Tak Dengarkan Teguran Nabi, Raja Ini Menuai Akibatnya
Sumber: Jawaban.com

Fakta Alkitab / 4 July 2022

Kalangan Sendiri

Tak Dengarkan Teguran Nabi, Raja Ini Menuai Akibatnya

Lori Official Writer
3113

Ada ungkapan bahwa kemampuan mendengar adalah kompetensi utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Kemampuan ini bukan sebuah skill melainkan disiplin. Tentu saja bagi seorang dengan kedudukan tinggi bukan perkara mudah untuk selalu bisa mendengar perkataan orang lain.

Dalam sejarah Alkitab banyak ditemukan bagaimana sebagian pemimpin, yaitu para raja menanggapi berbagai nasihat yang mereka dengar. 

 

Raja-raja yang Tidak Taat Mendengar Nasihat di Perjanjian Lama

Perjanjian Lama mencatat bahwa Mesir adalah bangsa yang besar. Kerajaan Mesir menguasai dunia kuno yang luas sejak jaman Abraham hingga jaman raja-raja Israel.

Penguasa Mesir disebut Firaun yang padanan katanya adalah Sri Baginda. Salah satu Firaun pernah memiliki kisah dengan Yusuf. Ahli sejarah menyebut Firaun di jaman Yusuf (1700 SM) bernama Raja Hiksos. Firaun ini bersedia mendengar nasihat Yusuf soal strategi menghadapi bencana kelaparan di Mesir. Bahkan Hiksos menempatkan Yusuf pada posisi Perdana Menteri Mesir saat itu.

 

Baca Juga: Ternyata Roh Kudus Sudah Ada Sejak Penciptaan Dunia Lho!

 

Empat ratus tahun kemudian, Firaun yang berkuasa tidak sebijaksana pendahulunya. Musa menghadapi Firaun yang bernama raja Rameses II. Permohonan Musa untuk melepaskan bangsa Israel dari Mesir hampir menemui jalan buntu. Firaun tidak mau menerima alasan pentingnya Bangsa Israel beribadah kepada Tuhan di padang gurun. Tuhan membutuhkan 10 tulah untuk melunakkan kekerasan hati Firaun hingga dia mengijinkan Bangsa Israel keluar dari Tanah Mesir.

Raja Israel pertama, Saul, juga bukan pemimpin yang bisa mendengar nasihat Samuel. Satu kali, Samuel berkata bahwa sebelum Saul menyerang bangsa Filistin, Sang Raja harus menunggu kedatangan Sang Nabi. Samuel akan mempersembahkan korban persembahan sekaligus memberi petunjuk apa yang harus dilakukan oleh Saul. 

Saat memasuki hari ketujuh seperti yang diucapkan oleh Samuel, Saul belum melihat kedatangan Samuel. Sementara pasukan Filistin sudah mengepung bangsa Israel dan sebagian pasukan Israel yang mulai ketakutan kocar-kacir meninggalkan barisan. Keadaan ini mendorong Saul memutuskan melakukan upacara korban persembahan tanpa kehadiran Samuel. 

Ketika akhirnya Samuel datang, Saul tampak tidak merasa bersalah dengan perbuatannya. Sebaliknya Saul seolah menyalahkan Samuel. Padahal Samuel menepati janjinya tetap datang pada hari ketujuh.  Tentu saja ada konsekuensi dari kecerobohan Saul tersebut (1 Samuel 13-14). 

 

Baca Juga: Fakta Alkitab: Mujizat Air Jadi Anggur di Kana, Asalnya dari Air Pembasuh Kaki 

 

Tuhan menghendaki Saul lengser dari singgasana kekuasaan. Tuhan menggantikannya dengan Daud.   

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Raja-raja yang Tidak Mau Mendengar Nasihat di Perjanjian Baru

Pada jaman Perjanjian Baru ada Raja yang tidak bisa mendengar nasihat seorang Nabi. Satu kali, Herodes memerintahkan prajurit menangkap dan memenjarakan Yohanes karena Herodes tidak bisa menerima nasihat saudara sepupu Yesus itu. Yohanes pernah menegor Herodes, karena Raja Galilea (bagian dari wilayah jajahan Romawi) ini mengambil istri Filipus saudaranya yang bernama Herodias.

Padahal hubungan Herodes dan Yohanes terbilang erat. Herodes adalah pengagum ajaran-ajaran Yohanes dan ia sangat segan hingga memberi perlindungan khusus pada Yohanes (Markus 6:20)

Yohanes mengatakan bahwa tindakan Herodes mengambil Herodias sebagai istri sebagai perbuatan tidak halal. (Matius 14:4). Sebab Herodias masih berstatus sebagai istri sah suadara Herodes yang masih hidup. Filipus adalah saudara tiri Herodes beda ibu Lukas 3:1-2.

Namun ada juga Raja dalam Alkitab yang bisa mendengar nasihat seorang nabi atas perilaku buruknya.

 

Baca Juga: Ditemukan Kain Kafan Tuhan Yesus, Asli atau Palsu?

 

Nabi Natan mendatangi dan memperingatkan Raja Daud sehubungan tindakannya memperistri Batseyba. Daud merebut Batsyeba dari Uria, prajurit setianya dengan cara yang kotor. Sang Raja dengan sengaja dan sistematis memasukkan Uria di garis depan pertempuran yang ganas hingga Uria terbunuh. Kemudian Daud dengan leluasa mengambil janda Uria, yaitu Batsyeba menjadi permaisurinya. 

Daud bisa menerima peringatan dan kritikan pedas Nabi Natan. Bahkan Daud juga menyesal di hadapan Tuhan atas dosanya itu. Sikap Daud itu membuat Tuhan berkenan padanya dan Batsyeba melahirkan Salomo yang kelak menjadi Raja paling bijaksana dalam sejarah raja-raja dunia. Nabi Natan sendiri memberi nama lain pada Salomo dengan sebutan Yedija atau oleh Karena Tuhan. 

Faktanya tidak hanya sebagian orang mempunyai kedudukan tinggi yang sulit menerima teguran. Meskipun sebenarnya dalam teguran itu mengandung nasihat yang baik. Tetapi orang-orang kebanyakan pun sekadang tak mudah menerima teguran. Padahal jika seseorang sulit menerima teguran, maka kesulitan yang akan memberinya pelajaran. 

Apakah Anda pernah ditegur oleh seseorang, bagaimana respon Anda saat itu? Tuliskan di kolom komentar ya.

Buat Anda yang butuh dukungan doa dan sahabat dalam menghadapi masalah kehidupan Anda, hubungi SAHABAT 24 kami melalui kontak Whatsapp 0822 1500 2424 atau klik link doa ini: https://bit.ly/InginDidoakan

 

Sumber : Jawaban Channel
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami