-
Share:
2 Kasus Pelecehan Seksual di Sekolah Ini Viral, Gak Nyangka Pelakunya Pemimpin Sendiri!
Lori Official Writer
Selama dua pekan terakhir, kasus pelecehan seksual mencuat kepermukaan. Seperti diberitakan media arus utama, terjadi kasus pelecehan seksual di dua lembaga pendidikan sekolah yaitu di SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) di kota Batu, Malang dan pesantren Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur.
Mirisnya, kedua kasus pelecehan seksual ini sama-sama dilakukan oleh pemimpin sekolah sendiri. Berikut penjabarannya.
1. Pelecehan Seksual di SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI)
Berdasarkan pengakuan dua korban melalui podcast milik Deddy Corbuzier, dua korban pelecehan seksual di SMA SPI mengaku jika pemimpin sekolah tersebut sebagai pelakunya.
Pelaku sendiri dikenal sebagai seorang motivator yang sudah tampil di berbagai media di Indonesia. Dia juga dikenal sebagai penulis dari buku Kristen berjudul ‘Anda Ingin Sukses? Selama Tidak Berdosa Lakukan!!!’
Julianto Eka Saputra, Pelaku sekaligus pendiri SPI ini memulai perbuatan bejatnya sejak tahun 2009 silam terhadap lebih dari 15 siswi sekolah tersebut. Seperti disampaikan Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), sebanyak 15 korban telah memberikan kesaksian.
Baca Juga: Ketok Palu, Pendeta Pelaku Pelecehan Seksual Ini Divonis 11 Tahun Penjara
Kasus ini sudah diusut sejak Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait mengajukan laporan kasus dugaan kekerasan seksual tersebut ke Polda Jatim pada Sabtu (29/5/2021). Sejak itu kasus ini telah disidangkan sebanyak 19 kali. Sayangnya, hingga pekan lalu pelaku belum juga ditahan meski sudah dijadikan terdakwa.
Untungnya Julianto akhirnya ditangkap pada Senin, 11 Juli 2022 kemarin, setelah sejumlah korban mengadukan intimidasi yang mereka dapatkan dari pelaku.
Saat ini pelaku ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Lowokwaru Kota Malang. Dia ditangkap di kediamannya di Citraland Surabaya.
Akibat perbuatannya Julianto terancam hukuman pidana maksimal 15 tahun penjara.
BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->
2. Pelecehan Seksual di Pesantren Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur
Sedikitnya 5 santriwati yang bersekolah di Pesantren Shiddiqiyyih, Jombang menjadi korban kejahatan seksual dari pemimpin pesantren sendiri, yang tak lain bernama Mochamad Subchi Anzal Tsani atau mas Bechi, anak dari seorang pemimpin agama yang dihormati bernama Kiai Muchtar Mu'thi.
Para korban mengaku diperdaya pelaku merekrut mereka menjadi tim relawan kesehatan metafakta untuk proses penyembuhan. Namun para kenyataannya, pelaku justru melakukan pelecehan seksual.
Perbuatannya telah dilakukan sejak tahun 2012 silam terhadap seorang santriwati. Namun karena mendapat intimidasi dari pelaku. Di tahun 2019, kasus ini telah mencuat. Namun proses hukum seakan menggantung. Hingga akhirnya kembali diusut di tahun ini.
Baca Juga: Viral Kasus Pelecehan Seksual Nyelaras, Ini 6 Motif Pelecehan yang Perlu Perempuan Tahu
Bukan saja melakukan pelecehan seksual, Mas Bechi juga terbukti mengajarkan para murid pesantren merokok. Hal ini semakin memberatkan hukuman yang dijatuhkan terhadap dirinya yaitu dengan ancaman pidana selama 12 tahun.
Sebelumnya, kita juga dikejutkan dengan kasus predator seksual oleh Heriawan, seorang pemuka sekaligus pemimpin di salah satu pesantren di Bandung. Belasan santriwati di pesantrennya diperkosa di bawah umur. Akibat perbuatannya, pengadilan menjatuhi hukuman seumur hidup terhadap pelaku.
Sangat disayangkan, kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan banyak terjadi dan dilakukan oleh pemimpin lembaga pendidikan tertentu. Sudah seharusnya lembaga pendidikan menjadi tempat yang aman bagi seluruh anak didik. Untuk itu kasus ini diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi bagi seluruh lembaga pendidikan di Indonesia, khususnya sekolah keagamaan, perlu membuat aturan yang jelas soal jaminan keamanan dan perlindungan terhadap seluruh siswa.
Sumber : Jawaban.comHalaman :
Tampilkan per Halaman
Hot Topics
Related Articles
