6 Tanda Seseorang Tidak Siap Punya Anak
Sumber: Fimela

Relationship / 26 September 2022

Kalangan Sendiri

6 Tanda Seseorang Tidak Siap Punya Anak

Lori Official Writer
2390

Sebagai seorang wanita menikah dan belum dikaruniai anak, sebagian dari Anda mungkin pernah bertanya: Bagaimana caranya saya bisa tahu jika saya siap punya anak?

Jika Anda sudah menikah, Anda perllu mendiskusikan hal ini dengan pasangan. Karena dengan itu, kalian bisa menyepakati bersama arah pernikahan yang akan kalian jalani bersama ke depan, khususnya soal pengaturan keuangan rumah tangga.

Atau cobalah untuk memeriksa 6 tanda ini untuk mengetahui kapan kalian benar-benar siap untuk mengasuh anak.

1. Hanya satu pihak yang merasa siap.

Jika ternyata hanya Anda yang merasa siap sementara pasangan Anda tidak, maka itu bisa jadi pertanda Anda belum siap untuk punya anak.

Solusi: Tunggulah waktu yang tepat sampai pasangan sudah merasa siap. Bawa hal ini di dalam doa Anda juga supaya apapun yang membuat pasangan tidak siap menjadi lebih jelas dan Anda bahkan diberikan kesabaran untuk memahaminya.

 

2. Belum bisa menangani konflik secara sehat.

Apakah Anda masih suka berdebat dan mengeluh satu sama lain? Apakah kalian masih mempertahankan ego masing-masing ketika berhadapan dengan satu masalah?

Bayangkan jika Anda punya anak dengan pola penyelesaian konflik semacam ini. Anda bukan saja menurunkan contoh yang buruk kepada anak, tetapi juga membuat anak dipenuhi dengan ketakutan, trauma dan bahkan kemungkinan terburuknya adalah menghadapi perceraian orang tuanya.

Solusi: Mulai mengevaluasi karakter dan kebiasaan kalian. Apakah selama ini hubungan Anda dengan pasangan selalu menjadi semakin buruk ketika muncul masalah.

 

3. Kondisi keuangan yang belum stabil.

Punya anak tentu saja akan membutuhkan biaya yang cukup besar. Apakah keuangan Anda benar-benar sudah stabil saat ini? Apakah keuangan Anda sudah mencukupi satu anggota baru yang bertambah di dalam keluarga Anda?

Sebagian kaum millennial menghadapi persoalan ini. Sehingga mereka memilih untuk menunda kehamilan, hingga usia mereka terus bertambah dan pada akhirnya memutuskan untuk tidak punya anak karena kondisi keuangan yang masih belum mapan.

 

Solusi: Tarik napas dalam-dalam! Anda tidak bisa merencanakan segala sesuatunya sesuai dengan keinginan Anda. Tetapi Anda bisa mengambil solusi dari persoalan keuangan dengan bijak. Berdiskusilah tentang masalah keuangan dengan pasangan, lalu akumulasikan berapa jumlah penghasilan yang ideal jika kalian punya anak.

Tentu saja kalian tak perlu menunggu sampai kaya supaya punya anak. Tetapi yang terpenting adalah bagaimana kalian mengatur keuangan yang ada dengan bijak. Jangan takut! Percayalah jika Anda ingin menjadi orang tua yang baik maka Tuhan pasti akan membukakan jalan rezeki.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

4. Masih memiliki masalah emosi.

Beban emosional bisa saja masih berkuasa di dalam diri Anda. Terdapat banyak bentuk beban emosional seperti kecemburuan, manipulasi, kemarahan, insomnia, ketergantungan akan obat, paranoid, bereaksi berlebihan, perubahan suasana hati, tidak bisa percaya, tidak sabar, tidak peka, terlalu bergantung. Semua emosi ini akan sangat membebani ketika sudah dikaruniai anak.

 

Solusi: Jika Anda merasa masih punya beban emosional di atas, segeralah untuk mendapatkan bantuan. Anda bisa mendapatkan bagian psikiater, mentor rohani, atau bahkan konsultasi dengan dokter.

 

5. Kecanduan akan sesuatu.

Apakah Anda adalah seorang pecandu alkohol, narkoba, pornografi atau kebiasaan buruk lain. Tundalah untuk punya anak! Kebiasaan ini akan sangat merusak ketika Anda punya anak. 

Jika Anda benar-benar ingin punya anak dan menjadi orang tua yang baik, ambil keputusan untuk berubah lebih dulu. Karena seorang pecandu hanya akan merusak dirinya dan juga orang-orang terdekatnya.

 

Solusi: Anak tidak harus menjadi orang yang kudus atau spiritual untuk menjadi orang tua. Tetapi orang tua yang baik adalah mereka yang benar-benar menjaga kelakuannya baik. Karena kelakuan yang baik dari orang tua akan menjadi warisan yang begitu bernilai bagi anak.

 

6. Anda memiliki prioritas lain.

Apakah Anda masih ingin mencapai mimpi Anda? Meningkatkan karir, keliling dunia atau bahkan melanjutkan sekolah? Sepakati hal tersebut dengan pasangan. Lakukan hal itu sekarang sebelum kalian punya anak.

 

Solusi: Jangan pernah sia-siakan waktu yang Anda miliki. Jika Anda ingin menggapai sesuatu, tentukan berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk itu. Jika sudah selesai, mulailah memikirkan bagaimana masa depan pernikahan Anda. Apakah punya anak akan menjadi prioritas berikutnya? Berdoalah untuk hal ini.

Kasih dan komitmen adalah dasar dari menjadi orang tua. Jadi, apakah Anda sudah siap untuk mengasihi anak Anda sama seperti Tuhan Yesus mengasihi Anda? Jika Ya, bersiaplah untuk tanggung jawab seumur hidup ini.

“Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.” (1 Petrus 4: 8)

Sumber : Crosswalk.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami