Siap-siap Resesi 2023, Usir Rasa Kuatir Dengan 5 Pandangan Alkitabiah Ini
Sumber: Jawaban.com

Finance / 11 October 2022

Kalangan Sendiri

Siap-siap Resesi 2023, Usir Rasa Kuatir Dengan 5 Pandangan Alkitabiah Ini

Lori Official Writer
4089

Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Eropa, tengah menghadapi kondisi inflasi tertinggi mereka saat ini.

Kenaikan BBM dan harga-harga bahan pokok menjadi salah satu pertanda dari krisis ekonomi global ini. Jika kondisi ini terjadi berkepanjangan, dampaknya bisa mencakup berbagai aspek mulai dari penurunan aktivitas ekonomi, hilangnya lapangan kerja dan ambruknya pasar investasi.

Banyak pakar ekonomi yang memperingatkan untuk semakin bijak menggunakan uang di masa ini, bahkan para karyawan disarankan untuk mempersiapkan bekal keuangan yang cukup untuk mnghadapi masa-masa resesi di tahun depan.

Sebagian dari kita mungkin merasa resah dan kuatir dengan ketidakpastian yang ada di depan. Meski begitu, tak ada yang perlu ditakutkan. Di dalam situasi ekonomi dan kondisi apapun yang kita hadapi tetap percaya bahwa ada Tuhan yang pegang kendali. 

 

Baca Juga: #KataAlkitab: Resesi Ekonomi Besar Juga Pernah Terjadi di Zaman Alkitab Loh, Apa Saja Itu?

 

Mari usir kekuatiran dan rasa takut kita dengan 5 pandangan alkitabiah ini.

1. Uang tidak memberi kita keamanan

“Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.” (2 Korintus 1: 8-9)

Ketika keadaan baik-baik saja, kita akan cenderung mengandalkan kemampuan sendiri. Tetapi saat krisis terjadi kita langsung ciut dan semua hal yang kita andalkan tampak tak berarti apa-apa.

Kekayaan, pekerjaan dan jabatan yang kita punya bisa lenyap dalam sekejap. Resesi dan segala ketidakpastiannya seharusnya mengingatkan kita bahwa satu-satunya hal yang bisa kita andalkan dalam hidup hanyalah Tuhan.

 

Baca Juga: Jadi Kunci Selamatkan Negara Dari Resesi, UMKM Dapat Banyak Bantuan Loh! Yuk Dimanfaatkan…

 

2. Kita adalah pengelola, bukan pemilik

“Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.” (Mazmur 24: 1)

Situasi krisis saat ini bisa menjadi pengingat bagi kita bahwa semua yang kita punya bukanlah milik kita semata. Semua yang kita punya adalah milik Tuhan.

Sekalipun kita adalah seorang karyawan atau pengusaha, kita harus menyadari bahwa semua uang kita punya harus kita pergunakan dengan bijak.

Dengan menyadari diri kita sebagai pengelola yang dipercaya Tuhan, kita tidak akan menjadi pribadi yang menggenggam harta atau uang yang kita punya terlalu erat. Pola pikir ini akan membantu kita terhindar dari rasa kuatir atau cemas yang berlebihan tentang uang.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

3. Masa-masa sulit adalah waktu yang tepat bertumbuh dalam iman

“Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?” (Matius 6: 25-26)

Investasi anjlok, PHK dimana-mana dan beban biaya keluarga terus naik. Semua kondisi ini tentunya akan membuat deg-degan. Karyawan yang gajinya pas-pasan mulai resah dengan cicilan, biaya sekolah anak dan biaya tak terduga lainnya. Tetapi apakah kita benar-benar harus mengkuatirkan semua kondisi ini?

Ayat di atas mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah pemelihara hidup kita. Dia tahu persis apa yang kita butuhkan. Jadi tenanglah dan mintalah dengan penuh percaya.

 

Baca Juga: Jadi Bahan Perbincangan, Apa Sih Resesi Ekonomi Itu?

 

4. Tetap bermurah hati

“Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa…” (Kisah Para Rasul 4: 34)

Sekalipun orang-orang percaya mula-mula hidup serba berkecukupan, namun mereka tidak menahan diri untuk memberi dan saling menolong. 

Di depan situasinya mungkin akan tampak sukar. Namun ayat ini mengingatkan kita untuk tetap bermurah hati kepada sesama yang membutuhkan. 

 

5. Belajar hidup dengan sederhana

Stagflasi adalah kondisi dimana inflasi terus menanjak naik. Dengan adanya informasi terkait resesi yang kita dengar akan terjadi di tahun 2023, kita seharusnya mulai bersiap diri.

Salah satu hal praktis yang bisa kita lakukan adalah belajar untuk hidup dengan sederhana. Pastikan mengurangi pengeluaran yang tidak terlalu penting, mengurangi biaya untuk hobby dan hiburan. Lalu mencoba untuk memiliki back up pekerjaan dan finansial yang cukup. Misalnya, mempersiapkan dana darurat yang cukup selama 1 tahun ke depan. 

Kita tidak tahu sampai berapa lama kondisi ini akan berlangsung. Tetapi dengan persiapan yang baik, kita bisa meminimalisir situasi yang tak terduga di depan.

Gak perlu kuatir dan cemas, tetap andalkan Tuhan dan terus belajar lebih bijaksana di dalam mengatur keuangan.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami