Kenapa Hal Buruk Menimpa Keluarga Baik-baik?
Sumber: Akurat.co

Relationship / 20 October 2022

Kalangan Sendiri

Kenapa Hal Buruk Menimpa Keluarga Baik-baik?

Lori Official Writer
2395

Sampai akhirnya Ayub bertemu dengan Tuhan dan kembali memiliki harapan. Di akhir drama kehidupan Ayub, dia berkata, “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.” 

 

2. Pembentukan Tuhan, agar kita rendah hati

Rick Warren adalah hamba Tuhan terkenal yang memimpin lebih 20.000 jemaat. Bukunya bestseller dan diterjemahkan dalam puluhan bahasa di dunia. Namun anaknya, Matthew mati bunuh diri. 

Mengapa ini bisa terjadi? Apa maksud Tuhan? Ini misteri yang sulit kita pahami. Tapi yang pasti kejadian ini membentuk karakter Rick supaya tetap rendah hati di tengah keberhasilan pelayannya. Ini nampak di twitter-nya, meski banyak dimaki dan disalahmengerti, Rick mengampuni dan berbesar hati bersandar pada sang Ilahi. Ia terbuka dengan masalahnya.

 

Baca Juga: Mencari Figur Seorang Ayah yang Baik

 

3. Menjadi pembelajaran bagi anak-cucu

Kegagalan perkawinan Abraham dan Sara tidak dibuang dari Kitab Suci, demikian juga kisah perzinahan raja Daud. Itu menjadi dokumen hidup bagi generasi sesudah mereka, generasi anak cucu, agar jangan mengulang kesalahan atau kebodohan mereka; agar kita bisa melihat kebesaran kasih karunia Tuhan bagi mereka. Abraham dan Daud boleh gagal, tetapi rencana Tuhan tetap berjalan atas keturunan mereka. Benih Juru Selamat tetap lahir dari keturunan raja Daud.

Kita bisa belajar bahwa Tuhan mendidik kita lewat berbagai pengalaman, termasuk hal yang buruk. Hal buruk bisa menimpa siapa saja, keluarga siapa saja. Masalah tidak memandang bulu. Orang baik atau jahat, orang beriman atau ateis, keluarga saleh atau keluarga yang banyak salah, semua bisa ditimpa masalah. Sama seperti matahari, cahayanya diberikan Tuhan untuk orang baik dan yang jahat.

Banyak dari kita yang berpikir jika hidup dan iman kita baik, maka hidup kita akan baik-baik saja. Tapi saat keadaan kita berbeda dengan yang kita pikirkan tersebut, kita mulai kecewa karena ternyata jadi orang baik pun sia-sia. Namun, Tuhan bekerja dengan cara-Nya yang tak terduga. Dia bahkan bisa memakai situasi yang buruk untuk membentuk kita supaya kita makin serupa dengan Dia.

Sumber : Julianto Simanjuntak
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami