Gagal Ginjal Akut pada Anak Meningkat, Ini Kata Kemenkes

Health / 6 February 2023

Kalangan Sendiri

Gagal Ginjal Akut pada Anak Meningkat, Ini Kata Kemenkes

Aprita L Ekanaru Official Writer
2217

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan dua kasus tersebut. Satu kasus terkonfirmasi gagal ginjal akut dilaporkan mengalami kondisi batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (anuria) ketika dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta (28/01/2023). Kemudian, pasien dirujuk ke Rumah Sakit Adhyaksa (31/01/2023). Akibat ada gejala gagal ginjal akut, pasien ini dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta sebagai rumah sakit rujukan nasional untuk menangani kasus gagal ginjal akut pada anak. Namun, keluarga dilaporkan menolak dan membawa pasien pulang paksa. Dikabarkan tiga jam setelah di RSCM, yakni pada 1 Februari 2023, pukul 23.00 WIB, pasien dinyatakan meninggal dunia.

Sementara itu, satu kasus lainnya yang masih suspek gagal ginjal akut merupakan anak berusia tujuh tahun. Dilaporkan, anak tersebut mengalami demam pada 26 Januari 2023 dan mengonsumsi obat penurun panas yang dibeli secara mandiri.

"Sementara satu kasus lainnya masih merupakan suspek, anak berusia 7 tahun, mengalami demam pada tanggal 26 Januari, kemudian mengkonsumsi obat penurun panas sirop yang dibeli secara mandiri," jelas dr. Syahril.

"Pada tanggal 30 Januari mendapatkan pengobatan penurun demam tablet dari Puskesmas. Pada tanggal 1 Februari, pasien berobat ke klinik dan diberikan obat racikan," lanjutnya.

Berkaitan dengan munculnya kembali kasus gagal ginjal akut pada anak, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi mengimbau masyarakat untuk tidak membeli obat secara mandiri terlebih dahulu dari toko atau apotek.

"Paling baik konsultasi ke nakes (tenaga kesehatan). Jangan beli obat sendiri dulu," tegas dr. Nadia melalui pesan singkat, Senin (6/2/2023).

Sumber : Kemkes.go.id | CNBC Indonesia
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami