Siapakah yang Menulis Alkitab? Manusia atau Allah Sendiri? Part 1
Sumber: pexels

Kata Alkitab / 4 May 2022

Kalangan Sendiri

Siapakah yang Menulis Alkitab? Manusia atau Allah Sendiri? Part 1

Contasia Christie Official Writer
4040

Paling bingung kalau kita menghadapi anak yang kritis ya. Apalagi di sekolah minggu, mendadak ada yang bertanya, siapa sih yang nulis Alkitab kak? Nah lho. Apa yang harus kita jawab, kalau sebenarnya kita sendiri belum tahu pastinya. Untuk menjawab pertanyaan siapa penulis Alkitab yang sebenarnya, kakak bisa membaca artikel ini terlebih dulu sebelum menjelaskannya kepada anak.

Tahukah kakak bahwa Alkitab terdiri dari 66 buku yang tergabung menjadi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru? Alkitab adalah salah satu buku terlaris sepanjang masa karena lebih dari 50 miliar eksemplar telah terjual dan didistribusikan. Menurut Wycliffe Global Alliance , setidaknya satu bagian Alkitab telah diterjemahkan untuk 3.350 dari 7.099 bahasa yang ada dan secara keseluruhan telah diterjemahkan dalam 683 bahasa.

 

Alkitab, ditulis oleh Tuhan?

Apakah Alkitab sama dengan teks suci lain di kepercayaan lainnya? Sebenarnya tidak. Ada perbedaan antara Alkitab dengan tulisan “suci” lainnya. Alkitab tidak hanya sekedar mitologi. Yang pasti, dari kumpulan beberapa buku yang disebut sebagai Apokrifa itu memiliki rangkaian “dongeng” yang pasti. Dengan kata lain, ada kandungan sejarah yang penting dan di-“ilhami secara Ilahi”.

Sarjana Alkitab yang terkenal dari Skotlandia bernama John Murray, dari Westminster Theological Seminary, memulai esainya tentang masalah ini dengan ringkasan yang sangat sederhana namun dibuat dengan cermat:

“Umat Kristen dari berbagai sudut pandang teologis yang berbeda-beda yakin bahwa Alkitab adalah Sabda Allah, yang diilhami oleh Roh Kudus dan menempati tempat yang unik sebagai norma iman dan kehidupan Kristen .”

Tuhan ‘menulis’ Alkitab dengan mengilhamkan 40 penulis, mungkin lebih sedikit atau lebih banyak,  tergantung pada bagaimana seseorang memandang identifikasi kepengarangan dalam masing-masing buku (misalnya, The Epistle to the Hebrews). Dalam 66 buku, setidaknya selama 1.500 tahun, dan dalam budaya Timur Dekat Kuno dan budaya Yunani-Romawi abad pertama.

 

Alkitab adalah firman Tuhan yang diilhami oleh Roh Kudus

Alkitab membuktikan kepenulisan Yang Mahakuasa di banyak tempat. ‘Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi’ (Ibrani 1:1).

Baca selanjutnya --------------> 

Lalu bagaimana kita tahu bahwa isinya diilhami oleh Roh Kudus? Petrus, Paulus, dan para penulis Perjanjian Baru setuju dengan Yesus: Alkitab adalah Firman Allah berdasarkan pelayanan-Nya melalui orang-orang pilihan untuk menyatakan maksud-Nya (2 Petrus 1:21, 2 Timotius 3:16). Berarti apakah kalau diilhami, Allah secara mekanis menggerakkan tangan setiap penulis Alkitab? Tidak seperti itu.

Jadi Firman Tuhan ini datang kepada mereka melalui kepribadian, keadaan, tantangan, suka dan duka bersama orang-orang seperti kita. Sama seperti Allah yang mengutus anak-Nya yang tunggal untuk menjalani kehidupan seperti manusia biasa, lalu wafat dan bangkit pada hari yang ketiga. Dia mengungkapkan firman-Nya dengan cara yang mudah kita pahami.

Oleh karena itu, para pengkhotbah Injil tidak diilhami atas kemauan mereka sendiri. Tetapi Roh Kuduslah yang menerangi pikiran mereka sehingga mereka dapat mewartakan Firman Allah yang diilhami.

 

Jadi, apakah Allah menulis isi Alkitab melalui manusia?

Jawabannya, ya. Tuhan menggunakan manusia untuk menyampaikan firman-Nya sendiri. Tentu saja sebenarnya Allah bisa berbicara secara langsung/ segera. Tapi Allah mengunakan manusia agar bahasa yang disampaikan sesuai dengan pemahaman kita sebagai manusia dan mudah dipahami, sesuai dengan ilham dari Roh Kudus.

Jadi siapa sajakah penulis Alkitab? Simak pembahasannya pada part berikutnya.

Sumber : biblestudytools.com (Michael A. Milton, PhD - University of Wales; MPA, UNC Chapel Hill; MDiv, Knox Seminary)
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami