“Eloi Eloi Lama Sabachthani,” Allah Meninggalkan Yesus Saat Disalibkan?
Sumber: canva.com

Kata Alkitab / 15 April 2022

Kalangan Sendiri

“Eloi Eloi Lama Sabachthani,” Allah Meninggalkan Yesus Saat Disalibkan?

Claudia Jessica Official Writer
6464

Saat Yesus di kayu salib, sekitar pukul tiga, Yesus berseru, “Eloi Eloi Lama Sabachthani,” yang berarti, “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Matius 27:46). Mengapa Yesus mengucapkan kata-kata ini? Mengapa Yesus mengatakan Dia ditinggalkan oleh Allah?

 

1. Penyaliban

Kematian Yesus melalui penyaliban adalah kematian terburuk yang harus dialami oleh siapapun. Terlepas dari rasa sakit dan penderitaan di kayu salib, Yesus memilih untuk mati dan menebus kita dari dosa-dosa dunia karena kasih-Nya pada kita.

Yesus berkata, “Eloi Eloi Lama Sabachthani” di kayu salib sebagai penggenapan dari Mazmur 22: 1 yang berkata, “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.”

Melalui ayat ini, kita diberi tahu bahwa Yesus bertanya pada Bapa mengapa Dia meninggalkan-Nya. Dari sudut pandang-Nya, Dia merasa ditinggalkan oleh para murid dan Bapa-Nya. Dia ditinggalkan sendirian di kayu salib. Yesus tahu apa yang Dia lakukan saat mati di kayu salib. Dia menanggung seluruh dosa dunia dan mati dengan kematian yang paling mengerikan di kayu salib.

Dia mewakili kita merasakan semua rasa sakit yang harusnya kita tanggung. Dia mengambil tempat kita untuk mati di kayu salib agar kita semua menerima keselamatan melalui iman di dalam Dia.

Sulit untuk menguraikan apa yang Yesus maksud ketika Dia berkata bahwa Bapa meninggalkannya. Padahal kita tahu bahwa Bapa sangat mengasihi-Nya.

Maka dari itu, makna mengapa Yesus mengatakan Dirinya ditinggal oleh Bapa adalah penggenapan nubuat Mazmur 22:1. Yesus bisa mengatakan ini karena Dia merasa ditinggalkan saat tergantung di kayu salib. Yesus adalah sepenuhnya manusia dan sepenuhnya Tuhan (Kolose 2:9).

Dia merasakan emosi, rasa sakit dan penderitaan seperti yang kita rasakan sebagai manusia. Dia merasakan sakit di tubuhnya ketika disalibkan, Dia merasakan penderitaan dan pengabaian. Hanya Yesus yang melakukannya, oleh karena itu Dia dapat merasakan sakit dan penderitaan karena ditinggal dan diabaikan.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA -->

Sumber : christianity.com
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami