Bukan Melarang, Ini Cara Benar Katakan ‘TIDAK’ Pada Anak
Sumber: Orchid the international school

Relationship / 22 September 2022

Kalangan Sendiri

Bukan Melarang, Ini Cara Benar Katakan ‘TIDAK’ Pada Anak

Lori Official Writer
2688

Mama papa hebat se-Indonesia, bagaimana kabarnya? Semoga masih tetap waras ya selama menghadapi beragam tingkah laku anak di rumah.

Nah, kali ini mama papa dapat jurus baru nih untuk mengatakan ‘Tidak’ kepada anak seperti dikutip dari Parents.com. Gimana caranya? Pastinya akan membantu mama papa untuk jadi orang tua yang lebih baik.

1. Berikan Pemahaman

Melarang anak hanya akan membuatnya defensif atau tak terima. 

Salah : “Gak boleh nonton lagi solanya ini udah malam.”

Benar : “Ibu tau kamu suka nonton sayang. Sekarang udah malam, waktunya tidur. Kalau besok kamu boleh nonton lagi.”

 

Baca Juga: Tanpa Kekangan Orangtua, Anak Bakal Jauh Lebih Bahagia Loh

 

2. Menegur Dengan Memberi Penjelasan

Saat Anda mendapati anak membuang tas atau barang berharga lain di rumah, alih-alih memukul atau melukainya dengan perkataan menyakitkan lebih baik tegur dengan penjelasan yang bisa menyadarkannya.

Salah : “Kamu tahu gak ini harganya berapa? Kamu gak tahu mama udah kerja susah payah buat Cuma beliin kamu tas ini?”

Benar : “Nak, tas itukan hasil kerja mama. Kalau kamu buang, berarti kamu gak hargain mama dong. Kalau kamu gak suka, yaudah kamu gak usah punya tas lagi ya.”

 

3. Tolak Permintaan Anak Dengan Terang

Kadang ada saja anak berusia balita yang menuntut untuk punya handphone atau memainkan ponsel mama. Karena usianya yang masih belum sesuai, jadi permintaan itu bisa ditolak. Tapi tentunya dengan cara yang tegas dan halus.

Salah : “Jangan mainan handphone mama, nanti rusak.”

Benar : “Nak, kamu masih belum bisa mainan handphone di usia kamu sekarang. Nanti kalau kamu udah gede, mama pasti bolehin kamu main handphone ok.”

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

4. Ajari Anak Soal Aturan yang Harus Dipatuhi

Sebagai mama, mungkin Anda akan terpancing untuk marah atau jengkel ketika anak mulai sembarangan menaruh barang di rumah. Alih-alih dikuasai oleh emosi negatif ini, lebih baik mengajarkan anak soal aturan yang berlaku di rumah.

Salah : “Jangan pakai sepatu di atas tempat tidur. Nanti kotor.”

Benar : “Pakai sepatu itu di luar ruangan ya. Tempat tidur kan buat tempat istirahat, ya harus bersih biar tidurnya nyenyak.”

 

Baca Juga: Teruntuk Ayah, Jangan Katakan ‘Tidak’ Saat Anak Minta 5 Hal Ini…

 

5. Bukan mengancam Tetapi Mengingatkan

Rasa ingin tahu anak biasanya akan mendorongnya untuk mengeksplorasi banyak hal di sekitar. Bahkan saat memasak, anak bisa tiba-tiba ingin memegang benda berbahaya. Bagaimana seharusnya mama menghadapi kondisi ini?

Coba bandingkan cara ini.

Salah : “Awas lho, nanti tangannya kebakar. Mau kebakar terus masuk rumah sakit?”

Benar : “Nak, kalau kamu pegang itu tangannya kebakar lho. Sakit. Apinya bahaya, jadi harus jauh-jauh ya.”

Mungkin dalam praktiknya, anak akan mengalami emosi kecewa karena dilarang, misalnya menangis, marah, memberontak dan sebagainya. Tetapi biarkan anak merasakan emosi tersebut agar anak tetap bisa memvalidasi emosinya sendiri. 

Memberikan batasan anak sejak belia membantu mereka untuk tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter. Mama papa tentunya juga perlu memberikan anak pelajaran karakter berdasarkan kebenaran firman Tuhan. Mengingatkan mereka bahwa mereka adalah anak-anak Tuhan yang perlu menjaga sikap dan perbuatan yang menyenangkan hati Tuhan.

Anda pastinya akan merasa bangga ketika menyaksikan anak tumbuh menjadi anak yang dipenuhi dengan karakter Kristus bukan? 

Jadi mari mendidik anak dari hal-hal sederhana di rumah.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami