6 Cara Mengajarkan Anak untuk Mendengar Suara Tuhan
Sumber: pixabay

Parenting Superbook / 23 March 2022

Kalangan Sendiri

6 Cara Mengajarkan Anak untuk Mendengar Suara Tuhan

Contasia Christie Official Writer
1395

Salah satu metode untuk membuat hati jadi rileks saat terdapat masalah adalah dengan mendengarkan musik, menyaksikan film yang disukai, ataupun menuangkan curhatan lewat tulisan. Dengan mudahnya kata- kata dalam musik dan adegan di film itu menenangkan kita. Tetapi kenapa kadang kala kita malah lupa mencari Tuhan? Lupa pula bagaimana mendengar kata- kata- Nya.

Mendengarkan suara Tuhan nyatanya tidaklah mudah. Kita kadang mencampuradukkan pemikiran pribadi kita dan mengatakan kalau itu sesungguhnya suara Tuhan. Padahal belum pasti juga benar, malah kadangkala dipakai demi kepentingan diri sendiri. Oleh karenanya, kita perlu mengajarkan 6 cara ini agar anak mulai terasah untuk mendengar suara Tuhan sedari dini.

 

1. Hindari kebisingan luar

Media mudah sekali mempengaruhi kita dalam bertindak. Berita tentang bencana membuat kita ketakutan, informasi tentang fashion membuat perempuan selalu update pakaian dan merasa dirinya terlalu gemuk, masih banyak hal lainnya. Jika kita ingin melatih anak untuk mendengar suara Tuhan, kurangi perlahan pemakaian media sosial atau gadget, dan ambil saat hening. Tidak perlu ekstrim. Mulailah dari 3 – 5 menit untuk menenangkan diri. Bangun lebih pagi. Tidur agak malam. Jangan lupa untuk berdoa.

 Baca juga : Ini Penjelasan Kenapa Anak Harus Beribadah di Sekolah Minggu, Bukan di Kebaktian Dewasa

 

2. Menghentikan kebisingan dari dalam diri

Salah satu metode si jahat agar bisa menguasai kita adalah membuat pikira kita sibuk dengan kebohongan dan tuduhan. Ajarkan kepada anak untuk mulai berpikir positif dan hindari pemikiran negaruf, agar iblis tidak mengambil alih pemikiran mereka. Ganti pikiran negatif dengan dengan kebenaran firman Tuhan. Ketika kita sudah bisa menjadikan firman Tuhan sebagai dasar kehidupan , maka kita juga akan semakin terlatih dalam mendengar suara Tuhan.

 

3. Aktifkan kehendak Tuhan dalam hidup

Jangan pernah memberi batasan saat kita mendengar suara Tuhan. Tuhan sudah mencoba berbicara kepada kita, tapi justru kita yang menghiraukannya. Bisa jadi karena kita pikir hal itu tidak mungkin, atau kita tidak mau mendengarnya karena tidak sesuai kehendak kita.

Aktifkan kehendak Tuhan dalam hidup kita adalah rencana terbaik. Mungkin seperti memilih hal yang sulit walaupun kita sebenarnya tidak mau melakukannya. Semua hal sudah disediakan untuk kita dalam Alkitab. Ketika kita bertindak sesuai dengan firman, kita akan lebih fleksibel dan siap mendengarkan suara Tuhan.

 

4. Menerima kehendak Tuhan

Bagaimana jika Tuhan berbicara tentang sesuatu yang tidak mau kita dengar? Ketaatan mungkin menyakitkan, merugikan kita, dan seperti masuk ke dalam wilayah yang tidak aman. Seperti pada kisah Abraham yang diminta untuk mengorbankan anaknya, Ishak. (Kejadian 22: 1-19)

Namun jika ini memang sejalan dengan kehendak Tuhan, bisa dipastikan bahwa inilah yang paling aman kita lakukan. Dengan memilih kehendak-Nya bukan kehendak kita, kita menaruh kepercayaan penuh kepada-Nya. Kita tidak bisa berharap dapat mendengar suara Tuhan kalau kita sendiri selalu mengabaikan apa yang tertulis dalam firman-Nya. 

 

5. Undang Roh Kudus

Saat kita berdoa, terkadang kita membawa permasalahan kita dan memohon pertolongan pada-Nya. Sebagai orang percaya, masing-masing kita sudah diberikan karunia Roh Kudus. Dialah yang akan membantu kita.

Baca juga : 10 Ayat Alkitab Tentang Gambaran Anak di Mata Tuhan

Dengan mengundang Roh untuk berbicara kepada kita, kita sudah menyediakan diri untuk mendengarkan dan menerima pengajaran-Nya. Roh Kudus sudah ada bersama-sama dengan kita, kita hanya perlu menyadari kehadiran dan kuasa-Nya atas hidup kita.

 

6. Kenali suara Tuhan

Ketika menyediakan waktu dengan membaca firman Tuhan, kita memilih untuk lebih mengenal-Nya. Kita tidak akan bisa mendengar suara-Nya jika kita tidak dekat dengan Dia. Beberapa orang berpikir mereka tidak bisa mendengar-Nya. Kita cenderung ingin mendengar Tuhan saat kita butuh pertolongan-Nya. Tapi kita tidak bisa berharap kalau jawabannya ada secara magis.

Kuncinya simple, rendahkan hati seperti Samuel (1 Samuel 3: 1-21), kenali Dia lebih dalam, dan ingatlah bahwa Tuhan itu selalu ada untuk kita, baik pada kita, serta setia selamanya.

 

Halaman :
1

Ikuti Kami