Siapa Yesus Buat Anda? Dia Mau Anda Tahu PribadiNya
Sumber: Winning Walks

Kata Alkitab / 9 April 2022

Kalangan Sendiri

Siapa Yesus Buat Anda? Dia Mau Anda Tahu PribadiNya

Lori Official Writer
5514

Filsuf Prancis Voltaire pernah berkata, "Jika Tuhan menciptakan kita serupa dengan gambarNya, kita sudah mengembalikan pujian padaNya.”

Dunia suka menempatkan Tuhan dengan citranya sendiri. Kita menempatkan Tuhan sesuai dengan keinginan kita sendiri. Kita berpikir Tuhanlah yang harus memenuhi agenda kita. Menurut kita sebagai Tuhan, Dia harus ramah, bisa beradaptasi dengan gaya hidup yang kita pilih.

Kita pun memilih agama a la carte, istilah yang biasa dipakai saat memesan hidangan di restoran yang artinya pemesanan dengan menu terpisah. Jadi kita bisa memilih apakah kita mau makan salad selestial dan mengambilnya. Begitulah kita menempatkan atribut Tuhan yang sesuai dengan kita dan menyingkirkan yang lain. Kita tertarik dengan kualitas yang ada di dalam diri Tuhan seperti karakternya yang penuh kasih, pengampunan, dan janjinya yang kekal. Tapi kita justru lupa dengan konsep kekudusan Tuhan sehingga kita butuh mengambil tindakan pertobatan setiap hari.

 

Baca Juga: Allah Memberikan Kebebasan Supaya Kita Bisa Benar-benar MengenalNya

 

Di zaman Yesus, beginilah tipe-tipe orang yang ditemuiNya. Mereka mau seorang pembebas dan Mesias yang sesuai dengan yang mereka mau. Mereka mau Yesus menghancurkan Roma, bukan menghancurkan dosa-dosa yang dipelihara oleh orang-orang agamawi yang munafik dan dangkal pikiran.

Masih banyak tipe orang-orang seperti ini sampai hari ini. Mereka hanya mau memuji Yesus kalau mereka diberikan kekayaan, kesuksesan dan kebahagiaan yang melimpah. Tapi mereka justru lupa kalau Yesus juga membutuhkan ketaatan dan komitmen hidup mereka.

 

Baca Juga: Inilah 10 Pelajaran yang Bisa Dipetik Soal Pribadi Allah dari Sebutir Salju (Part 1)

 

Kita bisa lihat hal ini seperti saat Yesus menaiki keledai ke Yerusalem. Orang-orang di sana menyerukan ‘Hosana’ kepada Yesus hanya selama mereka percaya kalau Dia akan memusakan keinginan egois mereka. Mereka hanya memandang Yesus sesuai dengan citra yang mereka buat sendiri.

Kondisi ini justru sangat berbeda dengan apa yang dituliskan di injil Lukas. “Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya..” (Lukas 19: 41). Kondisi saat itu digambarkan sangat kontras dengan sukacita dan kegembiraan luar biasa saat Dia memasuki kota Yerusalem. Kata Yunani yang dipakai Lukas untuk menggambarkan ‘tangisan’ Yesus ini maknanya sangat kuat; memiliki persamaan arti dengan kesedihan yang menyakitkan seperti saat seseorang berkabung atas kematian.

 

Kenapa Yesus Menangis?

Yesus, yang adalah Allah, tahu betul apa yang akan terjadi di depanNya. Dia tahu pelayananNya sudah hampir selesai. Dia tahu waktuNya singkat. Tapi saat itulah Dia justru ditolak. Dia sudah menunjukkan mujizat dengan menyembuhkan orang-orang sakit. Dia smembangkitkan orang mati, memberi makan orang-orang yang lapar. Dia juga sudah mengampuni dosa-dosa orang yang najis. Tapi mereka tetap jauh dari Dia. Dia tetap sendiri dan ditolak.

Yesaya 53 mengatakan kalau inilah yang akan terjadi: Dia akan dihina dan ditolak di antara manusia.

Dalam injil Yohanes juga dituliskan soal apa yang yesus akan alami. “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.” (Yohanes 1: 11)

Perlakuan inilah yang menghancurkan hati Yesus. Dia diperlakukan dengan cara yang sangat menyakitkan oleh ciptaan-Nya sendiri.

Lalu, menurut Injil lain, Yesus juga menyaksikan kondisi yang begitu menyayat hati di Bait Allah sendiri. Setelah bermalam di Taman Bethany bersama murid-murid-Nya akhirnya, keesokan harinya Dia mengambil tindakan dan membersihkan Bait Suci itu.

Saat itu Yesus marah besar. Nggak ada yang salah dengan kemarahanNya karena Dia melakukan hal yang benar. Dia mengusir orang-orang yang melakukan penukaran uang dan membalikkan meja-meja yang dipakai berdagang di sana.  

“Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." (Matius 21: 13)

Inilah hal yang sangat radikal yang dilakukan Yesus. Meja-meja itu tentu saja sangat banyak dan bahannya rata-rata terbuat dari marmer. Tapi saat itu, Yesus membalikkan semuanya dan mengacaukan aktivitas perdagangan di sana.  

Masalah yang paling krusial bagi Yesus bukanlah para tentara Roma, tapi umat Allah. Yesus membersihkan bait suci karena selama cara penyembahan mereka masih salah, mereka tidak akan pernah mendapat janji Allah. Alkitab berkata kalau penghakiman dimulai di rumah Allah (1 Petrus 4: 17). Kita juga diingatkan bahwa kebenaranlah yang meninggikan derajat bangsa, sementara dosa adalah noda bangsa (Amsal 14: 34).

 

Baca Juga: 10 Ayat Ini Ingatkan Kita Soal Siapa Yesus yang Sebenarnya

 

Bahan Renungan

Dalam beberapa hal, gereja terkadang menghabiskan terlalu banyak waktu dan perhatian untuk membawa perubahan dalam pemerintahan. Kita percaya kalau saat pemerintahnya benar maka terjadilah perubahan. Tapi Tuhan bilang bahwa masalahnya adalah bangsanya sendiri. Yesus sendiri nggak pernah bilang kalau masalahnya terletak pada penguasa Romawi atau tentaranya.

Yesus justru memusatkan energinya kepada orang-orangnya. Dia mau setiap orang beribadah dengan penyembahan yang benar. Dia mau kita merendahkan diri dan berdoa mencari wajah-Nya.

“…dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” (2 Tawarikh 7: 14)

Tuhan mengacungkan jarinya, dalam artian memerintahkan kita untuk tidak berfokus dan menuntut pemerintah. Karena pada dasarnya perubahan hanya akan terjadi saat kita masing-masing sudah menjadi berkat bagi orang lain.

Sumber : Harvest.org | Greg Laurie
Halaman :
1

Ikuti Kami