Jika Harus Memilih, Lebih Pilih Pasangan atau Anak?
Sumber: menara indonesia

Marriage / 22 April 2022

Kalangan Sendiri

Jika Harus Memilih, Lebih Pilih Pasangan atau Anak?

Lori Official Writer
2937

Dalam sebuah wawancara, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan pendapatnya ketika disuguhkan sebuah pertanyaan: Jika harus memilih, lebih pilih pasangan atau anak di masa tua?

Menurut pria yang akrab disapa Kang Emil ini, anak adalah titipan Tuhan dan kelak ketika sudah dewasa mereka akan memilih jalan hidupnya masing-masing. Sementara pasangan (istri atau suami) sudah ditakdirkan untuk menjadi pendamping hingga akhir hayat. Ketika kelak menua, hanya pasangan yang bisa setia untuk selalu ada. 

Siapa sangka jawaban Kang Emil mendapat tanggapan positif dan diantaranya membetulkan hal tersebut.

Hal ini pula yang jadi alasan kenapa memprioritaskan pasangan lebih dulu akan sangat menguntungkan bukan saja bagi pernikahan tetapi juga bagi anak. Sebab melalui hubungan emosional yang sehat antara suami istri, anak akan melihat bagaimana rasanya berada dalam hubungan romansa yang dibangun dengan cinta yang tulus, rasa hormat dan saling menjaga. Dengan melihat ikatan emosional yang kuat antara orang tua, anak bisa belajar untuk memiliki standar hubungan romansa yang akan mereka cari kelak.

Berikut 3 manfaat saat Anda menempatkan pasangan sebagai prioritas pertama.

1. Cinta tidak akan pernah memudar

Ada banyak pasangan yang mengaku tak lagi merasakan cinta yang sama setelah menikah bertahun-tahun. Tahukah Anda salah satu penyebabnya adalah karena Anda tidak menempatkan pasangan sebagai yang utama dalam kehidupan Anda.

Pasangan yang memilih untuk mengutamakan hubungan dengan suami atau istrinya tidak akan pernah merasa cintanya berkurang. Sebaliknya, mereka mengaku bahwa cinta satu sama lain justru terus bertumbuh semakin besar seiring waktu.

 

2. Pasangan adalah satu-satunya orang yang akan selalu ada hingga akhir hayat

Anda harus menyadari bahwa akan datang waktunya saat anak beranjak dewasa dan memilih jalan hidupnya masing-masing. Saat masa ini tiba, satu-satunya orang yang akan tetap tinggal adalah pasangan Anda. 

Jadi selama anak masih tinggal bersama dengan Anda, jangan pernah mengabaikan hubungan Anda dengan pasangan. Teruslah pupuk dan jaga romantisme dan kepedulian Anda. 

 

3. Anak belajar bahwa pernikahan harus menjadi hubungan yang paling utama

Peran sebagai orang tua seharusnya tidak membuat pasangan kehilangan identitas mereka sebagai pasangan yang saling memadu kasih. 

Karena itu penting untuk bukan hanya berperan sebagai orang tua, tetapi juga sebagai pasangan yang saling peduli dan menghargai. Menyisihkan waktu bersama dan memperlakukan pasangan dengan manis, bukan hanya mempererat hubungan tetapi juga mengajarkan anak bahwa pernikahan harus menjadi hubungan yang terutama.

 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA--->

Penghalang Utama Dalam Pernikahan

Tak bisa dipungkiri jika ada banyak pasangan yang tidak bisa menyeimbangkan kehidupan pernikahannya. Setelah menikah dan punya anak, pasangan memang akan diperhadapkan dengan tanggung jawab mengurus dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan juga keperluan anak. Belum lagi urusan kerja dan segudang persoalan yang mengikutinya. Seperti jarak kerja yang cukup jauh, load kerja yang cukup menyita waktu serta jumlah penghasilan yang didapatkan dari pekerjaan.

Belum lagi pengaruh lingkungan atau teman yang kerap menawarkan ajakan untuk kumpul bersama dan menghabiskan banyak waktu di luar. Hal ini bisa jadi penghalang-penghalang yang membuat pasangan untuk tidak memiliki cukup banyak waktu untuk memprioritaskan pasangan dan bahkan keluarga.

Apakah Anda menghadapi masalah ini? Satu-satunya cara untuk menyeimbangkan pernikahan dengan urusan-urusan lain adalah dengan menentukan prioritas. Jika Anda rindu hubungan Anda dengan pasangan tetap merasakan kehangatan hingga di masa tua, mulailah menyingkirkan semua penghalang yang ada. Pastikan untuk mengutamakan kebutuhan pasangan. 

Anda bisa melakukan hal-hal sederhana untuk pasangan setiap hari. Seperti, memeluk dan menciumnya sebelum berangkat kerja, mengajak pasangan sekali-kali makan di luar, menyelipkan secarik kertas bertuliskan kata romantis dan banyak tindakan lainnya.

Sebagai catatan, Anda harus memahami bahwa mengutamakan pasangan bukan berarti mengabaikan anak-anak dan hal lain yang juga berpengaruh dalam hidup Anda. Anda tentu saja harus tetap memenuhi kebutuhan anak, seperti memberi mereka perhatian, kasih dan waktu berkualitas.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami