Peringati Minggu Palma, Begini Awal Dimulainya Pekan Suci di Yerusalem Menyambut Paskah
Sumber: Jawaban.com

News / 11 April 2022

Kalangan Sendiri

Peringati Minggu Palma, Begini Awal Dimulainya Pekan Suci di Yerusalem Menyambut Paskah

Lori Official Writer
1391

Ribuan umat Kristen memulai awal Pekan Suci di Yerusalem dengan perayaan Minggu Palma. 

Dalam sebuah kerumunan, umat Kristen melakukan perjalanan dengan membawa daun palma dan ranting Zaitun dengan mengitari Bukit Zaitun lalu menuju Taman Getsemani hingga Kota Tua Yerusalem.

Sebagaimana diketahui, perayaan Minggu Palma menandakan hari ketika Yesus tiba di Yerusalem dengan menunggangi seekor keledai dan disambut sorak sorai oleh para pengikutnya. Minggu ini merupakan awal dari minggu dimana gereja melakukan ibadah yang khusyuk, mulai dari melakukan pertunjukan penyaliban dan kematian Yesus di hari Jumat Agung dan kebangkitan-Nya di hari Paskah.

 

Baca Juga: Umat Katolik Baru Saja Rayakan Minggu Palma, Inilah Makna Sesungguhnya

 

Gereja Katolik di Yerusalem pun memperingati Minggu Palma ini dengan misa di Gereja Makam Suci yang secara tradisional diyakini merupakan tempat Yesus disalibkan, dikuburkan dan bangkit 2000 tahun yang lalu.

Menariknya setelah diterpa pandemi selama dua tahun belakangan, kini Kota Tua Yerusalem kembali dibuka bagi wisatawan. Dengan itu perayaan Paskah tahun ini akan jauh lebih meriah. 

“Setelah dua tahun Covid, pembatasan, gereja ditutup, hari ini kita berada dalam suasana normal. Kami menyambut para peziarah, banyak orang Kristen lokal. Kami sangat bahagia. Bagi kami, ini semacam kebangkitan,” ungkap Patriark Latin Yerusalem, Pierbattista Pizzaballa.

 

Baca Juga: Ikutan Prosesi Semana Santa Larantuka, Ini Gereja yang Bisa Dikunjungi Buat Ibadah

 

 

Pusat perayaan Pekan Suci setiap tahunnya berpusat di jantung Kawasan Kota Tua Yerusalem Timur. Sudah menjadi tradisi ketika Pekan Suci tiba, warga Yerusalem akan lebih sibuk sepanjang hari karena kehadiran wisatawan membuat bisnis di kota ini tidak pernah berhenti.

“Sekitar 20 tahun yang lalu, kami bahkan tidak bisa tidur selama bulan ini. Kami akan menghasilkan (uang) hampir sebanyak sisa tahun ini dalam satu bulan. Sekarang, tidak apa-apa. Kami lupa bahwa ada hari libur, betapa buruknya hal itu,” ungkap Modar Natshe, pemilik salah satu toko di Kota Tua.

Sumber : CBN | Reuters
Halaman :
1

Ikuti Kami