Toxic Positivity Samakah Dengan Sikap Optimis? Begini Pandangan Alkitab…
Sumber: Phi radio

Kata Alkitab / 9 July 2022

Kalangan Sendiri

Toxic Positivity Samakah Dengan Sikap Optimis? Begini Pandangan Alkitab…

Lori Official Writer
3715

Namun toxic positivity memanfaatkan nasihat-nasihat yang awalnya dianggap sebagai tindakan kasih atau niat yang baik menjadi kebohongan terselubung yang hanya akan menyakiti orang lain.

Alkitab juga tidak menyebutkan bahwa kemarahan, kesedihan atau kekecewaan sebagai emosi yang salah. Sebaliknya, ini adalah bagian alami dari pengalaman manusia dan jika ditangani dengan benar maka hal ini justru akan mendatangkan kebaikan. Sebagaimana Tuhan meminta kita untuk meratapi dosa (Matius 5: 4), menangisi ketidaktaatan (2 Korintus 7: 10) dan marah akan ketidakadilan (Yesaya 1: 17). Daripada meredam emosi negatif lebih baik menangis dengan mereka yang menangis (Roma 12: 15).

Walaupun mungkin kita tampaknya menyampaikan sesuatu yang baik kepada orang lain. Tapi belum tentu hal itu menjadi kebutuhan orang tersebut. “Tuhan akan menyelesaikan semuanya dan Anda akan baik-baik saja”. Atau, “Berdoalah dan Tuhan akan menyelesaikannya.” Jika Anda masih mengucapkan hal ini, mungkin mereka yang mendengarkan tidak akan merasa puas. Hal inilah yang disebutkan dalam Amsal 14: 12, “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.”

 

Apa respon yang seharusnya kita sampaikan kepada orang yang menghadapi masa-masa sulit?

Supaya ucapan atau tindakan kita tidak dianggap sebagai toxic positivity, lakukanlah beberapa hal ini:

1. Lambat berkata-kata

Mengucapkan kata ‘Yang sabar ya’, ‘Semangat’, ‘Kamu pasti bisa.’, tidak selalu dianggap sebagai dukungan positif. Jika ternyata ada orang yang sedang menghadapi masa-masa sulit dan butuh dukungan moral, ambil waktu sejenak untuk memikirkan kata-kata yang bisa dia terima. 

Tak apa jika Anda bahkan menyampaikan kalimat yang mengakui kondisinya, namun berikan dukungan apapun yang Anda bisa lakukan.

 

2. Bagikan pengalaman serupa yang mungkin pernah Anda alami

Jika kita pernah melalui masa serupa seperti yang dialami oleh orang lain, akan lebih baik memberi dia dukungan dengan menceritakan masa-masa sulit yang dulu juga Anda alami. Apa yang Anda rasakan dan bagaimana Anda berhasil melaluinya. 

 

3. Berikan dukungan doa

Tak ada kata-kata terbaik yang membuat hati seseorang yang penuh tekanan dan kesedihan terasa lega selain doa. Mendoakan orang yang hidupnya tampak berat dan sulit adalah saluran berkat yang bisa Anda berikan. Setidaknya ada harapan yang Anda minta dari Tuhan untuk terjadi melalui kondisi yang dia sedang hadapi. 

 

4. Tawarkan dukungan

Daripada hanya mengucapkan kata-kata kosong belaka, lebih baik menawarkan orang tersebut sesuatu yang memang dia butuhkan. Mungkin saat dia sedang putus cinta, lebih baik menawarkan secangkir es krim daripada harus menghujaninya dengan kata-kata positif yang beracun. 

Percayalah bahwa rasa sedih, marah, kecewa dan takut adalah emosi yang kita butuhkan untuk mencapai kesembuhan. Kita perlu membiarkan diri kita merasakan hal tersebut sesuai dengan prosesnya.

Sumber : Gotquestions.org
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami