersama-sama memuridkan generasi anak Indonesia!

 

Saya mau donasi

Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami