Tim Kemanusiaan CBN Menjangkau Keluarga Mama Fifi di NTT

News / 25 July 2022

Kalangan Sendiri

Tim Kemanusiaan CBN Menjangkau Keluarga Mama Fifi di NTT

Aprita L Ekanaru Official Writer
2685

Tablolong adalah desa di kecamatan Kupang Barat, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Di desa ini sejauh mata memandang, kita bisa menikmati laut biru yang cantik dengan deburan ombak yang cukup tenang dengan hamparan pasir putih yang bercampur cokelat yang lembut. Jarak dari pusat kota Kupang ke desa ini sekitar 30 km jauhnya, atau memakan waktu perjalanan sekitar 1 hingga 1,5 jam dengan menggunakan kendaraan.

Selain menjadi nelayan, matapencaharian masyarakat desa Tablolong adalah petani budidaya rumput laut. Tidak sedikit masyarakat di sini kehidupan perekonomiannya tergantung dari pekerjaan budidaya rumput laut ini.

Badai Seroja yang melanda NTT pada April 2021 yang lalu telah mengakibatkan para petani di Desa Tablbolong kehilangan mata pencahariaanya. Akibat badai itu, tanaman rumput laut mereka hanyut terbawa arus. Dan banyak dari mereka belum memiliki modal untuk membangun kembali usaha rumput lautnya.

Tahun lalu saat Tim Kemanusiaan CBN menolong masyarakat di sana pasca bencana Seroja, kami melihat bahwa desa ini perlu ditolong supaya bisa bangkit dan mandiri lagi dalam perekonomian mereka. Dan setelah melakukan beberapa riset dan pertimbangan, kami memilih 10 keluarga untuk kami tolong agar bisa memulai usaha budidaya rumput laut lagi.

Salah satu keluarga yang kami tolong adalah Fifi Irmawati Pellu (33 tahun) atau yang dikenal dengan sebutan Mama Fifi. Ia adalah seorang janda yang ditinggal suaminya meninggal sekitar 2 tahun yang lalu. Ia dikaruniai 2 anak yaitu Rivi (14 tahun) yang duduk di kelas 2 SMP dan Jello (9 tahun) yang duduk di kelas 3 SD. Mereka tinggal di pesisir pantai Desa Tablolong, Sehari-hari Mama Fifi bekerja sebagai petani rumput laut. Namun saat badai Seroja NTT melanda, rumput laut milik Mama Fifi dihantam oleh rakit (rumah apung) milik orang lain, yang mengakibatkan tali-tali rumput laut miliknya putus dan semua rumput laut yang dibudidayakannya hanyut terseret arus dan tidak ada yang bisa diselamatkan.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA -->>

Demi menyambung kehidupannya, kedua anak dan ibu mertuanya, Mama Fifi membeli ikan segar langsung dari para nelayan untuk dijual kembali ke pasar. Namun usaha ini tidak bisa selalu diandalkan olehnya, karena ada musim-musim tertentu dimana tidak ada ikan yang bisa dibeli oleh Mama Fifi. Dengan pendapatan yang tidak menentu ini, Mama Fifi harus bisa mencukupkan pendapatan yang ada untuk mencukupi kehidupan sehari-hari dan untuk biaya sekolah anak-anaknya.

Saat mengetahui bahwa dirinya terpilih untuk mendapatkan bantuan pemberian bibit rumput laut dari program Kemanusiaan CBN, Mama Fifi sangat senang. Ia bersyukur bisa membudidayakan rumput laut lagi seperti dulu, sehingga penghasilan yang dimilikinya bisa menjadi lebih stabil.

"Saya sangat bersyukur atas bantuan bibit rumput laut ini. Walaupun saat ini hasilnya belum bisa saya lihat, tapi saya berterima kasih untuk kesempatan yang diberikan OBI untuk keluarga saya. Berharap dengan adanya bantuan bibit rumput laut ini, saya dan juga beberapa keluarga lain yang terpilih di desa ini dapat memenuhi kebutuhan keluarga kami," tutur Mama Fifi.

Terima kasih untuk para Mitra atas dukungan Anda kepada keluarga Mama Fifi dan 9 keluarga lainnya di NTT. Mari bersama-sama kita bergandengan tangan untuk menolong lebih banyak orang lagi yang membutuhkan di luar sana, agar masyarakat Indonesia dapat merasakan kasih Tuhan di dalam hidup mereka. Tuhan memberkati!

Sumber : oborberkat.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami