3 Kata Ibrani Ini Harus Ada Dalam Hidup Orang Kristen di Masa Ini
Sumber: Seolah Kristen Kalam

Kata Alkitab / 11 June 2022

Kalangan Sendiri

3 Kata Ibrani Ini Harus Ada Dalam Hidup Orang Kristen di Masa Ini

Lori Official Writer
36266

Yasha, Aliyah dan Kavode. Ini adalah tiga kata Ibrani yang menggambarkan ciri dari seorang Kristen. Lewat kata ini, kamu akan paham bahwa menjadi orang Kristen bukan saja hanya percaya kepada Yesus. Tapi juga harus menunjukkan gaya hidup yang sama seperti Dia.

Mari menelaah arti ketiga kata Ibrani ini berdasarkan yang tertulis dalam Alkitab.

1. Yasha

“TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia.” (Keluaran 15: 2)

Kata Yasha diartikan sebagai ‘jawaban atas segala sesuatu’. Yang bisa juga diartikan bahwa Tuhan itu mampu menyelamatkan, mempertahankan, menyediakan, menolong, meraih kemenangan dan menyembuhkan.

Sadar atau tidak, semua orang selama hidupnya mencari Yasha. Kita butuh keamanan dan kebebasan. Dan kita bekerja keras untuk memenuhi semua kebutuhan kita. Dia adalah sumber penyedia. Dia sanggup memenuhi kebutuhan kita.

Kata Yasha, dalam bahasa Ibrani juga disebut dengan Yeshua yang artinya ‘keselamatan’. Tuhan adalah keselamatan, yang dalam hal ini menjadi Juruslamat kita.

Nama Yeshua ini juga diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, yang artinya menjadi ‘lesous’ atau dalam bahasa Inggris disebut ‘Yesus’. Jadi, Yesus adalah Yeshua kita. Dia adalah penyelamat dan pembebas kita.

 

 

Baca Juga : Katanya Keselamatan Itu Gratis, Tapi Kenapa Mengikut Yesus Itu Harus Bayar Harga?

 

2. Aliyah

“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” (Mazmur 109: 105)

Dalam bahasa Ibrani, Aliyah artinya naik atau pendaki. Perjalanan ke Yerusalem disebut dengan Aliyah karena kota itu memang berada di atas gunung. Saat Yesus melakukan perjalanan ke Kota Suci, Dia membuat Aliyah. Saat orang Yahudi kembali ke Tanah Israel setelah pembuangan mereka, kembali disebut juga dengan Aliyah. Pergi ke Tanah Perjanjian diartikan dengan melakukan Aliyah atau perjalanan mendaki.

Kita sebagai pengikut Kristus juga dipanggil untuk melakukan Aliyah. Tapi perjalanannya tidak secara harafiah. Itu adalah perjalanan rohani. Sebagai anak-anak rohani Israel, hidup kita harus naik ke atas sebagai tindakan memuliakan Tuhan. Sebagaimana mendaki gunung, kita harus selalu memilih jalan yang lebih tinggi. Saat dihadapkan dengan pilihan, kita memilih untuk menjalani sesuatu yang membawa pertumbuhan rohani dan yang bersifat memuliakan Tuhan. Kita harus berusaha menjadikan seluruh hidup kita sebagai Aliyah.

3. Kavode

“Beginilah firman TUHAN: Langit adalah takhta-Ku dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku; rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, dan tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku?” (Yesaya 66: 1)

Kavode terdiri dari dua makna yaitu ‘berat’ dan ‘mulia’. Saat kita membaca Alkitab kalau surga adalag tahta Allah, kita memahami kalau di sinilah bobot dan kemuliaan Allah berada. Bumi hanyalah sebuah tumpuan kaki. Tuhan meletakkan kakiNya di atas tapi tidak dengan berat badanNya.

 

Baca Juga: Yehova Nissi, Tuhan Adalah Panjiku

 

Pada gilirannya kita harus melakukan hal yang sama. Kita dipanggil untuk ‘mengasihi hal-hal yang di atas (kekal)’ dan ‘tidak melakukan hal-hal yang di bumi (sementara) (Kolose 3: 2). Kita jangan sampai menumpukan berat badan kita di bumi. Karena bumi hanyalah tumpuan kaki. Bumi bukan tempat untuk mengsitirahatkan seluruh tubuh kita atau kesenangan kita. Harta bicara soal tumpuan kaki dan kemegahannya hanyalah kemegahan sementara.

Semoga dengan tahu tiga kata ini, kita semakin terfokus kepada Tuhan dan kepada kemuliaanNya yang kekal. Mari hidup berfokus sepenuhnya kepada Dia dan percaya bahwa Dia adalah Allah Maha Penyedia, Maha Pemelihara serta sumber kekekalan.

 

Baca Juga: Maleakhi, Kitab Percakapan Manusia dan Tuhan

Sumber : Charismamag.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami