Erupsi Gunung Semeru, Naik Level dari ‘Siaga’ Jadi ‘Awas’, Ribuan Warga Mengungsi
Sumber: detik.com

News / 5 December 2022

Kalangan Sendiri

Erupsi Gunung Semeru, Naik Level dari ‘Siaga’ Jadi ‘Awas’, Ribuan Warga Mengungsi

Claudia Jessica Official Writer
1629

Pada hari Minggu (04/12/22) pukul 02.46 WIB terjadi erupsi dari Gunung Semeru yang mengeluarkan awan panas. Tinggi kolom abu diperkirakan 1.500 meter di atas puncak gunung dan sekitar 5.176 meter di atas permukaan laut.

Sejak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Semeru dari “Siaga” menjadi “Awas” atau dari Level III menjadi Level IV pada hari Minggu (04/12/2022), tercatat Gunung Semeru sudah mengalami letusan atau erupsi puluhan kali.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, Mukdas Sofian, membeberkan setidaknya terjadi 29 kali letusan atau erupsi sejak pukul 00.00-06.00 WIB.

Gunung Semeru juga memuntahkan awan panas guguran dengan amplitudo 22 mm dengan gempa selama 386 detik.

“Hasil pengamatan kegempaan hari ini selama enam jam, Gunung Semeru juga mengalami 29 kali letusan atau erupsi dengan amplitudo 11-22 mm dan lama gempa 65-120 detik,” seperti yang dilansir dari BBC.com.

Aktivitas Gunung Semeru yang terekam menunjukkan terjadi enam kali gempa guguran dengan amplitudo 1-8 mm dan gempa selama 50-140 detik, satu kali gempa vulkanik dalam, dan satu kali gempa tektonik jauh.

Akibatnya hampir 2.000 warga harus mengungsi dari rumah mereka lantaran Gunug Semeru mengeluarkan awan panas dan lava ke kawasan-kawasan sekitarnya.

Menanggapi hal ini, Badan Geologi sebelumnya telah memberikan rekomendasi atas aktivitas Gunung Semeru, yaitu:

1. Mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

2. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 19 km.

3. Tidak beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

4. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat dan Kali Lanang serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

5. Agar masyarakat tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Api Semeru,dan mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB dan K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya.

Mari kita berdoa atas peristiwa ini semua warga tetap sehat dan terhindar dari erupsi Gunung Semeru yang terjadi saat ini.

Sumber : BBC.com
Halaman :
1

Ikuti Kami