Sebagai pria, Simson begitu terpikat dengan Delila. Hal ini dimanfaatkan oleh orang Filistin , Raja Filistin menawarkan sejumlah uang kepada Delila jika ia mau membantu menangkap Simson.
Upaya menggoda dan muslihat pun dilakukan Delila. Hingga akhirnya Simson terkecoh sehingga mengungkapkan bahwa rambut panjangnya yang tergulung adalah kunci kekuatannya.
Simson begitu jumawa dan sombong akan kekuatannya. Namun tanpa ia sadari bahwa dengan membuka rahasia kekuatannya ini maka ia telah mengkhianati Tuhan, sehingga kuasa Allah pun meninggalkannya (Hakim 16:4-20).
Simson pun ditangkap dan matanya dicungkil. Ia kemudian jadi bahan lelucon di kuil Dagon di depan ribuan orang Filistin.
Akhir hidup Simson pun cukup tragis, ia mati bersama ribuan orang Filistin dengan merobohkan pilar kuil Dagon.
Simson adalah pria beriman, dan termasuk dalam tokoh-tokoh beriman seperti ditulis dalam Ibrani 11, namun di waktu yang sama Simson adalah pria yang hidup dikendalikan keinginan duniawi. Kekuatan ajaib dari Tuhan tidak diimbanginya dengan karakter yang baik.
Kesombongan Simson mendatangkan kehancuran baginya. Simson pria hebat dan kuat namun dirundung dan direndahkan di ujung hidupnya.
Dalam kehidupan, kita pun bisa mengalami hal yang sama. Kesombongan bisa menyusup dalam hati kita, tanpa kita sadari dan akhirnya membuat kita tersandung jatuh. Firman Tuhan mengingatkan bahwa, “Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan (Amsal 16:18).”
Untuk itu penting bagi kita memiliki sikap rendah hati, mau mendengar masukan dan nasihat orang lain. Pengurapan dan keahlian kita tidak akan membawa kita kepada puncak keberhasilan jika tidak diimbangin dengan karakter yang baik dan takut akan Tuhan.
Apa pendapatmu tentang sosok Simson ini dan pernahkah kamu mengalami masalah serupa dengan dia? Beri pendapatmu di kolom komentar ya.
Sumber : Jawaban.com