Ini Lho Perubahan Perilaku Anak di Sekolah Pasca Pandemi, Guru dan Orang Tua Perlu Tahu!
Sumber: Liputan6

Relationship / 29 August 2022

Kalangan Sendiri

Ini Lho Perubahan Perilaku Anak di Sekolah Pasca Pandemi, Guru dan Orang Tua Perlu Tahu!

Lori Official Writer
2356

setelah kembali ke sekolah.

Berikut beberapa dampak negatif yang dialami anak.

1. Anak-anak selalu ingin menjadi yang pertama. Mereka belum terlatih untuk mengatur dan bisa menerima orang lain menjadi yang pertama.

2. Anak tidak mau gantian berbicara. 

3. Anak mengalami penurunan konsentrasi, perhatian, pengendalian diri dan juga kemandirian. Anak selalu minta dibantu ketika mencari sesuatu.

4. Anak lebih mudah menyerah atau berkata ‘Tidak bisa’ ketika guru meminta untuk mengerjakan sesuatu.

5. Selain itu anak juga kurang mengenal aturan, inisiatif dan batas waktu. Dengan kata lain, anak menjadi kurang memiliki pengelolaan waktu karena kebiasaan di rumah yang tidak dikontrol oleh orang tua.

6. Anak kurang memiliki kepercayaan diri dan kurang bisa bersosialisasi saat bermain dengan orang lain.

7. Kemampuan merangkai kata-kata atau literasi anak mengalami kemunduran. Ada banyak anak yang sulit untuk membuat kalimat lengkap.

8. Anak juga ditemukan sulit untuk memahami pelajaran atau perhatian mereka terhadap satu hal. Karena itu banyak anak yang hanya memiliki kalimat pendek, pemahaman yang pendek dan seringnya tidak bisa menyelesaikan sesuatu dengan tuntas. 

Dalam hal ini, Rhenald menilai jika kondisi yang dialami anak berkaitan dengan masalah gangguan pada memori.

“Anak-anak juga sulit menerima perintah, mudah bosan dan bawaannya di kelas mereka ingin main game dan mudah ter-distrak. Artinya kalau di depan kelas ada orang lewat, mereka rame-rame menengok keluar,” terangnya.

Penurunan-penurunan inilah yang dianggap perlu diperbaiki atau dibangun kembali oleh sekolah maupun orang tua. 

Jadi apa yang perlu dilakukan untuk mengembalikan perilaku anak kembali normal?

Rhenald menuturkan bahwa langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan mengubah pola mengajar yang baru.

“Saya ingin mengingatkan kepada guru dan pendidik, bahwa mendidik tidak cukup hanya dengan memberikan Matematika sehingga mereka bisa menghitung dengan baik. Tidak cukup hanya memberikan ilmu pengetahuan Fisika, Kimia, Ilmu Sosial, Sejarah dan lain sebagainya. Tidak cukup hanya dengan menghafal dan sekedar tahu. Anak-anak kita ke depan perlu dibangun beragam hal agar mereka bisa menjadi pemimpin yang handal,” lanjutnya.

Rhenald mengingatkan supaya para pengajar dan guru perlu membangun kembali karakter anak, baik perilaku, emosi dan mental.

Tentu saja pekerjaan ini perlu dilakukan secara bersama-sama antara orang tua dan guru. Orang tua punya peran yang sangat vital dalam membentuk karakter anak, untuk itu penting sekali menanamkan nilai-nilai kasih, kebaikan, kejujuran, pengendalian diri kepada anak di rumah.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami