Bangsa Israel Ternyata Pernah Alami 3 Kali Masa Resesi Lho!
Sumber: Jawaban.com

Fakta Alkitab / 8 August 2022

Kalangan Sendiri

Bangsa Israel Ternyata Pernah Alami 3 Kali Masa Resesi Lho!

Lori Official Writer
4943

Ketakutan-ketakutan Abraham, Ishak dan Yakub tidak terbukti. Bahkan mereka justru memperoleh hal-hal jauh di luar apa yang mereka khawatirkan. Firaun berkesan menyalahkan Abram yang tidak berterus terang perihal Sarai. Dan Raja Mesir itu membiarkan Abram dan Sarai pergi dengan membawa semua pemberian Firaun (Kejadian 12:20). Demikian juga Abimelekh raja Filistin menyayangkan kebohongan Ishak soal Ribka, istrinya. Bahkan Abimelekh mengancam siapapun yang mengganggu Ribka pasti akan dihukum mati (Kejadian 26:17). Sementara itu, Yakub pun memperoleh ijin Firaun membuat anak cucunya berkembang di Tanah Mesir. Firaun memberikan tempat bernama Gosyen sebagai wilayah komunitas bangsa Israel di Mesir (Kejadian 46:34).   

 

Baca Juga: Perusakan Rumah Ibadah yang Pernah Terjadi Dalam Alkitab

 

Perjanjian Baru juga memberi informasi yang memiliki kaitan dengaan resesi atau krisis ekonomi. Penggambaran salah satu dari empat penunggang kuda dalam Kitab Wahyu menjadi ramalan akan bencana dalam kehidupan sosial masyarakat, baik pada jaman itu maupun di masa depan. 

Empat Penunggang Kuda dalam Wahyu 6:1-17 memiliki tafsiran sebagai empat makhluk sorgawi yang melaksanakan tugas-tugas dari Tuhan di akhir jaman. Penunggang Kuda putih, merah, Hitam dan paduan hijau-kuning berkendara menjelajah seluruh bumi untuk menegaskan kekuasaan Kristus sekaligus melaksanakan penghukuman.

Kemunculan Penunggang kuda hitam mengandung tafsiran akan datangnya resesi atau krisis ekonomi yang melanda dunia.

Penunggang kuda hitam itu memegang timbangan di tangannya. Timbangan itu untuk menimbang bahan makanan seperti: gandum, jelai, minyak dan anggur (Wahyu 6:5-6).

Gandum, minyak, dan anggur kebutuhan pokok masyarakat yang tinggal di Palestina dan sekitarnya. Saat terjadi krisis pangan, Bahan kebutuhan pokok tersebut harganya melonjak tajam seperti tertulis: Secupak gandum sedinar dan tiga cupak jelai sedinar (Wahyu 6:6).

Satu dinar adalah nilai rata-rata upah harian pekerja di masa itu. Dengan uang senilai satu dinar, seseorang bisa membeli banyak kebutuhan keluarga. Tetapi inflasi yang terjadi membuat uang satu dinar hanya cukup untuk membeli satu cupak (liter) gandum yang hanya cukup dikonsumsi satu orang saja.  

 

Baca Juga: Kisah Tragis Hidup Raja Terakhir Israel yang Matanya Dibutakan

 

Makanan pokok alternative gandum yaitu jelai pun harganya selangit. Padahal jelai biasanya dikonsumsi untuk rakyat miskin.  

Bagaimanapun, sejumlah ahli Alkitab mengingatkan bahwa resesi tersebut tidak berakhir  tragis. Penunggang kuda hitam mendapat pesan: “janganlah rusakkan minyak dan anggur itu” (Wahyu 6:6).  

Dalam situasi ini, minyak dan anggur tidak akan terpengaruh oleh krisis yang terjadi. Minyak melambangkan Roh Kudus dan anggur melambangkan keselamatan di dalam Yesus Kristus. Artinya, dalam segala krisis, Roh Kudus masih bekerja di setiap jiwa manusia, dan keselamatan masih tersedia bagi siapapun. 

 

Krisis apa yang melandamu saat ini? Bangkit dari keterpurukan dan tatap kembali masa depan. Kami rindu berdoa untuk Anda saat ini, mari hubungi layanan doa & konseling SAHABAT24 kami di kontak Whatsapp 0822 1500 2424 atau klik link doa ini: https://bit.ly/InginDidoakan

 

Sumber : Jawaban Channel
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami