Kenapa Laki-laki Umumnya Malas ke Gereja? Ini Jawabannya…
Sumber: Spinditty

Kata Alkitab / 19 May 2023

Kalangan Sendiri

Kenapa Laki-laki Umumnya Malas ke Gereja? Ini Jawabannya…

Lori Official Writer
6692

Banyak orang Kristen yang mungkin bertanya, “Kenapa setiap kali ke gereja jumlah laki-laki yang hadir di gereja selalu lebih sedikit dari perempuan?”

Tenang! Fenomena ini bukan hanya dialami oleh gereja Anda, atau gereja-gereja di kota Anda atau di Indonesia saja tetapi rata-rata gereja di berbagai belahan negara juga mengalaminya.

Dalam sebuah buku berjudul ‘Why Men Hate Going to Church?’, yang ditulis oleh seorang penatua gereja David Murrow, membeberkan alasannya berdasarkan hasil penelitian yang ia lakukan.

Berikut 4 diantaranya:

1. Selama Berabad-abad Gereja Melibatkan Tugas Pelayanan yang Membutuhkan Peran Perempuan

Penulis buku ini menyampaikan bahwa sejak berabad-abad lamanya, gereja tradisional, yang awalnya dibangun oleh para rasul yang notabenenya adalah kaum adam, sudah dibangun dengan beragam pelayanan yang melibatkan peran kaum perempuan. Seperti merawat orang sakit, anak-anak dan kaum wanita. 

Peran pelayanan inilah yang dianggap tepat bagi para kaum perempuan untuk menyalurkan bakat mereka. 

 

Baca Juga: Riset Buktikan Menghadiri Ibadah Bersama Perkuat Hubungan Suami Istri

 

Sementara laki-laki yang cenderung lebih menyukai hal-hal teknis dan berbau fisik seperti perencanaan strategis, olahraga dan kompetisi tidak ada di gereja. Karena itulah kaum laki-laki mulai malas ke gereja jika itu hanya sekadar untuk beribadah saja.

 

2. Laki-laki Tidak Tertarik Dengan Peran Pelayanan yang Membutuhkan Keterampilan Verbal dan Artistik

Gereja membutuhkan orang-orang yang memiliki keterampilan verbal dan artistik. Sementara banyak kaum Adam yang tidak tertarik dengan hal-hal semacam itu. Misalnya menjadi guru Sekolah Minggu yang bisa bersosialisasi dengan banyak orang, mampu berbicara di depan anak-anak dan memiliki keterampilan artistik. 

Sayangnya, tak banyak laki-laki yang mau menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang sulit itu. Inilah yang menjadi satu dari beberapa alasan kenapa laki-laki malas ke gereja.

 

Baca Juga: Terbukti! Pasangan Satu Komunitas Gereja Miliki Hubungan Lebih Bahagia

 

3. Suami-suami Merasa Sudah Mewakili Jika Hanya Istri yang Pergi ke Gereja

Sebenarnya tidak pergi ke gereja bukan berarti suami benci Tuhan. Mereka hanya berpikir jika istri mereka yang rajin ke gereja sudah mewakili tanggung jawab sebagai keluarga Kristen.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Ada banyak suami yang juga berpikir bahwa dengan keterlibatan istri di dalam pelayanan gereja, berarti mereka tidak lagi harus terlibat. Karena hanya ada satu sosok laki-laki yang dibutuhkan di gereja yaitu pendeta. 

 

4. Banyak Laki-laki Mengaku Jika Mereka Berinteraksi Secara Mendalam Dengan Tuhan Justru di Luar Organisasi Gereja

Murrow menjelaskan jika banyak dari laki-laki mengakui pengalaman spiritual mereka dengan Tuhan justru terjadi ketika mereka berada di luar gereja. 

“Mereka mengalami Tuhan pada tingkat naluri. Saya pikir itu karena mereka berada di area kompetensi mereka. Mereka merasa nyaman di sana dan Tuhan berbicara kepada mereka di tengah kenyamanan mereka,” ungkap Murrow.

 

Baca Juga: 4 Cara Makin Dekat Dengan Tuhan Selain Hadiri Ibadah Gereja

 

Jika faktanya alasan-alasan ini menjadi persoalan fundamental bagi kaum laki-laki malas datang ke gereja, lalu apa yang seharusnya dilakukan gereja?

Murrow menilai salah satu daya tarik yang bisa membawa kaum laki-laki untuk datang ke gereja adalah ketika gereja mulai melayani kaum ini dengan khotbah-khotbah yang menjangkau kaum mereka. Jadi tidak selalu cenderung kepada wanita. 

“Wanita diberkati dengan otak yang sangat fleksibel dan multitasking. Wanita bisa melakukan hal-hal yang maskulin. Tetapi pria biasanya tidak bisa melakukannya dengan baik. Jadi, jika Anda berkhotbah kepada kaum pria, para wanita pasti bisa menikmatinya juga,” terang Murrow.

Dia juga menawarkan supaya pendeta menyampaikan khotbah yang lebih pendek, kira-kira 10 menit. 

“Ketika orang-orang disurvei, khotbah yang panjang, membosankan dan tidak relevan adalah hal nomor satu yang tidak disukai banyak orang di dalam gereja.”

Selain itu, Murrow menilai penggunaan visual di dalam khotbah akan sangat membuat kaum pria betah.

“Pria adalah pembelajar visual. Banyak khotbah yang terampil menggunakan video untuk melengkapi khotbah mereka, tetapi yang terbaik adalah pendeta benar-benar membawa objek ke mimbar ketika dia berbicara,” terangnya.

Dia percaya jika para pendeta benar-benar mengubah khotbahnya menjadi singkat dan disampaikan dengan objek pelajaran, maka dalam beberapa tahun ke depan gereja akan dipenuhi dengan banyak kaum laki-laki. Karena itulah khotbah tradisonal dan panjang perlu dihindari. 

Apakah Anda adalah salah satu pendeta gereja yang sudah bertanya-tanya tentang fenomena mengapa lebih sedikit kaum laki-laki datang ke gereja? Ini saatnya menarik mereka kembali dan membuktikan bahwa peran mereka sama pentingnya dengan kaum perempuan. Mereka perlu merasa dibutuhkan supaya mereka mau datang.

Sumber : Crosswalk.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami