4 Cara Yesus Jangkau Orang yang Terhilang Lewat Pertemuan Dengan Perempuan Samaria
Sumber: Pinterest.com

Kata Alkitab / 23 March 2022

Kalangan Sendiri

4 Cara Yesus Jangkau Orang yang Terhilang Lewat Pertemuan Dengan Perempuan Samaria

Lori Official Writer
5089

Sikhar, sebuah kota kecil yang sepi dan berdebu. Pada dasarnya sebuah daerah yang luas untuk dilintasi, tetapi hanya sebuah titik yak kasatmata di atas peta.

Sikhar bisa menjadi tempat persinggahan dalam perjalanan orang ke kota lain, tetapi kebanyakan orang tak pernah melakukannya.

Orang Yahudi menghindari Sikhar seperti menghindari wabah, karena kota itu terletak di Samaria dan wilayah itu tentu dipenuhi orang Samaria. Mereka disebut ‘orang luar’, para ‘keturunan campuran’, tidak sepeuhnya orang Yahudi dan tidak sepenuhnya orang non-Yahudi, tetapi sangat dibenci oleh kedua belah pihak. 

Sikhar adalah tempat yang tepat bagi seorang Samaria untuk bersembunyi dan menghindari dunia luar.

Hingga kemudian Yesus datang. Yesus bisa saja tidak singgah melalui Sikhar. Dia bisa saja menunda waktu istirahat-Nya. Tetapi Yesus tampaknya memiliki sebuah misi yang melibatkan Sikhar dan salah satu warganya.

 

Baca Juga: Bangun Pemuridan Digital, Yuk Menjangkau Dengan Cara Kreatif Ini…

 

Siapa sangka itu adalah sejarah baru bagi kota Sikhar. Karena saat itu Yesus benar-benar sengaja menjangkau perempuan Samaria di sebuah sumur ketika Dia membutuhkan air saat sedang beristirahat. Sementara, dalam budaya Yahudi, haram hukumnya ketika seorang pria berbicara secara langsung dengan seorang perempuan, apalagi jika dia memiliki reputasi yang buruk di tengah masyarakat.

Ketika Yesus menghampiri perempuan itu, dia pasti terkejut dan bertanya-tanya apakah orang itu benar-benar mengajaknya bicara. Namun Yesus lebih memikirkan jiwa perempuan tersebut daripada reputasi-Nya. Yesus melakukan apa yang tak pernah dilakukan orang lain demi menjangkau seseorang yang dikucilkan masyarakat.

Tahukah Anda apa yang Yesus lakukan? Dia berbicara kepada perempuan itu dengan penuh kasih. Dia menatap matanya dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menggugah hatinya. Yesus bersikap hangat, tulus dan meyakinkan. Lalu Dia mengarahkan perempuan itu kepada sesuatu yang memuaskan dahaganya, yang seakan tak pernah terpuaskan sekali untuk selamanya.

Yesus berkata kepadanya, “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya.” (Yohanes 4: 13-14).

Kaum beragama membenci Sikhar karena Sikhar dipenuhi orang-orang yang mementingkan dirinya sendiri. Orang Sikhar menjalani hidup demi kenikmatan mereka sendiri, dengan mencari makna dan kepuasan hidup di tempat-tempat yang hampa. Mereka beranjak dari satu pengalaman ke pengalaman yang lain, dari jalan buntu ke jalan buntu lainnya. Tetapi semua itu pada akhirnya sia-sia. Merekalah konsumen yang sesungguhnya untuk misi penjangkauan. Jika kita bandingkan kota Sikhar dengan kehidupan kita sehari-hari, kita bisa melihat bahwa mereka seperti seorang pria bertato yang penyendiri dan sehari-harinya hanya duduk di kedai kopi, wanita tunawisma yang selalu kelihatan mabuk tetapi kerap meminta-minta di lampu merah lalu lintas atau pria berbadan kekar yang menindas orang-orang lemah.

 

Baca Juga: Perspektif yang Benar Mengenai Amanat Agung

 

Hidup mereka berantakan. Tetapi apakah ada diantara kita yang tergugah untuk menunjukkan bahwa Tuhan memiliki tujuan yang indah atas hidup mereka? Maukah kita dengan sengaja melakukan misi penjangkauan seperti yang Yesus lakukan di kota Sikhar?

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Sumber : Buku Panduan ODB | Jawaban.com
Halaman :
123Tampilkan Semua

Ikuti Kami