Rahasia Dibalik Terbelahnya Tabir Bait Suci Pasca Kematian Tuhan Yesus
Sumber: Jawaban.com

Fakta Alkitab / 11 July 2022

Kalangan Sendiri

Rahasia Dibalik Terbelahnya Tabir Bait Suci Pasca Kematian Tuhan Yesus

Lori Official Writer
10654

Alkitab mencatat fakta bahwa tabir Bait Suci terbelah dua, saat Yesus Kristus mati di kayu salib. Tapi tahukah Anda kenapa peristiwa ini terjadi atau kenapa harus ada pembagian ruangan dengan pembatas tirai ini di Bait Allah?  

 

Sejarah Tirai Bait Suci

Tabir atau tirai Bait Suci adalah salah satu benda dalam Alkitab yang memiliki daya Tarik untuk dibicarakan.  

Tabir Bait Suci menjadi bagian penting interior bangunan Bait Suci. Sebagaimana kita ketahui bahwa Bait Suci terbagi atas tiga bagian, yaitu Ruang Maha Suci, Ruang Suci, dan Pelataran. Tabir Bait Suci adalah tabir atau tirai pemisah antara Ruang Kudus dan Ruang Maha Kudus di dalam Bait Suci.

Bangunan Bait Suci memiliki sejarah perkembangannya sejak jaman Musa. Tuhan memerintahkan Musa membangun Kemah Suci.

Bangunan semi permanen itu dipergunakan sebagai tempat kediaman TUHAN di tengan-tengah bangsa Israel.

Kebutuhan tempat kediaman Tuhan itu berlanjut pada jaman Daud. Raja Israel itu hanya memiliki porsi untuk merancang dan mempersiapkan pembangunan Bait Suci. Sedangkan, pelaksanaan dan penyelesaian pembangunan Bait Suci dilakukan oleh Salomo, anak Daud.

 

Baca Juga: Tak Dengarkan Teguran Nabi, Raja Ini Menuai Akibatnya

 

Bait Suci ke 2

Pada 587 SM, Babilonia menaklukan Israel dan mereka menghacurkan Yerusalem termasuk Bait Suci yanga ada di sana. Kemudian Bangsa Israel mengalami pembuangan ke Babilonia. Tahun 539 SM, Koresh Agung, penguasa Babilonia mengijinkan bangsa Israel pulang ke tanah airnya. Kemudian, mereka melakukan Pembangunan bait suci kedua di Yerusalem yang dimulai sekitar tahun 537 SM.

Sampai di zaman Yesus, Bait Suci masih berdiri. Bahkan Herodes Antipas, penguasa wilayah saat itu memperkokoh bangunan Bait Suci. Artinya pada jaman Yesus, Bait Suci masih mempertahankan tata ruang awal dan benda-benda penting awal, termasuk tabir yang memisahkan antara Ruang Kudus dan Ruang Maha Kudus.

Bahan dari tabir tersebut dibuat sesuai perintah Firman Tuhan yang tertulis dalam Keluaran 36:37, "Juga dibuat oranglah tirai untuk pintu kemah itu dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya: tenunan yang berwarna-warna.”

Catatan kuno milik para rabi menyebut bahwa tabir ini tebalnya selebar tangan, ditenun dari 72 jalinan dipilin, setiap pilinan terdiri dari 74 benang. Tabir itu panjang 60 kaki dan lebar 30 kaki. Artinya kira-kira panjang 20 meter, lebar 10 meter dan tebal 5-10 sentimeter. Tabir itu sangat berat oleh karena itu dibutuhkan banyak imam untuk menggesernya. 

 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Tabir Bait Suci Terbelah

Tabir Bait Suci menutupi ruang maha kudus di mana tersimpan Tabut Perjanjian. Hanya iman besar yang boleh memasuki ruangan itu setahun sekali pada perayaan Yom Kipur atau hari raya pendamaian. Yom Kipur adalah hari paling suci dan dianggap penting dalam agama Yahudi.

Kematian Yesus Kristus di kayu salib dan disusul terbelahnya tabir bait suci melambangkan terbukanya hubungan semua manusia dengan Tuhan secara langsung. Kuasa untuk mengenal dan mendengar suara Tuhan tidak lagi milik iman besar. Robeknya Tabir itu melambangkan pendamaian yang dilakukan Kristus. Bahwa ritual pengorbanan pendamaian dosa dengan berbagai syarat dalam Taurat sudah digantikan oleh Yesus Kristus. Pengorbanan Yesus Kristus satu kali untuk selama-lamanya. 

Orang-orang non Yahudi (yang tidak dibawah Taurat) dan orang -orang Yahudi (yang mewarisi Taurat Musa) sama-sama memiliki kesempatan bertemu langsung dengan Tuhan dan menerima keselamatan melalui Yesus Kristus.  

 

Baca Juga: Ternyata Roh Kudus Sudah Ada Sejak Penciptaan Dunia Lho!

 

Bait Suci Hanya Menjadi Simbol Kekuasaan

Terkoyaknya tabir bait suci secara tidak masuk akal, yaitu dari atas ke bawah pasti sangat mengejutkan Kayafas, Imam Besar pada waktu itu. Kayafas dan tokoh-tokoh agama mulai khawatir dengan ajaran Yesus. Mereka berpikir jika semua orang Yahudi mengikut Yesus, maka Bait Suci kosong sehingga Roma bisa merampas tempat yang dianggap tidak berguna itu.

Oleh karena itu Fatwa Imam Besar Kayafas adalah lebih baik mengorbankan satu orang Yahudi, yaitu Yesus daripada seluruh Israel hancur (Yohanes 11:49-50). Kafayas dan para tokoh agama tak ingin kehilangan Bait Suci yang fungsi menjadi  tempat untuk mempertahankan kekuasaan dan pusat perekonomian daripada belajar kebenaran Firman Tuhan. 

Terkoyaknya tabir bait suci secara spektakuler menyingkapkan apa yang lama tertutupi. Tempat yang masih disakralkan oleh tokoh-tokoh agama yang tidak lagi suci hatinya, kini terbuka.  

Adat istiadat yang dicampur dengan ajaran agama sudah tersingkap kesia-siaannya. Setiap manusia bisa menghadap langsung secara pribadi pada Tuhan tanpa pengantara Imam Besar. 

 

Baca Juga: Fakta Alkitab: Mujizat Air Jadi Anggur di Kana, Asalnya dari Air Pembasuh Kaki

 

Pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib  menjadi tanda mulainya Perjanjian Baru. Hukum Taurat yang merupakan tuntutan dari Perjanjian Lama tidak akan lagi mengikat umat yang beriman kepada Kristus, karena DIA telah menyelesaikannya dengan sempurna di Kayu Salib itu. Semua manusia yang percaya pada Kristus memasuki Hukum-Nya yang baru, yaitu Hukum kasih.   

 

 

Pelayanan kami terus berkarya untuk mengabarkan kabar baik kepada seluruh generasi di bangsa ini. Apakah Anda rindu menjadi bagian dari pelayanan kerajaan Allah di dunia dan mencetak sejarah?

Yuk Bergabung Bersama Kami

Sumber : Jawaban Channel
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami