7 Perkataan Yesus di Kayu Salib Sebelum Kematian-Nya
Sumber: jawaban channel

Fakta Alkitab / 16 March 2023

Kalangan Sendiri

7 Perkataan Yesus di Kayu Salib Sebelum Kematian-Nya

Claudia Jessica Official Writer
21486

Tanpa salib tidak ada keselamatan. Itu sebabnya peristiwa penyaliban sangat penting bagi umat Kristen dan selalu diperingati melalui perjamuan kudus. Saat disalibkan, Yesus mengucapkan beberapa kalimat yang dikenal dengan tujuh Perkataan Salib.

Kalimat apa saja yang Yesus katakan? Dan apa makna dari perkataanNya bagi orang percaya?

 

1. “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas 23:34)

Perkataan ini merupakan doa Yesus yang memohon pengampunan bagi mereka yang terlibat dalam penyalibanNya. Mereka yang menyalibkan Yesus tidak menyadari sepenuhnya apa yang mereka lakukan, sebab mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias.

Dalam ketidakpedulian mereka terhadap kebenaran Allah, Yesus tetap meminta pengampunan kepada Bapa atas kejahatan dan dosa mereka.

Saat penyaliban, bersama Yesus ada 2 penjahat disalibkan. Yang seorang menantang Yesus untuk turun dari salib dan menyelamatkan diri jika memang Dia adalah Anak Allah. Penjahat lainnya memohon kepada Yesus untuk mengingatnya ketika Ia datang menjadi raja. Yesus pun memberikan janji ini kepada penjahat yang percaya kepada-Nya itu:

“Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”

 

2. “Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Lukas 23:43)

Inilah janji dan pengharapan dari Yesus bagi semua umat-Nya. Barangsiapa yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa, melainkan mendapat keselamatan kekal.

 

3. “Ibu, inilah, anakmu!”, “Inilah ibumu!” (Yohanes 19:25-26)

Perkataan yang Yesus ucapkan ini ditujukan kepada murid yang dikasihiNya, Yohanes. Sejauh yang dicatat di dalam Alkitab, hanya Yohanes saja lah yang berada di lokasi penyaliban Yesus. Perkataan itu diucapkan agar Yohanes menerima dan menjaga Maria sebagai ibunya.

Hal ini menggambarkan bagaimana cinta dan perhatian Yesus kepada ibunya.

 

4. “Eli, Eli, lama sabakhtani?” (Matius 27:46) dan “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?” (Markus 15:34)

Kedua kalimat itu memiliki arti yang sama yaitu, “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”

Perkataan salib keempat ini adalah gambaran teriakan manusia yang terpisah dari Allah karena dosa.

Di sini, Yesus mengungkapkan perasaan-Nya yang terpisah dari Allah Bapa saat dosa dunia ditimpakan pada-Nya. Perkataan ini juga merupakan penggenapan dari nubuatan dalam kitab Mazmur 22:2.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA -->

5. “Aku haus!” (Yohanes 19:28)

Setelah mengalami dehidrasi karena kehilangan banyak darah dan cairan tubuh membuat Yesus berkata, “Aku Haus!”

Ini merupakan sifat kemanusiaan Yesus, sama seperti manusia pada umumnya. Sejak ditangkap hingga disalibkan, Yesus memang tidak makan dan minum. Kemudian seorang prajurit memberikan anggur asam ke mulut-Nya.

Peristiwa ini menggenapi Mazmur 69:21 “Bahkan, mereka memberi aku makan racun, dan pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.”

 

6. “Sudah Selesai” (Yohanes 19:30)

Perkataan ini adalah sebuah seruan kemenangan, dan bukan keputusasaan.

Yesus telah menyelesaikan tugas-Nya di dunia ini. Seluruh pekerjaan yang ditugaskan Bapa-Nya, yaitu memberitakan Injil, melakukan berbagai mukjizat, dan mengerjakan keselamatan kekal bagi umat-Nya, telah dilakukan dengan sempurna.

Rencana Allah telah tergenapi, kasih-Nya dinyatakan dan penyelamatan manusia telah dilakukan. Yesus telah menggantikan kita, Ia menyerahkan diriNya sendiri kepada Allah sebagai korban penebus umat manusia.

Yesus datang ke dunia untuk menyelesaikan pekerjaan Bapa. Maka dari itu, Ia juga menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa-Nya.

 

7. “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku” (Lukas 23:46)

Hal ini menunjukkan bahwa Dia akan mati, dan Allah telah menerima pengorbanan-Nya. Yesus mempersembahkan diri-Nya sebagai korban tebusan yang tak bercacat kepada Allah (Ibrani 9:14).

Dengan kata-kata ini, tokoh teragung yang pernah berjalan di muka bumi ini, Allah dalam rupa manusia, menghembuskan nafas terakhirnya.

Pengorbanan Yesus Kristus yang mati di salib demi menebus dosa manusia, kiranya menjadi pengingat bagi umat Kristiani untuk menjauhi perbuatan dosa. Selain itu, kebangkitan Yesus juga dimaknai sebagai simbol awal kehidupan baru.

 

Sumber : jawaban channel
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami