Fakta Alkitab: Nabi Ini Murka & Menyerang Anak-anak Karena Dihina, Bagaimana Nasib Mereka?
Sumber: jawaban.com

Fakta Alkitab / 5 April 2022

Kalangan Sendiri

Fakta Alkitab: Nabi Ini Murka & Menyerang Anak-anak Karena Dihina, Bagaimana Nasib Mereka?

Claudia Jessica Official Writer
4054

Reaksi Will Smith menampar Chris Rock di ajang Oscar 2022 lalu viral di sosial media. Kejadian ini dipicu oleh candaan Chris Rock tentang kebotakan istri Will Smith, yaitu Jada Pinkett Smith.

Topik kebotakan Jada menjadi hal sensitif bagi Will karena kerontokan rambut sang istri disebabkan penyakit autoimun yang dideritanya.

Di Alkitab juga ada seorang nabi yang marah karena diejek botak oleh segerombolan anak-anak. Bahkan karena kemarahannya, sesuatu yang sangat mengerikan terjadi.

Siapakah nabi ini, dan seperti apa nasib anak-anak yang menghinanya? Lalu bagaimana sebaiknya kita meresponi hinaan atau tindakan tidak menyenangkan?

 

Nabi yang marah karena dihina

Siapa yang tidak marah dan terluka saat dihina, bahkan ketika hinaan itu dilontarkan kepada orang-orang yang kita kasihi. Marah karena dihina adalah reaksi yang manusiawi, bahkan seorang nabi sekalipun.

Itulah yang dirasakan Nabi Elisa, ketika ia dihina oleh anak-anak dari kota Bethel. Kejadian ini ditulis di 2 Raja-raja 2:23-24.

Elisa pergi dari sana ke Betel. Dan sedang ia mendaki, maka keluarlah anak-anak dari kota itu, lalu mencemoohkan dia serta berseru kepadanya: “Naiklah botak, naiklah botak!”

Lalu berpalinglah ia ke belakang, dan ketika ia melihat mereka, dikutuknyalah mereka demi nama TUHAN. Maka keluarlah dua ekor beruang dari hutan, lalu mencabik-cabik dari mereka empat puluh dua orang anak.

Mengerikan bukan? 42 anak tewas karena mereka menghina seorang nabi. Hal itu terjadi karena respon Elisa yang marah, dan mengutuk anak-anak tersebut.

 

BACA JUGA: Gali Lebih Dalam Tentang Alopecia, Penyakit yang Diderita Jada Smith, Istri Will Smith 

 

Daud dihina oleh istrinya, Mikhal

Tokoh lain yang pernah mengalami penghinaan adalah Daud. Yang menghina Daud saat itu adalah istri Daud sendiri, Mikhal. Ia melihat Daud yang saat itu telah menjadi raja, menari-nari di jalan menyambut kedatangan Tabut Allah (2 Samuel 6:14-23).

Walau direndahkan oleh isterinya, namun Daud tidak bereaksi dengan kemarahan. Ia dengan tegas menyatakan bahwa ia melakukan hal tersebut untuk Tuhan.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA -->

Yesus Kristus direndahkan dan dihina

Yesus Kristus, Tuhan dan Juru Slamat kita pun mengalami hinaaan dan direndahkan.

Saat Yesus ditangkap dan disalibkan, Ia tidak hanya mengalami siksaan secara fisik, melainkan juga mengalamo hinaan dan diolok-olok. Mahkota duri dan jubah ungu yang dikenakan kepada-Nya adalah sebuah penghinaan, mengacu kepada pengakuan-Nya sebagai Raja. Itu sebabnya mereka menuliskan di salib-Nya: INRI, atau Inilah Yesus Raja Orang Yahudi.

Bahkan orang-orang yang lewat yang pernah mendengar pengajarannya, ikut menghujat dan menyuruh Dia untuk turun dari salib dan menyelamatkan diri-Nya. (Matius 27:37-44).

Tapi apakah Yesus meresponi hinaan mereka dengan kemarahan atau kutuk?

Tidak, Yesus hanya diam saja. Bahkan dalam Lukas 23:34, Yesus berdoa dan memohon pengampunan bagi orang-orang yang telah menyakitinya.

“Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”

Sebagai orang percaya, kita harus meneladani Tuhan Yesus saat menghadapi hinaan atau situasi yang tidak menyenangkan.

Jangan reaktif atau melakukan tindakan yang didorong oleh rasa marah. Sebut saja kasus Will Smith tadi, pada akhirnya ia menyesali tindakannya dan minta maaf. Karena kekerasan tidak pernah menghasilkan sesuatu yang baik.

 

BACA JUGA: Membela Istri Vs. Mengendalikan Diri, Manakah yang Lebih Alkitabiah?

 

Jadi, jangan biarkan kemarahan Anda menguasai ketika hal tidak menyenangkan terjadi, sebaliknya tenangkan diri dan bertanya pada Tuhan bagaimana harus meresponinya.

Melepaskan pengampunan, adalah respon terbaik yang sebaiknya kita pilih. Dengan kasih Tuhan, percayalah bahwa kita akan dimampukan untuk mengampuni mereka yang telah melukai kita.

Dengan cara ini, kita bukan saja membuat diri kita bebas dari rasa sakit hati, dan juga penyesalan, tetapi teladan kehidupan kita juga bisa menjadi berkat untuk orang lain.

Oh ya, satu hal lagi yang penting, jangan membuat candaan yang menghina orang lain ya.

Apakah Anda pernah mengalami penghinaan juga? Yuk cerita reaksi Anda waktu seperti apa di kolom komentar.

 

Sumber : jawaban channel
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami