Kehilangan Pekerjaan? Jangan Kuatir Tuhan Sudah Sediakan Keran Baru Untuk Anda
Sumber: nova.grid.id

Finance / 8 November 2022

Kalangan Sendiri

Kehilangan Pekerjaan? Jangan Kuatir Tuhan Sudah Sediakan Keran Baru Untuk Anda

Lori Official Writer
2832

Belakangan ini, ada banyak karyawan yang di-PHK dan kehilangan pekerjaan. Otomatis, mereka pun kehilangan income atau pendapatan yang mereka butuhkan untuk menghidupi kehidupannya.

Tak sedikit orang yang kemudian jatuh di dalam kesedihan yang mendalam; stress, depresi dan kehilangan harapan. Ya, saat kita mengalami kondisi ini kita tidak mengerti kebenaran firman untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan tersebut.

Tetapi, jawabannya ada di buku manual kita yaitu Alkitab. Firman Tuhan memberitahukan kepada kita tentang kehilangan. Saat kita berkata, "Saya kehilangan pekerjaan. Saya kehilangan income. Saya kehilangan orang terdekat dengan saya karena meninggal." Kita harus mengerti prinsip dasar dari identitas kita sebenarnya di dalam Tuhan.

Kejadian 1: 28, dengan jelas disampaikan bahwa, “Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

Sejak awal manusia diberikan otoritas oleh Allah. Otoritas adalah hak menggunakan kuasa. Manusia diberikan kuasa dan otoritas untuk menaklukkan bumi, untuk menguasai bumi. Jadi itu adalah kuasa dan otoritas yang luar biasa. Lalu Tuhan meminta manusia untuk mengelola bumi, mengelola apapun yang menjadi miliknya Tuhan. Manusia dipanggil untuk berfungsi sebagai pengelola, bukan pemilik (Mazmur 24: 1).

Itu artinya, baik nyawa, hidup, masa depan, keluarga dan segala sesuatu yang melekat atas kita adalah milik Tuhan. Apapun bentuknya baik itu uang, harta, jabatan dan status, semua milik Tuhan. Apapun yang ada di bawah langit, itu adalah milik Tuhan. Kita hanya pengelola!

 

Baca Juga: Jadi Korban PHK, Apa yang Harus Dilakukan?

 

Matius 25: 14-15 berkata, “Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.”

Ayat ini mengingatkan kepada kita bahwa kita adalah pengelola. Masing-masing diberikan titipan sesuai dengan ukuran kesanggupannya. Jadi ketika kita kelola dengan baik dan benar, nanti kita akan dipercayakan perkara yang besar. Jadi jangan banding-bandingkan dengan orang lain. Kalau kita merasa bahwa kita adalah pemilik, kita pasti akan banding-bandingkan dengan orang lain. Kita bisa minder, "Aduh ya punya dia lebih banyak. Aduh hartanya segini..."

Jangan pernah membandingkan diri Anda dengan orang lain. Karena sekalipun Anda memiliki sesuatu hal yang kecil, jika Anda mau bermitra dengan Tuhan, itu bisa menjadi sesuatu yang besar. Tongkat ditangan Musa tak ada artinya. Namun saat dia bermitra dengan Tuhan, lautan terbelah. Lima roti dan dua ikan, ketika bermitra dengan Tuhan, ribuan orang makan. Jadi sebagai pengelola, kita perlu bermitra dengan Tuhan sebagai sang pemilik. 

“…namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” (Galatia 2: 20)

Jadi jika kita hanyalah pengelola, berarti kita tidak bisa kehilangan apapun. Jika kita bukan pemilik. Jika kita tidak memiliki sejak awalnya, berarti kita tidak akan pernah bisa kehilangan apapun.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Kita adalah pengelola. Tetapi ada banyak orang yang masih mengejar keuntungan dalam hidupnya. Ini adalah sebuah paradigma bahwa dia adalah pemilik hidupnya untuk keuntungannya sendiri. Firman Tuhan berkata di dalam 1 Timotius 6: 6, “Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.”

Orang-orang yang mengatakan, "Saya kehilangan pekerjaan." Sebenarnya Anda tidak bisa kehilangan apapun. Pekerjaan itu bahkan merupakan titipan dari Tuhan. Di tengah kondisi ini, percayalah bahwa mungkin Anda sedang dipindahkan oleh Tuhan ke musim yang baru. Karena posisi Anda saat ini, pekerjaan Anda akan ditempati oleh orang lain. Jadi, percayalah bahwa Tuhan sedang membawa Anda ke musim yang baru dan pastinya Tuhan akan membukakan pintu-pintu dan jalan-jalan yang jauh lebih indah daripada sebelumnya.

Walaupun masa transisi tidak ada yang enak, tapi responilah hal itu dengan ucapan syukur. Masa dimana antara orang berdoa dan sampai orang menerima manivestasi jawaban itu akan penuh dengan masa-masa yang sulit. Banyak orang akan menyerah karena tak lagi punya apa-apa. Tapi firman Tuhan mengingatkan bahwa kita tidak pernah kehilangan apa-apa.

 

Baca Juga: 7 Kiat Bertahan Hidup Saat Kehilangan Pekerjaan

 

Seperti yang dialami Nehemia. Dia adalah juru minum Raja Artahsasta. Dia seorang ekspatriat, seorang Yahudi. Kerja di istana raja Persia yang begitu megah, kaya dan pasti uangnya banyak dan hidupnya nyaman. Gajinya pasti besar karena ekspatriat. Tapi suatu hari Tuhan menaruh sebuah panggilan di dalam hidupnya. Dia harus pulang untuk mendirikan tembok Yerusalem. Tapi justru melalui pilihan itulah Tuhan memberi dia tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan hanya menjadi seorang juru minum yang hidup di zona nyamannya sendiri. 

Jadi, jika saat ini Anda kehilangan pekerjaan dan income. Jika keran pendapatan Anda ditutup, percayalah nanti akan ada keran lain yang dibuka. Pekerjaan dan usaha hanyalah pipa sumbernya Tuhan. Di tengah hari-hari sulit seperti ini, kita harusnya katakan kepada Tuhan: Terima kasih Tuhan karena membawa saya ke dalam musim yang baru.

Karena itu di dalam situasi dan kondisi apapun itu, kita perlu mengucap syukur. Ucapan syukur adalah bukti dari iman. Fokuslah lebih dulu untuk mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya baru segala sesuatunya ditambahkan sama Tuhan. Itu adalah prinsip kerajaan surga.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami