3 Tokoh Alkitab yang Ajarkan Soal Respon yang Benar Saat Disalahkan Orang Lain
Sumber: medium.com

Kata Alkitab / 18 August 2022

Kalangan Sendiri

3 Tokoh Alkitab yang Ajarkan Soal Respon yang Benar Saat Disalahkan Orang Lain

Lori Official Writer
4850

Apa ada orang di dalam hidup Anda yang menyakiti Anda? 

Apakah Anda mulai bertanya-tanya bagaimana Tuhan mengharapkan Anda untuk meresponi orang lain yang mempersalahkan Anda?

Tentu saja Tuhan mau kita mengasihi musuh kita, hidup dalam damai dengan sesama kita dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Jadi, apa yang seharusnya kita lakukan?

Mari belajar dari 3 tokoh Alkitab ini tentang cara merespon saat dipersalahkan orang lain.

1. Saat Anda dikhianati, tanggapi dengan iman

Yusuf berusia 7 tahun ketika kakak-kakanya menjual dia kepada orang Mesir (Kejadian 37). Selama beberapa tahun selanjutnya, Yusuf tidak membiarkan pengkhianatan tersebut merusak masa depannya. Sebaliknya, dia bertahan dan berpegang kepada iman di dalam Tuhan. Saat kita berada di posisi Yusuf, kita mungkin akan tergoda untuk terjerumus ke dalam rasa putus asa. Tetapi saat kita membiarkan Tuhan bekerja di tengah keadaan kita, kita sebenarnya bisa bangkit dan menjadi versi terbaik kita.

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8: 28)

Berikut 6 respon yang bisa dipelajari dari Yusuf:

- Ingat, Tuhan masih ada di pihakmu (Kejadian 39: 2-3)

- Pertahankan integritasmu (Kejadian 39: 6-10).

- Sadarilah bahwa kamu gak sendirian, Tuhan tidak pernah meninggalkanmu (Kejadian 39: 17-23).

- Biarkan Tuhan memakaimu untuk menggenapi rencana-Nya (Kejadian 41: 39-40).

- Berikan kemuliaan bagi Tuhan (Kejadian 45: 4-11).

- Terima orang yang sudah mengkhianati dan menolakmu dan sambut mereka dengan penuh kasih (Kejadian 50: 20).

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

2. Saat Anda disakiti, datanglah kepada Tuhan

Daud dan Saul harus melalui hubungan yang sangat sulit. Saul menjadi sangat cemburu kepada Daud karena mendapatkan pujian setelah berhasil memenangkan perang jauh melebihi Saul. Hal ini menyebabkan Saul berniat untuk membunuh Daud.

Saul mencoba membunuh Daud sebanyak dua kali (1 Samuel 18: 10-11, 19: 9) dan dia juga memerintahkan putranya Yonatan untuk membunuh Daud (1 Samuel 19: 1-7). Saul juga mengirim pasukannya ke rumah Daud untuk membunuh dia, namun dia berhasil melarikan diri (1 Samuel 19: 11-17).

Apa yang sebenarnya dilakukan Daud saat Saul mencoba untuk menyakiti dan bahkan membunuhnya? Berikut 5 pelajaran yang bisa kita petik.

- Larilah dari situasi buruk tersebut dan carilah tempat yang aman.

- Kumpulkan pasukan Anda sebagai pelindung dan pembela.

- Carilah pertolongan kepada Tuhan (1 Samuel 23: 9-12, Mazmur 18, 57, 59).

- Jauhkan tindakan balas dendam (1 Samuel 24: 12).

- Jangan terjerat kembali ke dalam situasi yang sama (1 Samuel 24: 16-22).

 

3. Saat Anda ditolak, tanggapi dengan benar

Yesus, orang yang paling pengasih dan sempurna yang hidup di dunia ini, dianiaya lebih dari siapapun, oleh teman-teman dan keluarga-Nya, murid-murid-Nya dan orang-orang yang Dia datangi. Namun sekalipun begitu banyak yang menolak Dia, Yesus tetap meresponi dengan cara yang tepat.

Ada beberapa respon yang sangat penting untuk kita pelajari dari Yesus.

- Yesus memilih keluar dari kampong halamannya setelah orang-orang di sana menolak Dia.

- Sebelum waktunya dikhianati, Yesus membagikan pengajaran tentang kasih.

- Di hukum mati tanpa berbuat dosa, Yesus tetap menanggapi dengan mengampuni dan berdoa bagi mereka. Kata Yesus di atas salib, “Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas 23: 24).

Jadi saat Anda disakiti, terutama oleh orang-orang terdekat Anda, ingatlah bahwa kasih selalu merupakan respon yang tepat. Anda tidak harus diam, diseret atau bertahan dan membiarkan rasa sakit tersebut berlangsung terus menerus. Sebaliknya, datanglah kepada Tuhan. Dia adalah tempat teraman yang bisa menjadi sandaran hidup dan pembela Anda. Percayalah bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan Anda.

“Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” (Amsal 3: 5-6)

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami