Jika Anda Sedang Merasa Gagal, Yuk Baca Ini
Sumber: Dawn

Kata Alkitab / 12 May 2022

Kalangan Sendiri

Jika Anda Sedang Merasa Gagal, Yuk Baca Ini

Lori Official Writer
2989

Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, kegagalan sudah menjadi bagian dari hidup kita. Sebagai bagian dari citra Allah, kita mampu melakukan hal-hal yang luar biasa.

Tetapi sejak kejatuhan manusia pertama, kita juga punya kemampuan untuk melakukan hal-hal yang mengerikan. Dari kesalahan kecil hingga kehancuran besar, kita semua terlalu akrab dengan rasa sakit dan malu karena kegagalan. Tetapi, berkat kasih karunia Tuhan, kita dianugerahkan penebusan atas kegagalan umat-Nya dan Dia akan memakai kegagalan kita untuk membentuk hidup kita.

 

Firman Tuhan Menawarkan Harapan

Hati manusia cenderung mencari pembenaran. Inilah alasan kenapa kita suka mencari-cari alasan atau mencari kambing hitam saat kita gagal. Kecenderungan alami kita adalah mencari validasi (pembuktian) pribadi atas kesuksesan kita, mengamankan legitimasi (pengakuan) dengan pencapaian kita. Jadi, setiap usaha yang gagal, entah mendapat nilai yang buruk, bangkrut, pernikahan yang rusak, atau mengalami momen yang memalukan, kita merasa jika hal itu mengekspos kelemaha, kebodohan dan ketidaksempurnaan kita. 

Kita pun mencari pembenaran yang tanpa sadar hanya membawa kita kepada masalah yang lebih besar. Sebenarnya, ketika kita gagal hal yang paling kita butuhkan adalah perkenanan dan penerimaan dari Tuhan. Kita perlu dibenarkan di hadapan-Nya. 

“Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus.” (Galatia 2: 16)

 

Baca Juga: Seven-Up, 7 Langkah Bangkit Dari Kegagalan

 

Ayat ini mengingatkan kita bahwa kita bisa dibenarkan di hadapan Tuhan melalui iman di dalam Kristus, terlepas dari pencapaian dan kegagalan kita dalam hidup. 

Yesus telah menanggung semua kegagalan kita dan menanggung penderitaan supaya dengan iman kita bisa menanggung kebenaran –Nya dan diterima oleh Allah. Melalui iman di dalam Kristus, kita diampuni dan diadopsi sebagai anak-anak Allah yang dikasihi Bapa sama seperti Kristus yang dikasihi oleh Bapa. 

Tidak ada kesuksesan yang bisa memberikan status ini kepada kita. Jadi saat kita gagal, kita tidak perlu terguncang. Karena firman Tuhan menyampaikan bahwa hanya perkataan Tuhan yang akan terjadi atas kita. Jika dunia berkata Anda adalah seorang yang gagal, maka Tuhan berkata jika masa depan Anda penuh harapan. Anda hanya perlu percaya dan bangkit untuk menemukan apa yang sudah Tuhan rancangkan dalam hidup Anda. Firman Tuhan adalah sumber motivasi kita untuk bangkit dari kegagalan yang membuat kita hampir menyerah dalam hidup.

 

Kasih Tuhan Itu Cukup 

Dalam sebuah artikel tahun 2016 di The Atlantic berjudul The Dark Side of Going for Gold, penulis John Florio sdan Ouisie Shapiro menjabarkan depresi yang dialami banyak atlet setelah berkompetisi di Olimpiade. Banyak dari peserta yang mengenakan identitas mereka untuk memperoleh medali emas.

 

Baca Juga: Tommy Wong: Anak Yatim yang Sukses Setelah Gagal Berulang Kali

 

Para penulis mengutip wawancara dengan perenang Mark Spitz selama Olimpiade 1972 saat dia mengejar tujuh medali emas. Spitz berkata, “Jika saya berenang enam kali dan menang enam kali, saya akan menjadi pahlawan. Jika saya berenang tujuh kali dan menang enam kali, saya akan gagal.” 

 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Dia sangat bergantung pada pencapaian yang dia torehkan. Dia terikat dengan penampilannya. Bagaimana kita mendefinisikan kegagalan menggambarkan apa yang kita bangun di atas identitas kita. Mereka mencari pengakuan dan tujuan hidup dari sumber yang lain, bukan dari dari kasih dan penerimaan Allah di dalam Kristus.

Ketakutan kita juga mengungkapkan apa yang benar-benar kita hargai dalam hati kita. Rasul Paulus menyampaikan lewat Filipi 3: 8, “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus…”

Tuhan Yesus adalah hadiah terbesar yang membuat Paulus layak kehilangan segalanya. Yesus menjadi alasan Paulus kehilangan segalanya namun tetap bersukacita. Paulus menempatkan kasihnya di tempat yang tepat. 

Tujuannya adalah karena Paulus ingin mengenal, mengasihi, melayani dan menjadi seperti Kristus. Ini adalah hal terbaik yang bisa dilakukan oleh manusia. Jadi kesuksesan terbaik dalam hidup bukan pencapaian secara material dan yang lainnya, tetapi mengenal, mengasihi, melayani dan menjadi seperti Kristus.

 

Baca Juga: Serahkan Semua Kegagalanmu Kepada Tuhan

 

Jadi ketika bisnis Anda gulung tikar, hubungan Anda berantakan, atau pola asuh Anda tidak berhasil, Anda bisa menangis dan sedih tetapi jangan hidup dalam kondisi tersebut terlalu lama. Kehilangan memang menyakitkan, karena kita masih memiliki Kristus yang adalah harapan itu sendiri.

 

Bukan Kehendak Kita Tapi Kehendak Allah

Kita tidak akan selalu mencapai apa yang kita inginkan. Karena sebagai manusia, kita akan kerap gagal dan kehilangan. Namun atas perkenanan Tuhan, kita bisa melaluinya dengan sukacita. Kita bisa bersedih hari ini dan kembali bangkit dengan harapan yang baru esok hari. Karena saat kita mengandalkan Tuhan, kita tidak akan pernah ditinggalkan dalam keadaan yang rusak dan gagal.

“Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" (Matius 13: 43)

Sumber : JR Vassar
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami