Fakta Alkitab: Riwayat Hidup Murid Yesus, Andreas
Sumber: jawaban.com

Fakta Alkitab / 3 August 2022

Kalangan Sendiri

Fakta Alkitab: Riwayat Hidup Murid Yesus, Andreas

Claudia Jessica Official Writer
12399

Tidak satupun dari murid Yesus yang memilih untuk hidup nyaman dan tentram dengan cara mengingkari dan tidak mengakui Yesus. Rata-rata, mereka mengalami akhir hidup yang tragis dan mengenaskan.

Salah satu penulis sejarah dengan bukti-bukti nyata alkitabiah yang tulisannya dapat dipertanggungjawabkan ialah Eusabius. Pada tahun 325, Eusabius pernah menulis buku yang berjudul “Rasul dan Murid dari Juruselamat telah Menyebarkan dan Mengkhotbahkan Injil ke Seluruh Dunia.”

Buku tersebut berisi tentang kisah hidup dan kematian murid-murid Yesus. Tulisan Eusebius telah ditelusuri dan diselidiki ulang penulis sejarah gereja kondang, Mr. Schumacher, untuk membuktikan kebenaran dari tulisan tersebut. Berdasarkan tulisan itulah kami ingin membagikan riwayat dan akhir hidup murid-murid Yesus.

 

Murid yang pertama yaitu Andreas

Andreas adalah saudara Simon Petrus, arti nama Andreas dalam bahasa Yunani adalah “jantan.” Nama Andreas atau dalam bahasa Inggris Andrew berasal dari bahasa Yunani, bukan dari Bahasa Arab.

Andreas adalah murid pertama Tuhan Yesus, sebelumnya Ia adalah murid Yohanes pembaptis. Yohanes pembaptis memperkenalkan Tuhan Yesus sebagai anak domba Allah pada Andreas dan kemudian ia mengikut Tuhan Yesus serta membawa Petrus, saudaranya kepada Yesus. Setelah itu, Andreas dan Petrus dipanggil menjadi murid sepenuhnya.

Andreas berasal dari Betsaida, daerah Galilea. Namun kemudian Andreas tinggal bersama Petrus di Kapernaum, sebagai penjala ikan. Seberapa dekat Andreas dengan Yesus?

Di dalam Injil dan kisah sinoptik, keduabelas rasul selalu terdaftar dalam tiga kelompok yang terdiri dari empat orang. Yang pertama dari kelompok-kelompok ini menunjukkan mereka yang paling dekat dengan Yesus. Mereka adalah dua pasang saudara yang pertama Petrus dan Andreas putra-putra Yunus, dan yang kedua adalah Yakobus dan Yohanes, Putra-putra Zebedeus.

Dengan demikian, Andreas adalah salah satu dari empat murid yang paling dekat dengan Yesus.

Apa yang diungkapkan Injil kepada Andreas? Tradisi Injil menyebutkan ada tiga peristiwa penting.

Yang pertama adalah penggandaan roti di Galilea. Pada kesempatan itu, Andreas menunjukkan kepada Yesus kehadiran seorang anak laki-laki yang membawa 5 roti Jelai dan 2 ikan, dimana Andreas meragukan kecukupannya untuk disajikan kepada ribuan orang saat itu. Peristiwa yang kedua adalah di Yerusalem ketika empat sekawan, yaitu Andreas bersama dengan Petrus, Yakobus, dan Yohanes bertanya kepada Yesus tentang kokohnya tembok Bait Suci Yerusalem yang tak mungkin dapat diruntuhkan dan akhir dari kesudahan zaman. Andreas lah yang berkata, “Beritahu kami kapan ini akan terjadi dan apa yang akan menjadi tanda ketika semua hal ini harus diselesaikan?”

Ketiga, Andreas dengan nama yunaninya berfungsi sebagai jembatan antara pengikut Yesus dari orang Yahudi dan bukan Yahudi, yaitu Yunani. Kisah ini dicatat dalam Injil Yohanes 12, ketika di Yerusalem sebelum masa sengsara Yesus tiba. Ketika perayaan Paskah, Yohanes menceritakan beberapa orang Yunani telah datang ke kota, mungkin proselit atau orang-orang yang takut akan Allah datang untuk menyembah Allah Israel pada Hari Raya Paskah.

Andreas dan Filipus adalah dua rasul dengan nama Yunani yang melayani sebagai penafsir dan penengah kelompok kecil orang Yunani bersama Yesus. Andreas dikenal sebagai penginjil mula-mula, maka tidak heran jika Andreas disebut sebagai penginjil nasional dan internasional yang pertama.

 

Seperti apa akhir hidup Andreas dan bagaimana kisah kematiannya?

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA -->

Menurut tradisi, Andreas menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya di Scythia, bagian utara Laut hitam. Tetapi, sebuah buku kecil yang berjudul “Acts of Andrew” yang kemungkinan ditulis tahun 260 Masehi, menceritakan bahwa ia memberitakan Injil, terutama di daerah Makedonia dan mati martir di Patras, Yunani.

Pada abad ke-15 menurut sejarawan agama Dorman Iman, Andreas pergi ke Patras di Yunani bagian barat ada tahun 69 SM dimana Gubernur Roma, Aegeates, berdebat tentang kekristenan dengan Andres. Aegaetes mencoba meyakinkan Andreas untuk meninggalkan kekristenan atau pengikut Yesus, sehingga ia tidak perlu menyiksa dan mengeksekusNya. Tapi usaha Aegaetes tidak berhasil. Alhasil, Aegaetes memutuskan untuk memberikan siksaan kepada Andreas.

Andreas dicambuk dan kemudian diikat, dan dipakukan ke sebuah kayu salib berbentuk huruf “X’ sehingga ia akan menderita untuk waktu yang lama sebelum meninggal. Andreas tetap terikat di tiang gantung selama dua hari, dimana selama dua hari itu dia terus berkhotbah kepada orang yang lewat walau dalam posisi tergantung salib.

Salib berbentuk huruf “X” adalah sebuah bentuk religius yang kini dikenal sebagai salib Andreas.

Seorang pengikut Andreas yang turut menyaksikan hukuman Andreas menceritakan perkataan yang telah diucapkan oleh Andreas sebelum ia meninggal dunia. Pada waktu itu ua mengatakan, “Ternyata keinginan dan cita-cita saya bisa terkabul. Dimana saya bisa turut merasakan saat-saat disiksa dan disalib seperti Yesus.”

Bahkan pada saat tergantung di kayu salib “X” sambil disiksa dengan cambukan, Andreas tiada henti-hentinya berkohtbah kepada orang-orang yang berada di situ selama dua hari sebelum ajalnya tiba.

Bangsa Skotlandia menjadikan salib Andreas sebagai lambang bendera negara mereka karena negara itu mempunyai kisah Legenda dan bersejarah berkaitan dengan Rasul Andreas.

Itulah Riwayat hidup murid-murid Yesus yang pertama, Andreas.

Saksikan riwayat hidup murid Yesus, Andreas melalui video berikut ini:

Sumber : jawaban channel
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami