Belajar Lika Liku Pernikahan Dari Film ‘Marriage Story’, Ini Pesan Moralnya…
Sumber: akuaktor.com

Relationship / 18 April 2022

Kalangan Sendiri

Belajar Lika Liku Pernikahan Dari Film ‘Marriage Story’, Ini Pesan Moralnya…

Lori Official Writer
4531

Marriage Story adalah sebuah film yang diproduksi oleh Netflix dan sudah tayang sejak bulan Desember 2019 lalu.

Film ini mengisahkan tentang perjalanan pernikahan pasangan muda Charlie dan istrinya Nicole. Pasangan ini bekerja sebagai pemain teater, dimana Charlie adalah sutradaranya dan Nicole yang merupakan mantan artis Los Angeles menjadi pemeran utamanya.

Setelah menikah, mereka dikarunia seorang anak bernama Henry. Karena merasa ingin melanjutkan karirnya sebagai artis, Nicole selalu mendesak Charlie untuk pindah ke Los Angeles. Sayangnya, Charlie kerap mengingkari janjinya.

Nicole pun mulai muak dengan sikap Charlie dan membuatnya memutuskan untuk bercerai dan pindah ke Los Angeles untuk mengejar karirnya.

Awalnya, keduanya membicarakan perceraian ini dengan jalan mediasi. Namun merasa gak mengalami perubahan apa-apa, akhirnya Nicole memutuskan untuk menempuh jalur hukum. Keterlibatan pengacara justru membuat persoalan perceraian ini semakin memburuk. Tuntutan hukum yang diajukan Nicole kepada Charlie membuatnya makin berang.

Siapapun yang terlibat dalam proses perceraian tahu betul kalau proses perceraian ini gak mudah. Perceraian sendiri jadi tantangan besar bagi pasangan muda di masa ini. Dan Marriage Story jadi gambaran umum kenapa sebuah perceraian bisa melanda sebuah pernikahan muda.

 

Baca Juga: Selain Konseling, Pernikahan Juga Bisa Diselamatkan Dari Kehancuran Lewat 5 Cara Ini

 

Film ini juga menggambarkan bagaimana keterlibatan pengacara mendorong pasangan untuk melakukan perlawanan. Dan mengubah pasangan sebagai musuh yang harus dikalahkan di meja pengadilan. Keterlibatan pengacara dalam proses perceraian juga memposisikan dua belah pihak dalam situasi yang sulit.

Selain itu, Marriage Story juga mengungkapkan tentang pahitnya sebuah perceraian, baik bagi pasangan maupun pihak anak. Di satu sisi, Charlie yang juga berasal dari keluarga broken home harus mengalami hal serupa dalam pernikahannya sendiri.

Film ini menyampaikan bahwa perceraian seperti sesuatu yang tak wajar dan tak pernah diinginkan oleh kedua belah pihak.

 

Apa yang Dipersatukan Allah Tak Bisa Diceraikan Manusia

Bagi orang Kristen, perceraian memang sesuatu yang tidak diijinkan. Karena sejak pria memutuskan untuk bersatu dengan seorang wanita (Kejadian 2: 8), mereka sudah menjadi satu daging (Kejadian 2: 24; Markus 10: 8). Sejak awal, pernikahan adalah rencana Tuhan. Dia mengikat hubungan itu sampai mau memisahkan. Karena itulah perceraian bukan hal yang bisa dibenarkan.

Sebaliknya, Yesus dengan keras menegaskan bahwa perceraian umumnya terjadi karena keegoisan diri kita (Markus 10: 5).

Paulus bahkan menasihati supaya orang percaya jangan mengambil pasangan yang bukan percaya (1 Korintus 7: 13). Supaya keduanya tidak jatuh dalam sebuah perceraian.

Bagi orang Kristen, perceraian adalah sebuah tragedi yang menyedihkan dan tidak dibenarkan menurut Markus 10: 9, “Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

Karena itulah pernikahan bukan sebuah ceremoni yang dianggap sepele. Karena itu adalah sesuatu yang sakral dan suci, dimana hal ini menggambarkan tentang hubungan Allah sendiri dengan manusia (Efesus 5: 32). Mencoba untuk memisahkan ikatan yang sudah dipersatukan Tuhan sama halnya seperti memotong bagian beton yang kuat dan mencoba mengubahnya dalam bentuk yang lain.

Jadi, apapun definisi pernikahan yang dibuat dari sudut pandang manusia. Akan selalu ada satu pendapat yang mutlak bahwa pernikahan itu penting dan perceraian itu buruk.

Jadi, semenyentuh apapun pesan yang disampaikan oleh sang sutradara lewat film Marriage Story ini, mari selalu kembali dengan satu prinsip bahwa untuk alasan apapun perceraian bukanlah hal yang harus dimaklumkan. Jangan biarkan film ini membuat kita menjadi orang Kristen yang mengadopsi pandangan bahwa perceraian itu pantas dilakukan jika memang keduanya sudah jauh tersakiti.

Kita harus kembali kepada intinya, bahwa perceraian itu sebenarnya muncul karena keegoisan diri kita. Jadi, untuk menghindari perceraian belajarlah untuk tidak jadi pasangan yang egois.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami