Kisah Tragis Hidup Penasihat Raja Daud yang Berkhianat
Sumber: Jawaban.com

Fakta Alkitab / 19 September 2022

Kalangan Sendiri

Kisah Tragis Hidup Penasihat Raja Daud yang Berkhianat

Lori Official Writer
5572

Latar belakang tersebut membuat kita bisa memahami kemarahan Ahitofel. Pejabat senior itu tidak pernah bisa memaafkan Raja Daud dan menyimpan dendam itu bertahun-tahun. Dan peristiwa pemberontakan Absalom menjadi kesempatan Ahitofel melakukan balas dendam. 

Kini, nasihat-nasihatnya tak lagi mengandung kebenaran Firman Tuhan, sebaliknya membawa kehancuran. Ahitofel pernah mendorong Absalom untuk melakukan perzinahan dan pemerkosaan terhadap 10 gundik Daud secara terang-terangan di depan mata seluruh bangsa Israel (2 Samuel 16).

Daud sangat memahami Ahitofel. Nasihat-nasihatnya sangat berguna dalam bidang apapun juga termasuk berkaitan dengan strategi perang. Oleh karena itu, Daud berpikir keras bagaimana menghadapi Absalom yang didampingi penasihat militer yang berpengalaman itu. 

Hingga Daud memutuskan untuk memerintahkan Husai, salah orang kepercayaannya untuk menyeberang ke pihak Absalom. Husai sebenarnya keberatan dengan keputusan Daud itu. Bagaimanapun Husai dan Daud memiliki hubungan yang erat. Di luar hubungan atasan dan bawahan, mereka berdua adalah sahabat. Tapi Daud meyakinkan Husai bahwa hanya Husai yang bisa mematahkan segala strategi yang dinasihatkan oleh Ahitofel kepada Absalom (2 samuel 15:34). Ini adalah strategi intelejen jenius Daud dalam menghadapi sebuah peperangan.

 

Baca Juga: Ini Motif Pembunuhan Orang Hewi Oleh Anak-anak Yakub

 

Dalam sebuah pertemuan untuk mengatur pertempuran, Ahitofel menasihatkan sebuah strategi untuk menggempur kekuatan Raja Daud. Awalnya, Absalom dan seluruh pejabat menyetujui saran Ahitofel. Tetapi tiba-tiba, Absalom berkeinginan mendengar pendapat dari Husai juga, yang saat itu sudah berada di kubu Absalom. Husai memaparkan sebuah strategi pertempuran yang lebih menarik perhatian Absalom dan pejabat-pejabatnya. Bahkan Absalom menilai pemikiran Husai lebih baik dari gagasan Ahitofel (2 samuel 17:14). Sehingga Absalom memutuskan melaksanakan apa yang disampaikan oleh Husai. Padahal Tuhan sebenarnya memakai cara Husai tersebut untuk menghancurkan Absalom.

Ahitofel merasa dendamnya untuk menghabisi Daud tidak tersalurkan. Karena strategi yang diusulkannya tidak digunakan oleh Absalom. Kehadiran Husai telah memporak-porandakan niatnya yang jahat. Ahitofel kecewa. 

Pejabat senior itu memilih pulang kampung dengan menaiki keledainya. Sesampai di rumah, ia membereskan dan merapikan isi rumah. Setelah itu ia mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri (2 Samuel 17:14). Sebuah akhir yang tragis bagi pejabat senior yang telah banyak mengabdikan diri pada bangsanya.

Raja Daud memang punya masa lalu kelabu. Hidupnya berkubang dalam dosa. Tetapi Daud telah bertobat dan ia berpaling kembali pada Tuhan. Sehingga bagaimanapun, perlindungan Tuhan menjadi bagian Raja Daud dari musuh-musuhnya. Tidak hanya Ahitofel yang mati, tuan barunya, yaitu Absalom pun mati dan pasukannya kalah.

 

Hati yang menyimpan dendam itu tidak baik untuk kesehatan jiwa. Cepat atau lambat bisa menghancurkan diri sendiri atau orang lain. Jika Anda masih menyimpan sakit hati dari peristiwa masa lalu, sebaiknya segera melakukan pemberesan diri. Jika anda membutuhkan sahabat untuk berbicara, maka Silahkan hubungi Layanan Doa & Konseling SAHABAT24 kami melalui kontak Whatsapp di 0822 1500 2424 atau klik link doa ini https://bit.ly/InginDidoakan

Sumber : Jawaban Channel
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami