4 Tokoh Alkitab ini Membuktikan Bahwa Kegagalan Bukanlah Masalah Fatal
Sumber: canva.com

Kata Alkitab / 27 September 2022

Kalangan Sendiri

4 Tokoh Alkitab ini Membuktikan Bahwa Kegagalan Bukanlah Masalah Fatal

Claudia Jessica Official Writer
9234

 

3. Masa lalu Paulus yang mengerikan

Sebelum menjadi seorang penulis yang menulis sebagian besar kitab Perjanjian Baru, Paulus adalah Saulus dari Tarsus, sebuah teror bagi gereja mula-mula. Dia tidak hanya hadir ketika Stefanus (martir Kristen pertama) dibunuh, dia juga memberikan persetujuannya atas pembunuhan itu (Kis. 7: 57, 8: 1).

Dari sana, Lukas memberitahu kita bahwa Saulus menjadikan bisnisnya untuk menghancurkan gereja, pergi dari pintu ke pintu di Yerusalem untuk mencari orang-orang yang mengikuti Yesus sehingga dia bisa menjebloskan mereka ke penjara (Kis. 8: 3). Setelah mengirim orang-orang ini ke penjara, Saulus berencana untuk memburu orang-orang Kristen yang mereka kirimi surat (Kis. 22: 4-5). Dalam perjalanannya, Saulus bertemu dengan Kristus yang telah bangkit.

Apakah Paulus menyesali perilakunya sebelum bertemu Yesus?

Dalam suratnya kepada Timotius dia berkata, “Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.”” (1 Tim. 1: 15-16)

Prinsipnya:

Bagi mereka yang menaruh kepercayaan mereka kepada Kristus di kemudian hari, pasti ada alasan mengapa Anda merasa tidak memenuhi syarat untuk pelayanan. Tetapi Injil begitu kuat sehingga transformasi kita menjadi kesaksian yang mendalam tentang kebaikan dan kasih karunia Allah.

 

4. Penyangkalan Petrus terhadap Kristus

Petrus bersama Yakobus dan Yohanes adalah murid-murid Yesus yang menjadi orang kepercayaan Yesus sekaligus menjadi sahabat-Nya. Petrus adalah satu-satunya murid yang mau mencoba berjalan di atas air (Mat. 14: 28-29), serta orang pertama yang menyebut Yesus Kristus dan Anak Allah (Mat. 16: 16).

Ketika Yesus bernubuat bahwa Petrus akan menyangkalnya, dengan bangga Petrus membantahnya (Mat. 26: 34-35). Tetapi malam itu juga setelah Yesus ditangkap, seseorang menghadapkan Petrus di halaman Sanhedrin dan menuduhnya sebagai pengikut Kristus. Seperti yang Yesus nubuatkan, Petrus menyangkalnya tidak kali. Ketika menyadari apa yang telah dia lakukan, pertahanannya roboh dan ia menangis tersedu-sedu (Mark. 14: 66-72).

Apakah kegagalan Petrus mengecualikannya dari rencana Kristus? Sebaliknya, Petrus adalah yang pertama dari 12 murid saat Yesus menampakkan diri setelah kebangkitan-Nya (Luk. 24: 34, 1 Kor. 15: 5). Dia memulihkan Petrus dalam momen yang menyentuh di Danau Galilea (Yoh. 21: 15-17). Kemudian Petrus menjadi pemimpin para murid, mengkhotbahkan pekabaran injili pertama yang setelah itu lebih dari 3.000 orang diselamatkan. (Kisah 2:14-36).

Prinsipnya:

Kegagalan tidak mendiskualifikasi Anda, bahkan jika Anda telah mengikuti Yesus selama beberapa waktu.

Sumber : jesusfilm.org
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami