Telur Setengah Matang Memang Enak, Tapi Kamu Tahu Gak Bahaya yang Mengintai?
Sumber: canva

Health / 4 August 2022

Kalangan Sendiri

Telur Setengah Matang Memang Enak, Tapi Kamu Tahu Gak Bahaya yang Mengintai?

Claudia Jessica Official Writer
2613

Selain bergizi, telur merupakan bahan makanan yang mudah diolah dengan harga yang terjangkau. Tidak heran bila banyak orang menyukainya. Telur dapat diolah dengan berbagai macam cara seperti direbus, digoreng, scramble, dan banyak lagi.

Salah satu hidangan telur yang banyak digemari adalah yang dimasak setengah matang. Namun telur yang disajikan setengah matang rentan terkontaminasi bakteri Salmonella yang bisa menyebabkan keracunan makanan dan berbagai gangguan kesehatan lain. Selain Salmonella, coba perhatikan beberapa risiko lain yang mungkin disebabkan oleh telur setengah matang:

 

#1 Terkontaminasi bakteri

Bakteri Salmonella tidak hanya berada di cangkang telur saja, namun juga di dalam telur. Jika telur tidak dimasak dengan benar, ada kemungkinan bakteri Salmonella belum mati karena suhu kurang panas. Seseorang yang terinfeksi bakteri Salmonella akibat mengonsumsi telur setengah matang dapat mengalami gejala berupa mual, muntah, demam, kram perut, sakit kepala, menggigil hingga buang air berdarah.

Biasanya gejala muncul 6 hingga 48 jam setelah makan makanan yang terkontaminasi bakteri. Gejala dapat berlangsung selama 4-7 hari bahkan 10 hari jika disertai dengan diare.

Dalam beberapa kasus, bakteri Salmonella dapat menyebabkan demam tifoid atau tifus dan berujung kematian apabila tidak segera ditangani dengan tepat.

 

BACA JUGA: Baik Gak Sih Makan Telur Tiap Hari? Yuk Baca Jawabannya di Sini…

 

#2 Infeksi lebih berbahaya bagi kelompok orang tertentu

Ada beberapa kelompok orang yang rentan mengalami gangguan kesehatan serius atau bahkan fatal ketika terinfeksi bakteri Salmonella pada telur setengah matang seperti ibu hamil, bayi dan balita, orang lanjut usia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Sebagian orang mungkin dapat sembuh dalam waktu singkat, namun orang-orang kelompok di atas membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama dan bisa saja mengalami gejala yang lebih parah.

 

 

#3 Protein tidak bisa diserap dengan baik

Selain mengandung protein tinggi, telur juga merupakan sumber protein lengkap. Telur mengandung semua 9 asam amino esensial dalam rasio yang tepat. Namun, mengkonsumsi telur setengah matang mungkin bisa menurunkan penyerapan protein berkualitas ini.

Dikutip dari kompas.com, sebuah studi yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition pada tahun 1998, membandingkan penyerapan protein dari telur yang dimasak sempurna dan mentah pada 5 orang. Hasil studi menemukan bahwa 90 persen protein dalam telur matang terserap dengan baik, namun hanya 50 persen dalam telur mentah yang dapat terserap. Dengan kata lain, protein yang dalam telur yang dimasak 80 persen lebih mudah dicerna daripada protein dalam telur mentah.

Namun meski protein yang diserap dari telur yang dimasak sempurna lebih baik, ada beberapa nutrisi yang berkurang akibat proses pemasakan seperti vitamin A, vitamin B5, fosfor dan kalium. Untuk itu, telur perlu diolah dengan benar agar manfaatnya dapat kita rasakan.

Bagi Anda penggemar telur setengah matang, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan sebelum membuat telur setengah matang yang aman. Usahakan untuk menggunakan telur yang terpasteurisasi karena proses tersebut dapat membunuh bakteri Salmonella yang ada di telur. Biasanya telus yang terpasteurisasi tersedia di supermarket.

 

BACA JUGA: Sebelum Beli, Yuk Kenali Beda Telur Infertil dan Telur Biasa Dari Ciri-ciri Ini…

 

Selain itu, agar terhindar dari bakteri Salmonella lakukan beberapa berikut:

> Segera konsumsi makanan yang mengandung telur atau simpanlah di lemari pendingin. Hindari menyimpan telur atau makanan yang mengandung telur dalam suhu ruangan selama lebih dari 2 jam.

> Goreng telur secara merata pada kedua sisi. Atau rebus telur setidaknya 7 menit dalam air mendidih.

> Jangan menyimpan telur lebih dari 28 hari.

> Tempatkan telur secara terpisah dari makanan lain di dalam lemari pendingin.

> Cuci tangan sebelum dan sesudah mengolah telur.

> Hindari membeli dan mengolah telur yang cangkangnya sudah retak.

> Hindari menyimpan telur yang telah direbus di lemari pendingin lebih dari 3 hari.

> Bersihkan peralatan untuk memasak telur dengan air hangat.

> Jagalah kebersihan permukaan dapur dengan menyemprotkan cairan antibakteri atau air panas setelah mengolah telur.

> Pastikan memilih telur yang berlabel terpasteurisasi jika ingin menikmati telur setengah matang.

> Hindari menggoreng telur dalam rendaman minyak karena meningkatkan kandungan lemak yang dapat memicu kadar kolesterol dalam darah.

Tidak ada larangan untuk mengkonsumsi telur setengah matang. Namun, telur matang sempurna lebih dianjurkan demi mencegah bakteri Salmonella.

 

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami