8 Raja Termuda Dalam Alkitab, Kisah Mereka Benar-benar Fenomenal
Sumber: youtube.com

Kata Alkitab / 26 August 2022

Kalangan Sendiri

8 Raja Termuda Dalam Alkitab, Kisah Mereka Benar-benar Fenomenal

Lori Official Writer
10377

Di samping fungsinya sebagai penuntun kehidupan orang-orang percaya, Alkitab menjadi buku yang dipenuhi dengan kisah-kisah menarik. Perjanjian Lama menjadi bagian kitab yang diawali dengan kisah sejarah panjang dari Kerajaan Israel.

Dari sana, kita bisa memahami perjalanan dari raja-raja yang berkuasa dari masa ke masa. Sepanjang Alkitab, kisah sebanyak 39 raja disebutkan dan beberapa diantaranya ternyata berkuasa justru di usia yang sangat muda.

Dari keseluruhan isi Alkitab, kita bisa mencatat ada 8 raja termuda, diantaranya:

8. Zedekia (618 SM)

Zedekia adalah Raja Yehuda terakhir dan memerintah antara kurun waktu 597-586 SM. Dia diangkat sebagai raja di usia 21 tahun oleh penguasa kedua Kekaisaran Neo-Babilonia, Nebukadnezar II.

Setelah ditobatkan sebagai raja, Zedekia mengabaikan semua penasihatnya dan memutuskan untuk membuat aliansi dengan Mesir, yang diperintah oleh Firaun Hofra untuk memberontak melawan Nebukadnezar II.

Tindakan ini menyebabkan konsekuensi yang mengerikan bagi Kerajaan Yehuda. Akibat tindakan raja ini, Kekaisaran Neo-Babilonia menyerbu Yerusalem dan memulai pengepungan yang berlangsung selama 30 bulan.

Nebukadnezar II akhirnya berhasil menaklukkan kota itu di akhir tahun kesebelas pemerintahan Zedekia. Raja Yehuda ini mencoba melarikan diri bersama dengan beberapa pengikutnya tetapi tertangkap juga di Yerikho. Dia dibawa ke Ribla untuk menyaksikan kematian putra-putranya. 

Lalu Zedekia disiksa dan matanya dicungkil. Dia kemudian dibawa ke Babel dimana dia dipenjara seumur hidup.

 

7. Ahaz (752 SM)

Ahaz berusia 20 tahun ketika dia menjadi Raja Yehuda yang ke-12. Dia menggantikan ayahnya Yotam dan memerintah selama 16 tahun.

Ahaz adalah raja yang sangat jahat dan kerap mendapat kritikan. Menurut literatur Rabbinic, dia mengancam agama Israel beberapa kali. Dia menutup sekolah dan rumah ibadah dan memaksa nabi Yesaya, yang hidup pada masa itu, untuk mengajar secara sembunyi-sembunyi.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Ahaz meninggal di usia 36 tahun fdan digantikan oleh putranya Hizkia. Menurut Alkitab, pada hari pertama di bulan setelah kematian Ahaz, putranya memerintahkan para imam umum membongkar dan memperbaiki Bait Suci. Proses ini memakan waktu selama 16 hari.

 

6. Salomo

Usia sebenarnya ketika Raja Salomo menjadi raja memang masih jadi perdebatan. Beberapa ahli percaya dia diangkat sebagai raja di usia 20 tahun. Tetapi yang lain berpikir bahwa saat itu dia baru berusia 12-15 tahun.

Meski begitu, secara data Salomo menggantikan ayahnya Daud menjadi raja tepat di tahun 970 SM. Dia sangat terkenal karena sudah membangun bait suci pertama di Yerusalem, yang sebelumnya digunakan sebagai tempat penyembahan berhala. Dia memulai pembangunan bait suci di tahun ke-4 pemerintahannya. 

Salomo tercatat menjadi satu-satunya raja yang memiliki hikmat melebihi manusia manapun di dunia. Karena hikmat yang ia miliki diberikan langsung oleh Tuhan. 

Tak lama setelah kematiannya, Kerajaan Israel pecah menjadi dua wilayah utama. Kerajaan Israel Utara dan Kerajaan Yehuda Selatan.

 

5. Yekhonya (615 SM)

Menurut beberapa data, Yekhonya lahir antara tahun 615 dan 605 SM. Dia menjadi raja Yehuda yang ke-19. Dia berusia antara 7-17 tahun saat dinobatkan sebagai raja.

Yekhonya adalah putra dari Raja Yoyakim. Dia memerintah hanya selama 3 bulan dan 10 hari sebelum Raja Babel, Nebunadnezar II, mencopotnya. Pada tanggal 15-16 Maret 597 SM, Yekhonya bersama keluarganya dan 3000 orang Yahudi diasingkan dan dibawa ke Babel. 

Setelah pembuangan, Nebukadnezar mengangkat paman Yekhonya, Zedekia, sebagai Raja Yehuda yang baru. 

 

4. Uzia (799 SM)

Uzia menjadi raja ke-10 bangsa Yehuda di usia 16 tahun. Dia memerintah selama total 52 tahun, meskipun, selama 24 tahun pertama dia memerintah bersama ayahnya, Amazia. 

Uzia juga disebut sebagai Azaria. Namun, James F. Driscoll, seorang teolog Katolik, percaya bahwa nama kedua ini hanyalah hasil dari kesalahan penyalin.

Di bawah pemerintahan Uzia, Kerajaan Yehuda mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Uzia berhasil menaklukkan baik orang Filistin maupun orang Arab. Dia juga memperkuat tembok pertahanan Yerusalem dengan memperkenalkan mesin yang dirancang oleh para ahli untuk menembakkan panah dan melemparkan batu besar ke musuh yang mendekati kota. Uzia juga meningkatkan tentara dan secara pribadi terlibat dalam kegiatan pertanian.

Uzia meninggal secara sadis. Menurut Alkitab, dia memasuki bait Yerusalem untuk mempersembahkan dupa kepada Allah tetapi dihentikan oleh Azariah. Imam besar mengkritik tindakannya karena, menurutnya Uzia melakukan dosa yang mengerikan dimana dia hendak merebut hal prerogatif para imam.

Bumi pun mulai bergoncang. Setelah itu, matahari masuk ke dalam baik dan mengenai wajah sang raja lalu membuatnya menderita penyakit kusta.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

3. Manasye (709 SM)

Manasye menjadi raja ketika dia berusia 12 tahun dan memerintah selama 55 tahun, terpanjang dalam sejarah kerajaan Yehuda. 

Dia adalah raja ke-14 Kerajaan Yehuda. Manasye adalah putra sulung dari Hizkia dan Hefzibah. Selama masa pemerintahannya, dia membalikkan beberapa reformasi ayahnya dengan memperkenalkan kembali kuil-kuil lokal dan melegalkan penyembahan politeistik. S

Secara khusus, dia mengizinkan penyembahan Baal dan Asyera di Bait Suci. Dia juga mensponsori kultus astral Asyur di seluruh Kerajaan Yehuda. Saat ini kita mengenalnya dengan kepercayaan terhadap astrologi yang mempercayai tentang dewa melalui bintang dan planet.

Manasye menikah dengan putri Haruz dari Yotbah, Mesullemet. Mereka dikaruniai seorang anak bernama Amon yang kemudian menggantikan kedudukannya sebagai raja. 

Dia meninggal di tahun 643 SM dan dimakamkan di taman rumahnya sendiri, bukan di Kota Daud, bersama dengan leluhurnya.

 

2. Yosia (648 SM)

Yosia menjadi raja Yehuda ke-16 ketika dia berusia 8 tahun. Dia memerintah selama 31 tahun setelah pembunuhan ayahnya, Raja Amon.

Menurut Alkitab Ibrani, dia menerapkan banyak reformasi yang melarang penyembahan dewa Baal dan hanya mengizinkan penyembahan kepada Tuhan. Dia juga dikenal karena sudah menetapkan atau menyusun beberapa kitab suci Ibrani yang penting.

Yosia memiliki 4 orang putra yaitu Johanan, Eliakim, Matanyahu dan Syalum. Syalum kemudian menggantikan dia sebagai raja dengan mengganti namanya menjadi Zedekia. Dia adalah raka terakhir yang memerintah atas Yehuda, sebelum Babel menaklukan bangsa itu.

 

1. Yoas (843 SM)

Yoas adalah raja termuda dalam sejarah Alkitab di usia 7 tahun. Dia adalah raja ke-8 Yehuda dan memerintah selama 40 tahun.

Yoas adalah satu-satunya putra Ahazia yang masih hidup, karena neneknya Atalia, memerintahkan pembantaian saudara-saudaranya. Setelah kematian ayahnya, bibi dari pihak ayah, Yehosyeba, menyembunyikan Yehoas di Bait Suci selama tujuh tahun untuk melindunginya dari amukan Atalia. 

Setelah periode ini, bibinya menobatkannya dalam kudeta terhadap neneknya, yang segera dibunuh.

Yoas khususnya dikenal karena sudah memerintahkan pembangunan kembali Bait Suci. Dia melakukannya dengan mengarahkan uang yang ditawarkan oleh para Jemaah ke dana yang bertujuan untuk memperbaiki struktur.

Namun di tahun ke-23 pemerintahannya, dia menyadari bahwa para imam sudah gagal mengembangkan program restorasi yang tepat. Akibatnya, dia memutuskan untuk melaksanakan rencananya sendiri, memulihkan kuil ke kondisi semula.

Akhir hidup Yoas terbilang tragis karena dia dibunuh oleh salah satu pelayannya yaitu Beth Millo dan dimakamkan di pemakaman sang ayah di Kota Daud.

Sejarah perjalanan raja-raja di Alkitab cukup menarik untuk dibahas bukan? Semoga artikel ini bisa menambah pemahaman Anda lebih mendalam tentang Alkitab.

Sumber : Oldest.org
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami