Fakta Alkitab: Para Tokoh Alkitab yang Gagal Mendidik Anak-anaknya
Sumber: Jawaban.com

Fakta Alkitab / 21 November 2022

Kalangan Sendiri

Fakta Alkitab: Para Tokoh Alkitab yang Gagal Mendidik Anak-anaknya

Lori Official Writer
5252

Banyak tokoh Alkitab dikenal karena menyatakan kebesaran Tuhan dengan berbagai mujizat atau menunjukkan teladan kepahlawanan dalam ketaatannya pada Tuhan.  

Tapi Alkitab juga mengungkap sebagian diantara adalah tokoh yang gagal sebagai ayah dalam mendidik anak-anaknya. 

Alkitab mencatat Adam sebagai manusia pertama yang diciptakan oleh tangan Allah sendiri. Tentunya hal ini membuat Adam tidak memiliki ayah dan ibu. Walau demikian, ia memiliki figur bapak yang sempurna, yaitu Allah sendiri. Namun apakah hal itu membuatnya berhasil menjadi ayah yang baik? 

Sayangnya tidak. Setelah kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa, anak-anak mereka, Kain membunuh Habel karena panas hati (Kejadian 4:8). 

Tidak hanya itu, setelah putra Set lahir, yaitu Enos barulah orang memanggil nama Tuhan (Kejadian 4:26). Berarti ada suatu masa dimana anak-anak Adam, tidak diajarkan untuk membangun hubungan dengan Tuhan. Baru di masa cucu Adam ini, yaitu Enos, menjadi titik balik generasinya, kembali kepada Tuhan.  

Salah satu peran bapak adalah menjadi imam, untuk mengenalkan Tuhan kepada anak-anaknya dan mengajar mereka untuk hidup dalam kebenaran.  

 

Baca Juga: Pahlawan Daud yang Satu Ini Berhasil Kalahkan 800 Orang Dengan Tangannya Sendiri Lho!

 

Nuh hidup dalam jaman dimana kejahatan merajalela hingga Tuhan memutuskan memusnahkan manusia. Walau demikian Nuh dan keluarganya hidup dalam takut akan Tuhan. Hal ini karena Nuh sebagai bapak, menuntun dan mengarahkan keluarganya untuk menyembah dan mentaati Tuhan. Hal itu terbukti bagaimana mereka sekeluarga sehati dan bekerja sama dengan baik dalam  membangun bahtera tepat seperti yang diperintahkan Tuhan (Kejadian 6).  

Walau demikian, Nuh bukanlah ayah yang sempurna, karena salah satu anaknya, Kanaan menemukan dia dalam keadaan mabuk dan telanjang. Respon Kanaan yang salah membuat Nuh mengutuk dia (Kejadian 9: 20-26).  

Seorang bapak harus melekat kepada Allah sehingga bisa menjadi teladan dan memimpin keluarganya.

 

Baca Juga: Inilah Mukjizat yang Dilakukan Imam Besar Pertama Bangsa Israel

 

Abraham adalah sosok penuh iman, yang taat ketika Tuhan menyuruhnya pergi meninggalkan kampung halamannya ke tempat yang tidak diketahui. Namun kita juga bisa melihat bagaimana ia digoyahkan keyakinannya untuk menunggu janji Tuhan dan menerima saran istrinya, sehingga lahirlah Ismael (Kejadian 16).  

Namun ia belajar dari kesalahannya dan imannya semakin teguh dengan berjalannya waktu, hingga saat Tuhan memintanya mempersembahkan Ishak, Abraham taat (Kejadian 22).  

Seorang bapak bisa melakukan kesalahan, namun jadilah seperti Abraham, yang bangkit dari kesalahan dan menjadi panutan iman bagi Ishak anaknya.  

Ishak dan Ribka istrinya masing-masing pilih kasih terhadap anak kembar mereka. Bahkan Ribka dan Yakub menipu Ishak agar ia memberkati Yakub dengan berkat anak sulung.  

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Pilih kasih bukan hanya membuat hubungan antara anak dan orangtua menjadi renggang, bahkan hubungan antara Yakub dan Esau sebagai saudara menjadi retak.  

Penting sebagai orangtua, terutama ayah untuk mengasihi seluruh anaknya, sehingga tidak menimbulkan kecemburuan dan luka dalam hati mereka.  

Yakub merasakan sendiri bagaimana akibat dari sikap pilih kasih orangtuanya, tapi ia melakukan kesalahan yang sama.  

Karena sikap pilih kasih Yakub kepada Yusuf, membuat anak-anaknya yang lain iri. Karena cintanya itu, sepertinya Yakub mendidik Yusuf untuk mengenal Tuhan dengan sungguh-sungguh, sehingga bahkan saat menjadi budak iman Yusuf tidak goyah.  

 

Baca Juga: Fakta Alkitab: Moab, Bangsa yang Terlahir dari Hubungan Bapak dan Anak

 

Tapi anak-anak Yakub yang lain menjadi kepahitan dan melakukan berbagai tindakan keji. 

Di awal kitab Ayub, dia diperkenalkan sebagai seorang saleh dan ayah dari 7 orang putra dan 3 orang putri (Ayub 1). Anak-anak laki-lakinya suka mengadakan pesta dan mengudang semua saudara-saudaranya itu.  

Setelah pesta-pesta itu, Ayub selalu memanggil anak-anaknya dan berdoa bagi mereka, karena ia takut anak-anaknya itu tanpa sadar telah melakukan dosa.  

Ayub adalah sosok bapak yang menaungi anak-anaknya dengan doa, ia menyadari keterbatasannya sebagai orangtua dalam menjaga mereka. Ia menjadi imam bagi mereka, menjadi perantara antara anak-anaknya dan Tuhan.  Sudahkah Anda berdoa bagi anak-anak Anda? 

Tidak ada sosok orangtua yang sempurna, bahkan para nabi dan pahlawan iman di Alkitab. Ditengah tantangan jaman ini, kita perlu bergantung terus kepada Tuhan dan firman-Nya untuk menjadi orangtua agar dapat membesarkan mereka menjadi pribadi yang takut akan Tuhan.  

 

Jika Anda adalah seorang ayah yang merasa gagal dalam mendidik anak, percayalah Anda bukan satu-satunya. Jangan berhenti berharap dan dapatkan dukungan doa yang Anda butuhkan melalui Layanan Doa dan Konseling CBN Sahabat24 di kontak Whatsapp 0822 1500 2424 atau klik link doa ini: https://bit.ly/InginDidoakan.

Sumber : Jawaban Channel
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami