Apakah Tuhan Bisa Merubah Rencana yang Sudah Dia Tetapkan?
Sumber: https://forwardinchrist.net/

Kata Alkitab / 25 June 2022

Kalangan Sendiri

Apakah Tuhan Bisa Merubah Rencana yang Sudah Dia Tetapkan?

Lori Official Writer
3612

Kitab Yunus menuliskan tentang bagaimana Tuhan rupanya juga bisa membalikkan rencana-Nya. Yunus 3: 8-10 menyampaikan adanya hukum sebab akibat yang dilakukan manusia dan juga Tuhan.

“Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa.” (Yunus 3: 8-10)

Kata ‘berbalik’ merupakan makna dari kata ‘bertobat’. Dalam kisah Yunus, Tuhan melakukan sesuatu yang sangat berbeda. Dia melihat bahwa orang-orang Niniwe ‘berbalik dari jalan-jalan mereka yang jahat’, sehingga Dia meluputkan bencana yang hendak Dia timpakan ke atas kota itu.

Jika kita membaca kisah ini, kita bisa menemukan bahwa bukan hanya orang-orang Niniwe saja yang bertobat tetapi Yunus juga bertobat ketika dia berada di dalam perut ikan. 

Lalu kenapa Tuhan berbalik dari rencana-Nya? Apakah itu artinya Tuhan berubah pikiran? 

 

Tuhan Itu Pengasih

Tuhan tidak berubah pikiran ketika orang-orang Niniwe bertobat. Dari sudut pandang manusia, kita bisa berbicara dengan cara ini. Tuhan mengarahkan Yunus kembali kepada tujuan-Nya. Tuhan mengatur segalanya. Karena Dia yang jauh lebih mengetahui dan Dia melakukannya sesuai dengan cara yang dipilihNya.

Melalui perjalanan Yunus yang begitu menantang, kita perlu melihat bahwa Tuhan sudah mengatur segala sesuatunya. Pertobatan orang-orang Niniwe adalah keinginan dan rencana-Nya sejak awal. 

 

Baca Juga: Musim Dingin Ibarat Musim Persiapan, Ini 3 Hal yang Tuhan Mau Anda Persiapkan!

 

Perjalanan Yunus yang tertunda selama 40 hari justru menyiratkan bahwa pertobatan dan belas kasihan Tuhan itu nyata. Firman Tuhan bekerja sesuai dengan tugasnya. 

Tuhan meresponi pertobatan manusia karena Dia adalah maha pengasih dan itu adalah rencana yang Dia buat sejak awal.

 

Tuhan Itu Tidak Berubah

Mungkin ada banyak orang Kristen yang dibingungkan dengan beberapa ayat yang menyebutkan bahwa ‘Tuhan menyesal’. Tapi apakah Tuhan benar-benat menyesal? 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Bisakah Tuhan mengambil tindakan tanpa mengantisipasi risiko yang terjadi dari tindakan itu?

Tentu saja tidak! Tuhan pada dasarnya berbeda dengan manusia. “Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?” (Bilangan 23: 19)

Walaupun Kejadian 6: 6 menyebutkan bahwa Tuhan menyesal telah menciptakan manusia, tetapi Tuhan tahu bahwa manusia memang akan berbuat dosa. Bahkan sebelum manusia berdosa, Tuhan sudah merencanakan penebusan (1 Petrus 1: 20).

Di dalam Alkitab memang ada ayat yang menyebutkan bahwa Tuhan tampaknya berubah pikiran dan rencana. Tetapi secara lebih mendalam, Dia sama sekali tidak melakukannya.

Salah satu contohnya adalah kasus Saul yang dipilih Tuhan untuk menjadi rasa Israel. Lalu Tuhan melengserkan Dia karena menyimpang dari kebenaran. 

“Lalu datanglah firman TUHAN kepada Samuel, demikian: "Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku." Maka sakit hatilah Samuel dan ia berseru-seru kepada TUHAN semalam-malaman.” (1 Samuel 15; 10-11)

 

Baca Juga: Kalau Tuhan Punya Banyak Pekerjaan di Dunia Ini, Apa Dia Peduli Hal Kecil di Hidup Kita?

 

Pertanyaannya adalah kenapa Tuhan mengangkat Dia sebagai raja jika Dia sudah tahu bahwa akhirnya akan demikian? Bukankah Tuhan berubah pikiran dengan mengganti Saul dengan Daud? 

Jika ditelusuri kembali, kita bisa menemukan bahwa pada akhirnya Saul digantikan oleh Daud. Semakin Saul memohon untuk diampuni atas dosanya, namun dalam posisi itu Tuhan sudah menyatakan rencana-Nya. 

“Kemudian berkatalah Samuel kepadanya: "TUHAN telah mengoyakkan dari padamu jabatan raja atas Israel pada hari ini dan telah memberikannya kepada orang lain yang lebih baik dari padamu. Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan Ia tidak tahu menyesal; sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal.” (1 Samuel 15: 28-29)

Sama halnya dengan kisah pertobatan Yunus dan bangsa Niniwe, posisi Tuhan sejak awal tidak berubah. Yunus tahu bahwa Tuhan akan diampuni jika orang-orang di sana bertobat. 

Jadi, Yunus memilih untuk melarikan diri ke Tarsis. Namun Tuhan tetap ingin memakainya untuk mewujudkan rencana itu bagi Niniwe.

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami