Fakta Alkitab: Iri Hati Membuat Saul Jatuh dari Takhtanya
Sumber: jawaban channel

Fakta Alkitab / 9 June 2022

Kalangan Sendiri

Fakta Alkitab: Iri Hati Membuat Saul Jatuh dari Takhtanya

Claudia Jessica Official Writer
5023

Sukses, terkenal, dan memiliki segalanya bukan jaminan bagi seseorang merasa puas dan tidak merasa iri kepada orang lain.

Terlebih di zaman sosial media saat ini, rasa iri menyusup saat melihat postingan teman yang wah, tanpa tahu realita kehidupan orang itu.

Alkitab juga memberikan bukti nyata buruknya rasa iri. Tokoh yang diurapi Tuhan ini bahkan melakukan beberapa kali percobaan pembunuhan karena merasa iri. Siapa dia dan seperti apa kisahnya?

 

Awal mula perasaan iri hadir dalam diri Saul

Saul adalah raja pertama Israel yang berasal dari suku Benyamin. Dalam pemerintahannya, Israel memiliki musuh yang gagah perkasa dari Filistin yang bernama Goliat. Kebanyakan dari tentara Israel takut untuk melawan Goliat saat berperang dengan Filistin.

Hingga suatu ketika seorang anak dari Isai yang bernama Daud datang pada Saul untuk menawarkan diri melawan Goliat. Daud berperang melawan Goliat dengan Nama Tuhan dan berhasil mengalahkan Goliat.

Awalnya Raja Saul kagum atas keberanian Daud melawan Goliat. Namun orang Israel lebih memuji-muji Daud dibanding Saul, dan mereka mengatakan, “Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa.”

Hal ini membangkitkan amarah Saul dan sejak saat itu hatinya tersulut amarah sehingga benci dan iri pada Daud (1 Samuel 17:6-9).

 

Saul merencakan hal jahat kepada Daud

Saul bertekad untuk membunuh Daud karena telah dikuasai oleh iri hati, bahkan ia menyatakan keinginannya secara terbuka. 1 Samuel 18: 9-10 menulis upaya pembunuhan pertama Saul terhadap Daud. Saul melempar tombak kepada Daud, tetapi ia berhasil menghindarinya. Iri hati dan amarah menguasai Saul. Kini fokus Raja Saul hanya satu, ia ingin melenyapkan Daud.

Kemudian Saul menjadikan Daud sebagai tangan kanannya untuk berperang melawan musuh. Tetapi Saul memiliki maksud tersembunyi dibalik hal itu. Ia berharap Daud mati di medan pertempuran, dan dengan demikian ia tidak harus membunuh Daud dengan tangannya sendiri. Namun rencana Saul berbanding terbalik dengan hasilnya karena Daud selalu menang dalam pertempuran.

 

BACA JUGA: #FaktaAlkitab: Ditemukam Tempat Persembunyian Daud dari Kejaran Raja Saul

 

Iri hati membuat nurani Saul jadi buta

Yonatan, anak Saul adalah sahabat setia Daud.

Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud. Ketika Yonatan berusaha membela Daud, ia malah dikutuk dan dimarahi ayahnya dengan kasar (1 Samuel 20:30).

Ketika Yonatan bertanya kepada ayahnya mengapa Daud harus dibunuh, ayahnya justru melemparkan tombak untuk membunuhnya (1 S Samuel 20:33). Iri hati sungguh membutakan nurani Saul terhadap anaknya sendiri.

Meskipun Yonatan berhasil mengelak, namun hatinya begitu sedih karena sang ayah ingin mencelakainya. Untuk menyelamatkan sahabat karibnya itu, Yonatan meminta Daud melarikan diri.

 

Respon Daud terhadap ancaman Saul

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA -->

Respon Daud terhadap ancaman Saul

Saul memburu Daud hingga ke padang gurun En-Gedi (1 Samuel 24:1). Dalam pengejaran itu, Saul masuk ke dalam sebuah gua di mana Daud dan orang-orangnya ada di belakang gua tersebut. Saul masuk karena ingin buang air.

Saat itu orang-orang setia Daud mendesaknya untuk membunuh Saul. Namun apa yang Daud lakukan bertentangan dengan niat Saul padanya. Daud hanya memotong punca jubah Saul, dan tidak membunuh Saul.

Daud tidak mau mengangkat tangannya melawan orang yang telah diurapi Tuhan. Inilah salah satu cara Daud menghormati Allah dengan memberikan penghormatan kepada orang yang mewakili Allah. Bagi Daud, Saul adalah raja yang telah diurapi Tuhan (1 Samuel 24:10). Hal tersebut menjadikan Saul sebagai perwakilan otoritas Allah.

 

BACA JUGA: Benarkan Raja Saul Berbicara Dengan Arwah Samuel? Atau Justru Hanya Roh Setan?

 

Bagian Alkitab selanjutnya menunjukan penyertaan Allah hingga akhirnya Daud menjadi raja. Berbeda dengan Saul yang kisah hidupnya berakhir tragis dengan bunuh diri. 

Iri hati membutakan hati nurani Saul hingga beberapa kali melakukan percobaan pembunuhan. Sama halnya dengan Kain yang iri hati terhadap Habel, hingga rela membunuh adiknya.

Firman Tuhan sangat jelas mengingatkan orang percaya agar tidak dikuasai oleh iri hati. Sebab Iri hati yang dibiarkan bertumbuh akan menimbulkan kekacauan dan menjadi sumber segala perbuatan jahat.

Yakobus 3:16 – “Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.”

 

Bagaimana dengan Anda, apakah iri hati pernah mengintip di hatimu?

 

Sumber : Fakta Alkitab Jawaban Channel
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami